Welcome back to X-E blog!
Okey untuk mengisi waktu senggang dihari libur seperti ini,ada baiknya menggerakan badan sedikit dan mengurus blog gw tercinta!
Terlepas dari segala sesuatu yang sifatnya "sibuk" gw lebih baik "menyibukan" diri dengan sedikit sharing renungan berdasarkan apa yang dicurhatkan seorang teman beberapa minggu lalu di sebuah tempat gw menimba ilmu alias kampus hahahaha dan untuk kesekian kalinya,ini soal cinta bro!Yang dibahas kali ini adalah soal kepedulian.
Alkisah disuatu siang hari yang panas,gw memutuskan untuk istirahat sejenak menikmati waktu kosong sambil membakar beberapa batang rokok.Tak seberapa lama,datang seorang teman nongkrong dengan muka datar.Gw persilahkan untuk duduk disamping gw sembari mengobrol.
Sambil menghisap rokok,teman gw ini bilang bahwa dirinya sedang di terjang ombak penderitaan cinta #wow
Setelah bercerita panjang lebar,ternyata kronologi nya seperti ini:
"Teman gw ini (Sebut saja Adi) mendekati seorang wanita idamannya (sebut saja Wina).Namun,Adi mendapat respon yang kurang baik dari si wanita.Padahal kalo menurut gw,ini orang cukup baik dan terdidik meskipun memang tidak bisa digolongkan sebagai pria tampan apalagi kaya.Wina ini setelah gw lihat lewat foto yang ditunjukan,memang terbilang cantik (mirip Cathy Sharon lah).Adi juga secara mengejutkan memberikan gw kesempatan untuk membaca panjang lebar chat antara dirinya dengan si wanita cantik yang berlangsung alot.
Setiap kali teman gw ini bertanya seputar soal kabar,pasti si wanita hanya menjawab seperlunya saja itupun dalam waktu yang lama.Adi lalu mendapatkan kesempatan untuk jalan bareng sama si wanita meskipun tidak berduaan setelah seorang teman lain mengajak (sebut saja Roger) untuk melepas penat di sebuah mall.
Selama di mall tersebut,Roger dan Wina terlihat akrab dan mesra.Setiap kali Adi mencoba "nimbrung" untuk ngobrol,keduanya malah asyik sendiri.Malam harinya,Si Adi yang pantang menyerah itu masih mencoba menghubungi si Wina lewat BBM nya...isinya seperti ini (kira-kira):
"Woi Wina"
"Apaan?"
"Tadi gue lihat lu gak pake jaket pas pergi ya?Laen kali kalo pergi apalagi pas hujan gini,bawa jaket ya"
"lu tuh BAWEL BANGET sih Adi!Heran gw....gw gak suka pake jaket,mendingan kedinginan!"
Pembicaraan terus berlangsung alot hari ke hari.Adapun memang saat mereka di mall itu,hujan turun cukup deras dan udara AC di mall memang cukup dingin.Beberapa hari setelahnya,Roger datang kerumah Adi untuk menjemput dirinya.And guess what?Roger datang tidak sendirian...tapi tentu dengan si Wina yang cantik.Adi ini memang menolak pertamanya,namun karena ajakan Roger si sahabat akrab,akhirnya pemuda berbadan sekel itu setuju.
Hari itu seperti sebelumnya,hujan turun kecil (gerimis) tapi angin kencang menerpa ibukota.Kebetulan mereka berencana untuk pergi kesebuah restoran untuk makan siang dikawasan kota kembang Bandung.Bak cerita sinteron memang,tapi inilah kenyataan pahit yang harus kembali disaksikan oleh Adi.
Restoran itu berkonsep garden atau ruang terbuka.Tentu saja langsung terbayang ditengah cuaca hujan dan angin kencang,pasti cukup mampu membuat badan terasa ingin kerokan alias masuk angin.Menurut cerita Adi,saat itu Wina mengenakan kaus tipis yang tentu saja tidak bisa menahan dinginnya udara Bandung.Si wanita terlihat menggosokan tangannya agar tidak kedinginan.Roger dengan sigap langsung memberikan jaket nya dan dipakaikan kepada Wina.Sontak kaget dengan mata terbelalak...Adi mendengarkan pembicaraan antara Wina dan Roger:
"Eh gak usah kali,ini kamu pake aja jaketnya" (sambil sedikit menolak dipakaikan jaket)
"kamu kan kedinginan,nanti masuk angin"
"makasih ya udah peduli sama aku...iya nih mestinya pake jaket dari rumah tadi ya"
Setelah makan,Roger terlihat langsung membayar tagihan makanan yang mereka pesan...hal ini membuat si Wina langsung berbinar-binar.
Gw sendiri langsung bisa membayangkan betapa sakit bila menjadi Adi saat itu.Padahal kemarin jelas sekali,Wina bilang tidak suka mengenakan jaket dan bilang bahwa Adi terlalu cerewet...Namun disisi lain Roger melakukan hal yang sama dan mendapatkan respon berbeda dari si Wina.
"Gw bingung deh bro,gw peduli sama tuh cewek,dibilang cerewet...tapi ama temen gw si Roger,dibilang perhatian banget...munafik"
Mengakhiri cerita,gw mencoba untuk menenangkan Adi.Memang jika di teliti ulang,banyak sekali akhir-akhir ini bentuk-bentuk kemunafikan.Hal ini bukan hanya terjadi pada wanita saja tapi juga pria.Meskipun memang kita tidak menyukai seseorang ada baiknya,jika kita tidak membuatnya sakit hati secara berlebihan.
Dibalik kesan cerewet yang disuguhkan kepada anda,mungkin ada maksud tertentu seperti rasa "Care" atau peduli.Tapi untuk Adi...jangan sedih brooo...masih ada wanita yang layak untuk anda "pedulikan"!
Untuk para wanita yang membaca...bagaimana komentar kalian?
Jumat, 25 Maret 2016
Senin, 14 Maret 2016
Panggung (Sandiwara) Cinta (Sheila Series Part 4)
Bacalah Kisah Dibawah Ini Dengan Seksama!
1.Testing Skill
Part 1:Klik disini
Part 2:Klik disini
Spin-off:Klik disini
Part 3:Klik Disini
"Sheil,lu ekskul apa?"
Suara itu memecah keheningan disore hari saat pulang sekolah.Ternyata teman sekelasku Mia.Ia nampak membawa secarik kertas pendaftaran ekstrakulikuler disekolahku.Aku pun melongok kegiatan apa yang dipilih si manis berambut sebahu itu...
Oh iya...kalian masih mengingat diriku kan?Aku Marcela Valen umur 17 tahun.Ini adalah bagian keempat kisah hidupku....oke kembali ke Mia..
Ternyata Mia mengambil ekstrakulikuler basket.Tak heran memang karena yang kutahu,Ia memang jago berolahraga.Sebetulnya aku malas sekali untuk ikut kegiatan disekolah.Namun aturan sekolah yang ketat membuatku harus memilih setidaknya satu dari berbagai daftar ekstrakulikuler disekolahku.
"Gw juga belum tahu nih Mi" Jawabku sambil mengembalikan kertas pendaftaran milik Mia kembali
"Eh hari senin depan udah mesti pilih kan?" tanya Mia
"Iya gw tahu...tapi gw mesti pilih apa?" tanyaku balik
"ya pilih sesuai hobi aja Sheil" nasihatnya
Aku saja bingung ingin memilih ekskul apa tahun ini.Secara,ini adalah tahun terakhir bersekolah.Ekskul sendiri terdiri dari bagian peminatan olahraga dan seni.Aku tak pandai berolahraga apalagi seni yang terkesan ribet.
Sore itu,hujan tak berhenti turun dengan derasnya sejak siang.Kucoba iseng melihat-lihat ke papan pengumuman sekolah yang menempelkan daftar ekskul dan jadwal pelaksanaanya.
"Hmmm...sepak bola...basket....karate....volly...golf....badminton....shooting range.......nyanyi....musik....masak....dan.....teater panggung"
Tak ada satupun yang kulihat menarik dan cocok untukku....
Hujan masih turun dengan derasnya...meskipun begitu,banyak siswa yang menerobos hujan dengan berlari atau bahkan naik motor sambil main air...huh seperti anak kecil.
Kuputuskan untuk pulang saat hujan mereda...daripada menunda dan hujan turun lagi?lebih baik cepat-cepat sampai dirumah.Aku meraih tas punggungku dan berjalan menuju gerbang sekolah.Namun...saat melewati ruang musik,kulihat piano sekolah "menatap" diriku.Aku langsung masuk kedalam ruang musik secara refleks.
Dulu memang aku sangat menyukai main piano untuk menemani almarhum nenekku setiap sore hari seperti ini.Aku sangat senang memainkan piano dengan lagu ballad yang lembut untuk menghibur nenek...Setelah nenek tiada...aku tak pernah lagi menyambahi piano dirumahku....Saat itu aku duduk didepan piano itu langsung memainkannya...
*plokplokplokplokplok
Aku amat terkejut mendengar seseorang menepuk tangan begitu aku selesai memainkan piano.
2.Making Way
Aku menoleh dan mengenali siapa yang muncul dari ambang pintu yang lupa kututup saat masuk tadi.Ternyata tepukan tangan itu berasal dari guru pak Rudi yang adalah guru seni suara dan panggung disekolahku.Ia pria berusia 34 tahun yang sudah mengajar selama 3 tahun disini.
Ia tersenyum dan mendekati sambil berkata,
"Ternyata kamu punya bakat ya!Kamu selama ini pendiam dan tidak banyak menonjol disekolah"
"Hmm iya pak,terima kasih,saya mau pulang dulu" kataku dengan malu sembari beranjak
"eh tunggu Sheila, kamu udah ambil ekskul apa?" tanya pak Rudi
"Belum pak..saya bingung mau pilih apa" jawabku simpel
"ahh yasudah kamu ikut ekskul musik aja,dalami teknik piano" katanya yang membuatku tergugup
1.Testing Skill
Part 1:Klik disini
Part 2:Klik disini
Spin-off:Klik disini
Part 3:Klik Disini
"Sheil,lu ekskul apa?"
Suara itu memecah keheningan disore hari saat pulang sekolah.Ternyata teman sekelasku Mia.Ia nampak membawa secarik kertas pendaftaran ekstrakulikuler disekolahku.Aku pun melongok kegiatan apa yang dipilih si manis berambut sebahu itu...
Oh iya...kalian masih mengingat diriku kan?Aku Marcela Valen umur 17 tahun.Ini adalah bagian keempat kisah hidupku....oke kembali ke Mia..
(uiii masih ingat aku kan? *wink)
Ternyata Mia mengambil ekstrakulikuler basket.Tak heran memang karena yang kutahu,Ia memang jago berolahraga.Sebetulnya aku malas sekali untuk ikut kegiatan disekolah.Namun aturan sekolah yang ketat membuatku harus memilih setidaknya satu dari berbagai daftar ekstrakulikuler disekolahku.
"Gw juga belum tahu nih Mi" Jawabku sambil mengembalikan kertas pendaftaran milik Mia kembali
"Eh hari senin depan udah mesti pilih kan?" tanya Mia
"Iya gw tahu...tapi gw mesti pilih apa?" tanyaku balik
"ya pilih sesuai hobi aja Sheil" nasihatnya
Aku saja bingung ingin memilih ekskul apa tahun ini.Secara,ini adalah tahun terakhir bersekolah.Ekskul sendiri terdiri dari bagian peminatan olahraga dan seni.Aku tak pandai berolahraga apalagi seni yang terkesan ribet.
Sore itu,hujan tak berhenti turun dengan derasnya sejak siang.Kucoba iseng melihat-lihat ke papan pengumuman sekolah yang menempelkan daftar ekskul dan jadwal pelaksanaanya.
"Hmmm...sepak bola...basket....karate....volly...golf....badminton....shooting range.......nyanyi....musik....masak....dan.....teater panggung"
Tak ada satupun yang kulihat menarik dan cocok untukku....
Hujan masih turun dengan derasnya...meskipun begitu,banyak siswa yang menerobos hujan dengan berlari atau bahkan naik motor sambil main air...huh seperti anak kecil.
Kuputuskan untuk pulang saat hujan mereda...daripada menunda dan hujan turun lagi?lebih baik cepat-cepat sampai dirumah.Aku meraih tas punggungku dan berjalan menuju gerbang sekolah.Namun...saat melewati ruang musik,kulihat piano sekolah "menatap" diriku.Aku langsung masuk kedalam ruang musik secara refleks.
Dulu memang aku sangat menyukai main piano untuk menemani almarhum nenekku setiap sore hari seperti ini.Aku sangat senang memainkan piano dengan lagu ballad yang lembut untuk menghibur nenek...Setelah nenek tiada...aku tak pernah lagi menyambahi piano dirumahku....Saat itu aku duduk didepan piano itu langsung memainkannya...
Aku amat terkejut mendengar seseorang menepuk tangan begitu aku selesai memainkan piano.
2.Making Way
Aku menoleh dan mengenali siapa yang muncul dari ambang pintu yang lupa kututup saat masuk tadi.Ternyata tepukan tangan itu berasal dari guru pak Rudi yang adalah guru seni suara dan panggung disekolahku.Ia pria berusia 34 tahun yang sudah mengajar selama 3 tahun disini.
Ia tersenyum dan mendekati sambil berkata,
"Ternyata kamu punya bakat ya!Kamu selama ini pendiam dan tidak banyak menonjol disekolah"
"Hmm iya pak,terima kasih,saya mau pulang dulu" kataku dengan malu sembari beranjak
"eh tunggu Sheila, kamu udah ambil ekskul apa?" tanya pak Rudi
"Belum pak..saya bingung mau pilih apa" jawabku simpel
"ahh yasudah kamu ikut ekskul musik aja,dalami teknik piano" katanya yang membuatku tergugup
(Pak Rudi)
Sampai dirumah terus kupertimbangkan ajakan pak Rudi untuk bergabung di ekskul musik.Memang aku bisa main piano...namun hal itu hanya akan membuatku teringat pada nenek dan membuatku bersedih.Handphoneku berdering dan itu Sherwin!
"Hai Sheil,kamu lagi apa?"
"Lagi bete mikirin sesuatu"
"ouhh...aku cuma mau bilang besok aku mau pergi berenang di pantai sama teman-teman nih"
"yahh...terus rencana kita pergi ke Mall Solum Frater gimana dong?"
"jadi kok cuma agak malem aja ya jam 8 aku jemput kamu..oke byeee sayangg"
"ehh!! jam 8 kemala.....man"
Belum sempat aku selesai bicara,Ia sudah menutup teleponnya...Sebetulnya aku ada janji dengan Sherwin untuk pergi membeli baju di mall esok hari sepulang sekolah.Tapi Sherwin memundurkan rencananya menjadi jam 8 malam.
Kembali terlintas pikiranku yang tertunda.....Kuarahkan diri menuju kamar nenek yang terletak dipojok rumahku yang mengarah ke kebun belakang.Didalamnya,aku membuka kain penutup piano tua yang terletak dikamar nenek.
Saat kucoba untuk memainkannya...*tuktuk....tidak menyala...padahal colokan listrik nya sudah kusambungkan dengan benar.Ah...baiklah...piano ini rusak karena lama sudah tak terpakai.
(Piano nya...telah rusak)
Aku melihat sekelilingku...banyak sekali terpajang fotoku dan Kak Dina dengan nenek...sungguh rindu momen indah bersamanya...setelah nenek tiada dan papa kandungku pergi meninggalkan kami,aku hanya punya Sherwin yang menjadi kekasihku.Kini kamar nenek gelap dan sunyi...
*DENG DENG DENG
Jam berdentang menunjuk pukul 12 malam...hah!!sudah tengah malam?!Aku pun berlari secepat kilat bagaikan Cinderella menuju kamarku untuk tidur karena esok pagi aku harus sekolah.
Benar saja...karena tidur larut,aku hampir saja terlambat sekolah esoknya paginya.Aku berlari sepanjang koridor menuju kelas dan BRUKKKK!!!
Aku bertabrakan dengan seseorang...dengan cepat aku bangkit dan meminta maaf dengan orang itu,
"Maaf ya saya sedang buru-buru sudah hampir terlambat!" kataku sambil memelas
ternyata....itu Pak Rudi!!
"Aduh kamu ini,pagi-pagi saya ditubruk begini" keluh Pak Rudi sambil merapikan pakaiannya
"Iya maaf pak saya buru-buru...Oh iya bapak kan jam pertama ya pagi ini?" tanyaku
"iya betul....Oh iya bagaimana tawaran bapak kemarin?" tanya pak Rudi lagi
Aku teringat akan kejadian kemarin...akhirnya aku mengangguk setuju dengan tawaran untuk ikut ekskul seni musik
Pak Rudi dan aku masuk ke kelas ber barengan.Saat dikelas,Pak Rudi mengingatkan pada siswa yang mengikuti ekskul seni baik vokal,musik maupun teater panggung.Ia juga mengingatkan akan ada dua acara besar di sekolah kami.Acara pertama adalah ulang tahun sekolah ke 100 dan yang kedua adalah pertunjukan seni teater "Kisah Cinta dimusim Salju" dari organisasi X-E yang akan diadakan di Seoul,Korea Selatan bagi mereka yang terpilih mewakili sekolah kami yang diundang untuk tampil disana.
Siang harinya,kami yang ikut ekskul seni,harus menjalani sesi audisi untuk pemilihan peserta ulang tahun sekolah dan seni teater panggung di Korea.Sebetulnya aku sangat ingin pergi ke Korea...namun sepertinya untuk menjadi perwakilan sekolah akan sangat sulit.
3.Enduring the Test
(Audisi)
Meskipun aku ingin mendalami kemampuan piano ku,para siswa seni diharuskan mengikuti berbagai casting dalam audisi yang dinilai oleh guru-guru kami sendiri.Hingga tiba giliranku,aku diminta untuk menyanyi,menari,baca puisi,akting panggung dan barulah alat musik pilihan.Saat casting,aku sangat gugup terlebih saat akting...aku tak terbiasa dengan semua itu meskipun dalam angan-angan,aku berharap bisa terpilih untuk pergi ke Korea.
Beberapa jam kemudian tepatnya pukul 3 sore,pak Rudi membacakan hasil audisi dan...
"Yang terpilih untuk pergi ke Korea....Paul,Owens,Brie,Nikki,Ambrose,Rocky,John,Lita,Fany,Roman,dan Sisca...sisanya berarti stay di Indonesia persiapkan acara ulang tahun sekolah"
Huhhh sebal...aku tidak terpilih...memang kumaklumi aktingku mungkin tidak sesuai yang diharapkan...Tapi aku sangat ingin ke Korea....hiks...
Untuk acara ulang tahun sekolah yang ke 100 minggu depan,aku diminta untuk mengiringi penyanyi utama menyanyikan lagu diatas panggung.Pak Rudi melatihku dengan giat agar penampilanku memuaskan.Tapi aku sendiri masih belum tahu siapa penyanyi yang akan berkolaborasi denganku nanti.Jika kutaksir...sepertinya siswa yang akan menyanyi juga kukenal...
Benar saja....
"Sheila...ini adalah penyanyi yang akan berkolaborasi denganmu diacara minggu depan..." kata pak Rudi
"Eh..elu Sheil?!!!"
Aku pun menoleh dan mendapati....NANDA!!!
(Nanda dan Sheila berlatih)
Ternyata Nanda penyanyi nya..wow!Aku terkesima....dia yang aslinya juga pemalu ternyata terpilih untuk menyanyi diacara puncak...kami pun kemudian berlatih bersama agar nada dan suara serasi dan kompak.
Setelah selesai latihan hari itu,aku pulang dengan tubuh yang terasa lelah.Sesampainya dirumah aku langsung duduk disofa dan hampir tertidur....Aku pun kemudian teringat dengan janjiku dengan Sherwin nanti malam...astaga...saking lelahnya aku sampai lupa.
(Sherwin di Pantai Civitatem)
Kubuka Handphoneku untuk menghubungi Sherwin tentang kepastian pergi ke Mall Solum Frater...baru kubuka handphone,kulihat di jejaring sosial Sherwin,Ia meng-upload foto dirinya yang sedang santai di pantai Civitatem...asiknya...sedangkan aku harus berlatih siang malam untuk acara minggu depan.Langsung saja tanpa buang waktu aku hubungi dia via telepon,
"Win,jadi gak kita ke Mall?"
"Sheil,aku masih mau pergi nih..."
"gak jadi???"
"aduh...aku juga bingung jadinya...teman-teman belum mau pada pulang juga"
"ahh yaudah deh aku pergi aja ama Jeff nanti"
"ehh gak boleh,kamu gk boleh kemana-mana"
"abis aku ama siapa,kamu gak adil deh aku gk boleh pergi sedangkan kamu kemana mana dari siang!"
"bukan gitu maksudnya Sheil...oke2 aku akan pulang sekarang dan kita pergi ke Mall ya,kamu tunggu dirumah"
Dengan sedikit kesal aku menutup telepon dan mempersiapkan diri dengan mandi ganti pakaian yang rapi untuk ke mall...setelah kurasa siap,terdengar dari arah depan pintu pagar,suara dua orang,,laki-laki dan perempuan.
4.I'm Going...Tired
(Kak Dina dan Rico)
Terdengar pintu terbuka dan masuk dua insan tadi...ternyata...siapa lagi kalau bukan kak Dina.Tapi dengan siapa dia?Aku berjalan menuju ruang tamu untuk melihatnya.Ternyata kak Dina pulang bersama kekasihnya Rico,pria berusia 23 tahun yang tinggi besar itu.
"ehh Rico,ini kenalin ade aku,namanya Sheila"
"halo nama aku Rico salam kenal"
"iya nama aku sheila"
"Eh Sheil,lu mau kemana rapi amat?"
"mau jalan ama Sherwin...lu mau ikut berdua?"
"hmmmm...ayooooo"
Sebetulnya aku ingin pergi berduaan dengan Sherwin.Tapi karena aku sedang sedikit jengkel dengannya,jadi aku ajak saja kaka Dina dan Rico kekasihnya.Sherwin tiba setengah jam lebih lama dari yang dijanjikan.Kami berempat langsung meluncur ke Mall Solum Frater.Ia terlihat agak kecewa karena ada dua "ekor" yang ikut dibelakang...
Karena kami terlambat berangkat ditambah dengan kemacetan kota,kami baru tiba sekitar pukul 9 malam.Toko-toko sudah terlihat mulai tutup.Tanpa buang waktu,aku langsung mengarah ke arah toko yang ingin kukunjungi...tapi apa daya...toko tersebut sudah tutup.Namun aku teringat sesuatu...ACARA MINGGU DEPAN!!!
Aku ingin memakai gaun baru pada acara tersebut...Kami berputar-putar di mall yang hampir sepi itu dan mendapati sebuah toko gaun yang bernama "Kimmi Shop" masih terang benderang diantara toko lain disekitarnya.
Pemilik toko dengan ramah tetap melayani kami meskipun sudah semalam itu.Saat melihat-lihat,mataku tertuju pada sebuh gaun putih yang cantik sekali.Si pemilik membantuku untuk mencoba gaun tersebut dan hasilnya sangat pas!Aku langsung membeli gaun tersebut dan kami berjalan pulang.Sherwin menggandeng tanganku saat kami menuju tempat parkir namun aku sedikit pasif merespon hal itu.
(really fit!)
Perjalanan pulang kami sungguh tersendat oleh macet.Kak Dina yang bosan dan lelah terus mengeluh sepanjang perjalanan.Begitupun dengan Rico.Mereka berdua ternyata baru tiba dari pergi nonton bioskop tadi sore kemudian kuajak untuk pergi lagi.
Sampai dirumah hampir sejam kemudian,kak Dina langsung diantar masuk oleh Rico tapi aku tetap diluar dengan Sherwin.
"Win,aku minggu depan ada acara,kamu bisa dateng gak ke sekolah?"
"sepertinya engga deh,ada urusan kantor"
"ouhh gitu y...malam jug gak bisa emangnya?"
"Ya gak bisa kayaknya...nanti dimarahin bos"
Aku pun menerima alasannya selama itu menyangkut masalah pekerjaan.Ia mencium keningku dan langsung pulang.Masuk kedalam rumah,aku melihat kak Dina sedang lelap tertidur disofa rumah ditemani Rico disampingnya.
(Dina terlelap)
Sesekali tangan Rico membelai rambut kakakku itu.Tak lama kemudian,Rico pamit pulang kepadaku.Masuk kedalam kamar,kuganti baju dengan pakaian tidur...baru saja ingin memejamkan mata,
"Sheilaaaa"
Itu suara mama...ada apa ya malam-malam begini?tumben memanggilku dengan suara keras...
Setelah kuhampiri mama didepan kamar,Ia keliatannya sedikit marah...mama langsung bertanya padaku,
"kamu abis darimana tadi?"
"Dari mall ma,cari baju buat acara minggu depan di sekolah"
"tapi emang harus pulangnya larut malam gini?kamu tahu kan, besok itu sekolah?lagipula kamu itu perempuan Sheil!"
"itu tadi Sherwin ma telat jemputnya"
"pokoknya mulai besok kamu gak boleh keluar kemana-mana lagi!"
5.Let's Begin!
(oke...oke ma)
Mama lalu menyuruhku masuk kamar dan tidur...Jantung ini rasanya tak berhenti berdegub kencang...Rasanya baru kali ini,aku dimarahi hingga segitunya oleh mama.Memang jika kutampik lagi,Aku selalu pulang malam jika pergi berduaan dengan Sherwin.
Dengan sedikit sedih...aku terus merenung malam itu...Mengapa semuanya jadi serba salah?Aku hanya ingin bersenang senang sedikit dengannya hari ini.Namun....?
Hari ini kubuka dengan wajah yang sedikit ngantuk akibat kurang tidur semalam tadi...seperti hanya kemarin.Untunglah aku memasang alarm jadi aku tidak terlambat.Tanpa terasa,Hari ini adalah latihan terakhir sebelum pentas ulang tahun sekolah.Seperti hari latihan sebelumnya,aku dan siswa lain yang bertugas harus berlatih ekstra agar saat hari pelaksanaan,kami bisa tampil sempurna.
Disat bersamaan,aku masih saja teringat apa yang terjadi semalam tadi.Akibatnya,aku salah menempatkan nada piano...Pak Rudi sempat jengkel melihatku yang daritadi tidak konsentrasi.Latihan hari terakhir ditutup dengan doa bersama.
(Sehari sebelum tampil)
Beberapa hari kemudian,tepatnya pada malam sebelum tampil...Aku menyuruh Sherwin datang kerumahku malam itu...Ia datang sedikit larut sepulang dari rumah temannya...huh menyebalkan..
"Win,aku besok tampil acara sekolah nih"
"ouh besok?"
"Iya,kamu bisa datang kan?"
"Gak bisa kayaknya...ada urusan ama temen aku besok soalnya"
"yahh...gak bisa gitu ditunda...aku besok tampil acara puncak loh"
"beneran gak bisa"
"yahhh....oke tapi doain aku ya supaya lancar"
"yaudah"
Sherwin lalu beranjak dan pamit untuk pulang...Namun saat aku didepan pintu,Ia memberikanku sebuah kado berlapiskan pita pink...Belum sempat aku bertanya apa isinya,Ia langsung pergi dan beranjak dari rumahku sambil mencium pipiku.
"Win,aku besok tampil acara sekolah nih"
"ouh besok?"
"Iya,kamu bisa datang kan?"
"Gak bisa kayaknya...ada urusan ama temen aku besok soalnya"
"yahh...gak bisa gitu ditunda...aku besok tampil acara puncak loh"
"beneran gak bisa"
"yahhh....oke tapi doain aku ya supaya lancar"
"yaudah"
Sherwin lalu beranjak dan pamit untuk pulang...Namun saat aku didepan pintu,Ia memberikanku sebuah kado berlapiskan pita pink...Belum sempat aku bertanya apa isinya,Ia langsung pergi dan beranjak dari rumahku sambil mencium pipiku.
(What is this really....outdated chocolate?!)
Aku masuk kekamar dan melihat sesaat hadiah yang baru saja diberikan Sherwin kepadaku barusan.Hidungku tiba-tiba mencium aroma manis dari dalam hadiah itu...Begitu kubuka...aww sebuah coklat berbentuk hati ada didalamnya!Harum manisnya begitu mengunggah seleraku saat itu juga.Memang sayang untuk dimakan saat itu juga...tiba-tiba...
"HAYOO dari siapa tuh?" Kak Dina mengaggetkan aku dari belakang
"Ihh kaget tauu...masuk kamar orang sembarangan aja" ujarku kesal
"Coklat tuh...Valentine tahun ini dapet berapa?" Ungkap kak Dina
Seketika aku langsung refleks melihat ke arah kalender meja disampingku...Astaga!Ini kan hari Valentine!!!Pantas saja dia memberikanku coklat ini.Aku pun lalu membuka kemasan coklat itu dan ingin berbagi dengan kak Dina...Tepat sebelum memakan coklat itu..
"Ehhh gilee...ini coklat udah kadaluarsa cuy!" Teriak kak Dina sambil melotot dengan terkejut
"Ahh masa sih?!" kataku sambil tak kalah kaget...
Ternyata benar kata kak Dina.Coklat pemberian Sherwin sudah kadaluarsa sejak beberapa bulan yang lalu.Dasar Sherwin ceroboh...mungkin dia lupa meneliti coklat ini sebelum membelinya.
Kecewa....dan sedih...Malam itu emosiku tak terkendali terhadapnya...Baik....aku bisa...bisa!
(Tiba juga...)
Hari yang dinanti datang juga...Meskipun tak bisa ke Korea...baiklah,aku akan memberikan yang terbaik pada acara ini.Acara baru dimulai pukul 7 malam,namun kami harus siap-siap sejak pagi hari.Kumulai dengan latihan kecil dengan Nanda pagi itu.Hingga menjelang sore,aku merasa ada yang hilang karena tidak ada satupun orang yang bisa datang mensupport diriku (hanya Jeff yang bisa hadir itupun sedikit terlambat karena ada EVENT besar yang harus dihadiri).
Aku dan Nanda mempersiapkan diri dengan kostum dan make up wajah..Tak lupa styling rambut dan pemakaian riasan lainnya.
"Huffttt....Mama tak bisa...Kak Dina tak bisa....bahkan Sherwin pun tak bisa.." gumamku
Di belakang panggung samasekali tidak ada yang menganggur...semuanya sibuk.Para guru juga sibuk mengatur ini dan itu.Tamu undangan dan siswa-siswi mulai berdatangan sejak satu jam sebelum acara dimulai.Acara dibuka dengan kata sambutan dari kepala sekolah dan disusul pertunjukan pembukaan.
Jam demi jam berlalu....penampilan demi penampilan telah dipertontonkan.Akhirnya....MC yang juga ketua OSIS sekolahku pun menutup acara dengan penampilan aku dan Nanda.Aku dan Nanda langsung berdiri dan berjalan menuju panggung...
"Kini tiba saatnya....untuk acara puncak!!!!!Kami persembahkan kepada anda...si penyanyi suara emas...yang akan membawakan lagu dari Taeyeon berjudul Can You Hear Me...ladies and gentlemen,Nanda!!"
Nanda berjalan dengan anggun ke atas panggung...aku mengikutinya dari belakang dan langsung duduk depan piano...Dari semua penonton...kuperhatikan mereka mendukung Nanda dengan tulisan-tulisan yang mereka pegang...Hampir semuanya bertuliskan nama Nanda...kecuali satu....Tunggu sebentar!!!....Ada papan nama dengan tulisan namaku???...Astagaaaa Itu Jeff!!!
(Semua menantikan pertunjukan Nanda...semuanya bersorak "NANDA" "NANDA")
(Semua mendukung Nanda...kecuali satu orang ini...dasar Jeff)
Tanpa membuang banyak waktu...marilah kita mulai...
*PLOKPLOKPLOK!
Suara penonton disertai dengan decak cagum dan tepuk tangan yang meriah menutup pertunjuk kami berdua malam itu.Meskipun Nanda adalah "tokoh utama",beberapa orang nampak mendukungku juga sebagai pianis pengiring Nanda.
Meskipun aku tidak bisa ke Korea mewakili sekolahku...mungkin dengan ini semua,sudah cukup menjadi penggantinya.
6.YES!!!
Tubuh terasa amat sangat lelah...tepat pukul 12 malam,aku dan para siswa lainnya dizinkan pulang setelah beberes panggung dan lain sebagainya.Jeff mengantarku pulang dengan motor bututnya
Ia mengaku senang bisa melihatku tampil diatas panggung.Aku pun senang mendengarnya.Masuk kerumah dengan perlahan agar tidak membuat kaget seisi rumah yang sudah terlelap.Aku langsung mandi dengan air hangat,mengenakan pakaian tidur dan....
Esok harinya,kebetulan adalah hari libur.Jadi aku bisa tidur sampai siang hari.Berhubung masih sangat letih akibat cara semalam,tidak akan kusia-siakan kesempatan ini.Tapi lagi-lagi...apa yang kuinginkan tidak selalu terkabul...
Handphoneku berdering dengan kerasnya,mengagetkan aku yang sedang terlelap.Aku melihat ke arah jam dinding di kamarku...Ya ampun!Masih jam 6 pagi...astagaa...
Aku pun dengan sedikit marah mengangkat telepon itu tanpa melihat siapa yang meneleponku,
"Halo siapa sih?Ganggu aja pagi-pagi"
"Sheil,maaf membangunkan kamu pagi-pagi" (suara pak Rudi)
"Ups,pak Rudi...ada apa pagi-pagi menelepon?"
"Ini jadi kemarin saya kan sudah memilih siapa saja yang mewakili sekolah untuk pergi ke Korea...pagi ini salah satu peserta wanita membatalkan rencana karena ada family yang sakit keras"
"Ouh lalu kenapa pak?"
"Jadi saya memilih kamu untuk menggantikan pergi ke Korea Selatan"
APAAAAA!!!
Aku....Ke Korea???!!!
AHHHH senangnya pagi iniiii!Apakah ini mimpi?Aku mencoba mencubit pipiku sendiri...auh!Sakit...ini bukan mimpi!!!!
Kebetulan malam ini kedua sahabatku Fani dan Nanda akan menginap dirumahku.Mereka pasti kaget mendengar kabar gembira ini.Setelah mereka datang sekitar pukul 6 sore,aku langsung menarik mereka ke dalam kamarku,
"Heiii....lu pada pasti gak nyangka kan apa yang pengen gw kasih tahu?!" ujarku
"Baru juga dateng langsung pengen curhat nih anak" kata Fani
"Tau lo,gw haus nih,pengen minum dulu" kata Nanda sambil mengambil botol air miliknya
"Gue....dipilih wakilin sekolah ke Korea!!!" ujarku kegirangan
"APA!" Jawab Nanda dan Fani berbarengan
Saking girangnya,aku langsung memeluk mereka berdua lalu naik ke atas ranjang ambil melompat-lompat.Mereka berdua tetap diam dengan wajah terkaget kaget...hahahahaaa aku senang tidak keruan malam itu
Esoknya,aku dan pak Rudi mengurus passport ku untuk pergi ke Korea Selatan yang tinggal hitungan minggu.Memang segal kepengurusannya tidaklah mudah...tapi aku lewati semuanya dengan kuat dan tabah!Tak perlu menunggu cukup lama...."hanya" 14 jam di kantor imigran itu...dan jadilah passport-ku yang kuidam idamkan.
APAAAAA!!!
Aku....Ke Korea???!!!
AHHHH senangnya pagi iniiii!Apakah ini mimpi?Aku mencoba mencubit pipiku sendiri...auh!Sakit...ini bukan mimpi!!!!
(Lompat-lompat diatas ranjang saking senangnya)
Kebetulan malam ini kedua sahabatku Fani dan Nanda akan menginap dirumahku.Mereka pasti kaget mendengar kabar gembira ini.Setelah mereka datang sekitar pukul 6 sore,aku langsung menarik mereka ke dalam kamarku,
"Heiii....lu pada pasti gak nyangka kan apa yang pengen gw kasih tahu?!" ujarku
"Baru juga dateng langsung pengen curhat nih anak" kata Fani
"Tau lo,gw haus nih,pengen minum dulu" kata Nanda sambil mengambil botol air miliknya
"Gue....dipilih wakilin sekolah ke Korea!!!" ujarku kegirangan
"APA!" Jawab Nanda dan Fani berbarengan
Saking girangnya,aku langsung memeluk mereka berdua lalu naik ke atas ranjang ambil melompat-lompat.Mereka berdua tetap diam dengan wajah terkaget kaget...hahahahaaa aku senang tidak keruan malam itu
Esoknya,aku dan pak Rudi mengurus passport ku untuk pergi ke Korea Selatan yang tinggal hitungan minggu.Memang segal kepengurusannya tidaklah mudah...tapi aku lewati semuanya dengan kuat dan tabah!Tak perlu menunggu cukup lama...."hanya" 14 jam di kantor imigran itu...dan jadilah passport-ku yang kuidam idamkan.
(Sheila's Passport)
Menunggu beberapa hari lagi sebelum aku berangkat...Aku pun teringat apa yang akan kulakukan disana....Teater Panggung!
Astaga,jujur saja aku memang tidak handal berakting.Mengiringi Nanda dengan piano saja sudah gemetaran apalagi harus akting diatas panggung...disaksikan oleh ribuan orang asing dan mewakili nama sekolah....Kalau buruk,bisa-bisa aku yang terkena getahnya.Namun kubuang jauh-jauh pikiran negatif itu dan berpikir optimis.Ada baiknya minta doa dari orang-orang terdekat terlebih dahulu.
Tak lupa pula,Mama,Papa dan kak Dina...setelah aku bilang kepada mereka bertiga,tak satupun yang tidak kaget mendengarnya.Mereka pun mendukung hal itu dan mendoakan ku supaya sukses menjalani tugasku.Untuk dua sahabatku..ah tidak perlu ditanya,mereka pasti mendukungku.Begitupun dengan Matt dan Jeff...dua bersaudara itu juga kaget mendengar aku akan pergi ke negri ginseng tempat asal boy dan girlband ternama.Sayang sekali...tak satupun dari mereka yang bisa mendampingiku pergi ke Korea...apakah ini berarti aku harus pergi sendiri?
(The brothers...confused)
Tanpa terasa tinggal dua hari sebelum aku berangkat...aku teringat seorang Sherwin.Jika aku teliti lagi...terakhir kali aku menghubunginya adalah malam sebelum pesta sekolah.Jadi kurang lebih sudah hampir sebulan kami renggang satu sama lain.
Semua hal ini diperparah oleh kesibukanku berlatih untuk teater.Aktingku semakin hari semakin membaik.Mungkin karena aku hanya mendapat peran kecil alias figuran,jadi lebih mudah.Sore itu,kuputuskan untuk bertemu dengan Sherwin,Meskipun Ia sedang "sibuk",kupaksa untuk bertemu ditaman dekat rumahku.
Aku janjian dengannya pukul 4 sore...tak lama menunggu,mobilnya langsung terparkir didepan gerbang taman.Ia langsung menghampiriku dengan membawa dua gelas jus mangga.
(sibuk..dan sibuk...ouhh baiklah)
Setelah jus habis diminum,aku pun membuka pembicaraan,
"Win,aku dipilih wakilin sekolah ke Korea besok"
"Wahhh bagus dong,kapan berangkat?"
"besok malam...kamu bisa kan pergi sama aku?atau menyusul?"
*Sherwin terdiam beberapa saat sambil mengusap wajahnya.
"Kamu kenapa?Kok diam aja?"
"Aku gak bisa...ada acara sama temen-temen aku dikantor"
Setelah mendengar hal itu,aku memalingkan wajah darinya dengan gusar.Ia membalikan tubuhku lagi,namun sebelum Sherwin sempat bicara aku langsung bicara duluan,
"sebenernya mana sih yang lebih berharga dimata kamu itu?Temen-temen yang selalu kamu ada kapanpun atau aku yang kamu sebut pacar?Aku tuh cape ya lama-lama,kesenengan kita benar-benar udah masing-masing sekarang"
"loh aku gak senang-senang dibelakang kamu kok,ini murni urusan kantor doang"
"alasan aja kamu!Dari kemarin aku liatin upload gambar ama teman-teman kamu dengan bebas dan santai...sementara aku??kamu lupa sama aku!"
"kenapa emangnya?aku kan juga jalan ama temen cowok kok...apa salahnya?"
"Ya jelas karena kamu mentingin temen kamu...aku tanya lagi...milih temen kamu atau aku?"
"apa kamu mendingan putus aja ama aku?"
Setelah mendengar itu...aku langsung bertambah geram...rasanya seluruh darah yang ada ditubuhku mengalir ke kepala dan ingin mengalir keluar.Aku berdiri dan berbicara dengan suara keras,
"Cape ngomong ama orang kayak kamu...ditanya apa jawabnya apa...tapi ternyata kamu udah mau putus ama aku dari belakang ya?..oke fine,itu udah cukup bukti!"
"Aku cuma gak suka aja kamu selalu bilang,aku lebih mentingin temen-temen aku...aku sayang kamu Sheil...aku gak mau putus"
"Ah plin-plan kamu...tadi ngomong duluan mau putus sekarang sebaliknya...udah ya intinya aku besok mau berangkat ke Korea...terserah kamu mau gimana..."
Saat itu juga aku pergi meninggalkannya sendirian ditaman itu dan pulang.
7.Fly Without Wings
"Aku gak bisa...ada acara sama temen-temen aku dikantor"
Setelah mendengar hal itu,aku memalingkan wajah darinya dengan gusar.Ia membalikan tubuhku lagi,namun sebelum Sherwin sempat bicara aku langsung bicara duluan,
"sebenernya mana sih yang lebih berharga dimata kamu itu?Temen-temen yang selalu kamu ada kapanpun atau aku yang kamu sebut pacar?Aku tuh cape ya lama-lama,kesenengan kita benar-benar udah masing-masing sekarang"
"loh aku gak senang-senang dibelakang kamu kok,ini murni urusan kantor doang"
"alasan aja kamu!Dari kemarin aku liatin upload gambar ama teman-teman kamu dengan bebas dan santai...sementara aku??kamu lupa sama aku!"
"kenapa emangnya?aku kan juga jalan ama temen cowok kok...apa salahnya?"
"Ya jelas karena kamu mentingin temen kamu...aku tanya lagi...milih temen kamu atau aku?"
"apa kamu mendingan putus aja ama aku?"
Setelah mendengar itu...aku langsung bertambah geram...rasanya seluruh darah yang ada ditubuhku mengalir ke kepala dan ingin mengalir keluar.Aku berdiri dan berbicara dengan suara keras,
"Cape ngomong ama orang kayak kamu...ditanya apa jawabnya apa...tapi ternyata kamu udah mau putus ama aku dari belakang ya?..oke fine,itu udah cukup bukti!"
"Aku cuma gak suka aja kamu selalu bilang,aku lebih mentingin temen-temen aku...aku sayang kamu Sheil...aku gak mau putus"
"Ah plin-plan kamu...tadi ngomong duluan mau putus sekarang sebaliknya...udah ya intinya aku besok mau berangkat ke Korea...terserah kamu mau gimana..."
Saat itu juga aku pergi meninggalkannya sendirian ditaman itu dan pulang.
7.Fly Without Wings
(Didamping Jeff dan Matt menuju pesawat)
Suara bising pesawat melengking ditelingaku setelah turun dari taksi.Pesawat yang akan kutumpangi memang akan terbang sekitar 40 menit lagi.Namun aku sudah harus berada dipesawat 30 menit sebelumnya.Aku berjalan sendirian menembus kerumunan orang yang memadati bandara itu.Aku sampai hampir terjatuh karena bawaanku yang berat.Tiba-tiba...muncul dua orang yang menarik tangan dan barang bawaanku.
Baru akan berteriak maling,aku langsung mengenali mereka...Matt dan Jeff!Kakak beradik itu menolongku ke bagian pemeriksaan barang bawaan yang selanjutnya dibawa ke bagasi pesawat.Mereka juga mendampingiku saat akan memasuki pesawat.Sebelum berpisah,Jeff memberikanku sesuatu...sebuah kepingan CD bertuliskan "Happy Valentine Sheila" dan beberapa kotak vitamin dalam kotak makanan sambil mengusap rambutku dan berpaling bersama Matt.
"Aku gak bisa ikut kesana...gak punya paspor" Kata Jeff
"Gue juga Sheil...Mending main Cookie Run dirumah" susul Matt
"Iya,tidak apa-apa,nonton ya di TV...acaranya masih 3 minggu lagi kok" jawabku sambil tersenyum manis
(Selamat Datang di Pesawat Arancio-Blu Spericolata)
Mereka berdua pamit pulang dan aku langsung berjalan menuju pesawat.Didalam,aku disambut seorang pramugari kaukasoid yang tinggi besar.Ia mengantarku sesuai nomor kursi yang tertera di tiket pesawatku.Disitu sudah terlebih dulu duduk semua peserta yang terpilih termasuk beberapa guru pendamping dan tentunya pak Rudi yang duduk disampingku.Setelah itu,pesawat pun lepas landas meninggalkan Indonesia.
Selama dipesawat...Aku hanya bisa terduduk diam...tak seperti teman-teman lainnya yang bisa saling bersenda gurau meskipun dengan suara pelan.ketika kuperhatikan,mereka didampingi oleh orang terdekatnya baik ayah,ibu,adik-kakak atau bahkan kekasihnya.Sedangkan aku...hanya sendiri...
*puk
"Eh bengong mulu...kesurupan nanti kamu" pak Rudi menganggetkanku
"Ihh inikan lagi diudara pak...mana ada setannya" kataku risih
"hahaha kamu kok sendirian?" tanya pak Rudi
"Gak ada yang bisa nemenin pak...bete saya juga" jawabku sambil memasang handsfree ke telingaku
Bisa dibayangkan..aku akan berada di Korea Selatan selama 3 minggu.Hal ini bertujuan agar kami bisa fokus latihan dan lebih terbiasa dengan keadaan disana.Aku menarik selimut dan langsung mengistirahatkan badan...aku harap ketika aku membuka mataku...Aku sudah berada disana...
Perjalanan ke Negri Ginseng tanpa Sherwin disampingku...sungguh menyedihkan...
(Inside the Plane)
Aku dibangunkan oleh pramugari pesawat yang mengatakan bahwa dalam 30 menit,pesawat akan mendarat di Bandara International Icheon,Korea Selatan.Aku terkejut amat sangat karena aku telah tertidur selama lebih dari 5 jam dipesawat...Sabuk pengaman kembali dipasang dan sedikit terasa pesawat itu mendarat di landas pacu bandara.
Kami serombongan langsung bergegas keluar dari pesawat,dan mengambil barang bawaan kami dari bagasi pesawat.Setelah keluar,bus sewaan sudah "mejeng" menanti dan langsung mengantarkan kami ke hotel untuk menaruh barang.Pak Rudi mengatakan bahwa hari ini juga kami semua akan dibawa ke gedung pertunjukan untuk sesi latihan setelah menikmati makan siang.
Sampai digedung pertunjukan yang megah itu,kami pun disuruh memperkenalkan diri dengan pihak pengundang yang tak lain adalah perwakilan Indonesia dinegara itu.Jadi kami semua tak perlu bersusah susah belajar bahasa Korea.
Ternyata aku baru tahu,bahwa sekolah kami diundang oleh pihak Duta Negara untuk tampil di Korea.Sungguh kebanggan tersendiri bagiku karena kahirnya aku bisa kesampaian pergi ke sini.Makan siang pun usai,kini saatnya kami berlatih.Aku yang hanya peran pendukung,hanya berdiri dan berjalan sesuai blocking yang ditetapkan.
(Latihan diatas panggung)
Saat sesi latihan sedang berlangsung,aku merasa gugup padahal kami tampil tanpa penonton dan peranku hanya peran kecil saja.Usai latihan,aku mendekati si pemeran utama pria.Namanya Kevin...Ia teman seangkatanku disekolah.Kevin memang jago akting sejak kami masih sama-sama murid baru di SMA.Sore itu Kevin tampak lelah sekali.Wajahnya pucat dan berkeringat.Begitu kutanya mengapa,Ia menjawab bahwa dirinya baik-baik saja.Tampak datang mendekat,Nina yang tak lain adalah kekasihnya.Nina inilah peran utamawanita dalam pertunjukan kami nanti.
Kevin dibantu oleh aku dan Nina untuk berjalan kembali ke bus untuk istirahat.Tak lama kemudian kami semua pulang ke hotel untuk beristirahat dan melanjutkan latihan esok harinya.Begitulah yang kami lakukan selama di Korea ini.
8.Annyeong Haseyo!
(APAAA!!???)
Hidup selama di Korea Selatan memang menyenangkan.Hawa nya cukup sejuk dan nyaman.Rombongan kami sudah berjalan-jalan berkeliling tempat wisata sembari melepas penat selama sesi latihan.
Saat kami akan memulai sesi latihan seperti biasa pagi itu,pihak promotor memanggilku.Aku pun bertanya tanya pada diri sendiri,ada apa kira-kira Ia memanggilku...Aku pun menghampiri nya di belakang panggung sebelum latihan.Kebetulan ada pak Rudi juga disitu.Promotor membuka pembicaraan...
"Jadi kamu yang namanya Sheila-yeo kan?"
"Iya pak betul,ada apa ya memanggil saya?"
"sasil-eun,saya tertarik melihat anda sejak pertama kemarin datang...jadi saya sudah bicara pada Rudi-gyeong untuk memilih kamu sebagai peran utama menggantikan Nina"
"APAAA?!"
Keringat langsung mengucur deras...Aku tak percaya apa yang baru saja kudengar dari promotor.Aku menjadi peran utama?OMG!!!Apa mereka ingin mempermalukan aku?
"Jangan takut,kamu pasti bisa...image kamu lebih cocok menjadi peran utama...sudah ya,sehabis ini langsung latihan"
Diatas panggung saat kami briefing,Panitia mengumumkan penggantian peran utama wanita yakni dari Nina menjadi aku.Semua nya langsung bertepuk tangan termasuk Nina dan Kevin.Mereka memberikan semangat padaku.Aku tak begitu yakin aku bisa melewati rintangan sebagai peran utama..terlebih karena didalam drama ini...ada adegan mesra nya!!!Aku takut membuat Nina cemburu nantinya.
Hari itu juga,aku dan Kevin menjalani sesi pengambilan foto promosi untuk banner besar yang akan dipasang didepan gedung pertunjukan dan beberapa tempat lainnya di kawasan Seoul.Kukenakan kostum tradisional Korea atau Hanbok begitu juga dengan Kevin yang akan menjadi lawan mainku dalam drama ini.Ia masih seperti kemarin bahkan sedikit lebih pucat.
Kami pun berdiri berdampingan di sebuah set foto dan click!!!
"Jadi kamu yang namanya Sheila-yeo kan?"
"Iya pak betul,ada apa ya memanggil saya?"
"sasil-eun,saya tertarik melihat anda sejak pertama kemarin datang...jadi saya sudah bicara pada Rudi-gyeong untuk memilih kamu sebagai peran utama menggantikan Nina"
"APAAA?!"
Keringat langsung mengucur deras...Aku tak percaya apa yang baru saja kudengar dari promotor.Aku menjadi peran utama?OMG!!!Apa mereka ingin mempermalukan aku?
"Jangan takut,kamu pasti bisa...image kamu lebih cocok menjadi peran utama...sudah ya,sehabis ini langsung latihan"
Diatas panggung saat kami briefing,Panitia mengumumkan penggantian peran utama wanita yakni dari Nina menjadi aku.Semua nya langsung bertepuk tangan termasuk Nina dan Kevin.Mereka memberikan semangat padaku.Aku tak begitu yakin aku bisa melewati rintangan sebagai peran utama..terlebih karena didalam drama ini...ada adegan mesra nya!!!Aku takut membuat Nina cemburu nantinya.
Hari itu juga,aku dan Kevin menjalani sesi pengambilan foto promosi untuk banner besar yang akan dipasang didepan gedung pertunjukan dan beberapa tempat lainnya di kawasan Seoul.Kukenakan kostum tradisional Korea atau Hanbok begitu juga dengan Kevin yang akan menjadi lawan mainku dalam drama ini.Ia masih seperti kemarin bahkan sedikit lebih pucat.
Kami pun berdiri berdampingan di sebuah set foto dan click!!!
(Banner Promosi)
Promotor dan pak Rudi yang berdiri didekat situ langsung tersenyum melihat kami.Begitupun dengan Nina yang samasekali tidk menunjukan gelagat cemburu sedikit pun.Inilah yang disebut profesionalitas.
Sesi latihan lengkap dengan kostum pun tiba...kami masih tampil dengan tanpa penonton.Drama ini memang tidak menggunakan skenario tertentu dalam percakapannya namun para pemain dituntut untuk bisa membawakannya sesuai cerita.Jadi kami diperbolehkan improvisasi ditas panggung asalkan inti ceritanya sama.
Aku menjalaninya dengan sedikit kaku...aku sangat gugup dan memang terlihat jelas aku sering salah mengucapkan kata-kata.Kegugupanku bertambah pada saat adegan si pria (Kevin) menyatakan cinta pada si wanita (Aku).
"Wahai Wanita pujaan hati,maukah kau menjadi milikku"
"engga...eh maksud gue...eh saya...mau"
Inilah adegan yang paling menggugupkan bagiku.Kevin mendekati aku dan menggenggam tanganku dan mendekati wajahku...INI ADEGAN BERCIUMAN!!!Aku hanya mampu memejankan mata dengan sedikit takut...dan....
"TUNGGU!"
Sebelum Ia mendaratkan ciuman diwajahku...Produser menghentikan latihan itu....Lalu berkata,
"Adegan ciuman nya nanti saja pada saat pertunjukan,jadi Sheila tidak merasa direndahkan"
Huftt...untunglah...Tapi kalau itu dilakukan saat hari pertunjukan...aku bisa pingsan!Kami pun menyudahi latihan hari itu...Kevin terlihat semakin lemah saja...
9.Death Note
(Ada Kiriman dari Indonesia untukku)
Tanpa terasa...hampir sebulan sudah aku dan rombonganku berada di negri ginseng.Itu artinya hari pertunjukan telah tiba.Aku dan rombongan mengadakan latihan terakhir sebelum pertunjukan esok harinya.Baru akan meninggalkan kamar hotel,office boy mengetuk pintu kamarku...
"Sillyehabnida! paekijineun dansin-eun wihae isseubnida (permisi,ada kiriman paket untuk anda)"
Aku menerima paket tersebut...Tulisannya dari Indonesia...Siapa yang mengirimkannya untukku?Begitu kubuka,ternyata sebuah buku kecil dan tipis bertuliskan "Death Note" di cover depannya.Artinya ini adalah catatan kematian dari seseorang...Hah!Siapa yang ingin bunuh diri?
Aku membuka plastik pembungkus dan membuka buku tersebut.Tanpa rasa curiga sedikit pun,kubuka lembar pertama yang bertuliskan "From Sherwin to Sheila"...Ouh dari Sherwin ternyata...
Dari halam depan hingga belakang,semuanya adalah kata-kata gombal dengan foto diriku dan Sherwin selama kami berpacaran.Dihalaman paling belakang,terdapat surat kecil...Isinya seperti ini...
"Hai Sheila,
Gimana keadaan kamu disana?
Mungkin kamu sudah lupa hari dan tanggal berapakah ini
Jika kamu mencoba untuk mengingatnya,hari ini adalah anniversary kita ke 5 bulan
Hidupku hancur tanpa kamu disini
Setiap malam berdiri didepan rumahmu
berharap kamu cepat kembali
Namun nampaknya kamu sudah benar benar melupakanku
hidupku sudah tak berarti bagi kamu
Biarlah saja aku akhiri semua ini...semua nafas ini
Jika aku sudah tiada nanti,
Aku tetap akan mendampingimu
Salam,
Sherwin"
Aku kaget tak terkirakan...Namun aku tak yakin dia bisa berbuat senekat itu...Toh baru saja Ia update status pergi ke sebuah mall dengan teman-temannya.Nina lalu menghampiriku dikamar memanggilku untuk segera sarapan dan berangkat.
Kami meninggalkan hotel setelah sarapan...tapi entah mengapa aku yang tadinya cuek,sekarang memikirkan Sherwin.Di bus menuju gedung pertunjukan,aku hanya terdiam disaat yang lain sedang sibuk membicarakan acara ini.
Memang terkadang aku tidak menyukainya...tapi Ia tetap saja kekasihku....Sambil mencoba menenangkan diri,kulihat Nina sibuk mengurus Kevin.Sejak kemarin memang aku tak yakin Ia bisa melanjutkan drama ini...Memang Ia kelelahan sebagai peran utama.Untunglah aku sehat-sehat saja karena aku meminum tablet vitamin pemberian Jeff saat dibandara sebelum berangkat.
(Meskipun sakit...The show must go on)
Sampai digedung,kami menuju keruang ganti dan bersiap siap.Di area parkir,kulihat banyak sekali penonton yang sudah antri memasuki rung gedung pertunjukan,padahal acara baru akan dimulai pukul 7 malam nanti. Sesaat sebelum make-up,aku menyempatkan diri untuk mengunjungi ruang ganti Kevin yang letaknya tak jauh dari ruang gantiku.Didalam,Nina terus berusaha menyuapi makan Kevin yang sedang tidak sehat itu.
"Kevin yakin masih mau lanjut?"
"Masih Sheil...tenang..."
"iya kasihan Nina kalau kamu sakit gini terus"
Nina melemparkan senyum ramah padaku saat berkata demikian.Aku pun pamit keluar untuk membalurkan make-up diwajahku...2 Jam kemudian,semua pemain berkumpul dan berdoa memohon agar acara berjalan lancar.
10.Panggung Cinta atau Sandiwara?
(Memulai drama)
Band Pembuka selesai mencairkan suasana penonton yang tadinya kaku.Sesaat lagi...Kulihat Kevin sangat lemah.Namun,aku harus tetap maju sesuai dengan latihan.Jantung berdegub keras tak keruan...Hingga Kevin keluar dengan sedikit tertatih dan senyum yang dipaksa karena menahan sakit.
Adegan demi adegan kami lewati...aku sedikit was-was jika Kevin pingsan atau sebagainya.Nina dan produser dibelakang panggung juga terlihat tak kalah khawatir.Hingga akhirnya...Pada bagian akhir,sebuah momen yang paling mendebarkan...
Kevin berdiri didepanku dan memegang kedua tanganku....dan akting terakhir pun dimulai...Kevin berlutut didepanku dan menggenggam tanganku
"Wahai wanita pujaan hati...maukah engkau menjadi millikku?"
"Tentu saja aku mau...wahai pangeran tampan"
Ia perlahan mendekatiku untuk mencium bibirku...namun tiba-tiba...*brukkkk
Kevin ambruk kelantai panggung...semua penonton heboh dengan hal tersebut.Aku yang bingung dengan kejadian itu tak tahu harus berbuat apa.
Aku hanya diam sambil sesekali mencolek Kevin yang sedang pingsan...Tidak sengaja suaraku terdengar dari mic yang menempel disamping mulutku...
"Eh vin,lu kenapa...gapapa kan?ayo bangun...lu pasti bisa"
Tiba-tiba seorang penonton berteriak..
"hey,mwohaneunggeoya!! (hey,apa yang kalian lakukan!!)"
(Huuuuu payah!)
Seluruh penonton merasa kecewa.Mereka meneriaki kami dengan cacian dan makian dalam bahassa Korea.Aku berusaha membopong Kevin,dibantu para kru yang langsung berlari ke arah panggung...Setelah Kevin dibopong,tiba-tiba....*jrekkk
LAMPU REDUP!!!
Penonton berteriak...aku pun berteriak tak keruan karena terkejut.Suaraku terdengar lewat mic.Aku hampir menangis karena malu ditambah kejadian yang tak terduga seperti ini...
"Sheila....Sheila...."
Sebuah suara khas memanggilku....seperti suara...ah tidak mungkin dia ada disini...ditengah kegelapan...Aku hanya bisa mendengarkan berasal dari mana suara itu...Lampu kemudian kembali menyala...dan Sherwin ada diatas panggung bersamaku!!!
Mataku terbelalak melihatnya...Ia mengeluarkan sebuah pistol dari sakunya...Aku amat terkejut melihatnya.Bukan hanya aku saja tapi penonton,para kru dan para petugas keamanan disitu hanya bisa menganga kebingungan..
(Sherwin mengeluarkan sebuah pistol)
"Sheila...aku lebih baik mati!!!Daripada melihatmu dengan lelaki lain!"
Ia mengarahkan ujung pistol itu ke kepalanya....Sherwin mulai bicara lagi,
"Tidakkah kamu mendengarnya Sheila...aku lebih baik mati jika kamu pergii"
"Win,kamu ini apa-apaan sih?ini tuh lagi darurat kamu malah bikin tambah kacau...gak tahu malu kamu!
"Aku tidak peduli...kamu kembali bersamaku atau aku menarik pelatuk ini!"
Aku berusaha menghentikan semua itu dengan memanggil petugas keamanan.Mereka segera membawa Sherwin ke belakang panggung dengan menariknya karena Ia bersikeras tidak mau beranjak dari tempat itu...Para penonton yang tadinya kecewa dan marah sekarang heboh dengan tawa.Mereka mengira adegan ini merupakan bagian dari drama padahal bukan samasekali.
Sherwin sempat menarik pakaianku sambil meronta-ronta seperti anak kecil.....Aku pun mengikuti ke belakang panggung.Di sana,Sherwin sempat akan dibawa karena dianggap mengacaukan acara...Namun drama terhenti karena Kevin yang pingsan terlebih dulu.
Lalu bagaimana dengan para penonton??
"We want more!!!We want more!!!We Want More!"
Produser lalu menanyaiku,
"Sheila kenal sama lelaki ini?"
"Iya kenal pak...dia ini....pacar saya"
"ouh yeon-in...jadi gini...Kevin sekarang dilarikan kerumah sakit akibat kelelahan berlebih...jadi oppa tidak bisa melanjutkan drama...lebih baik kamu dan pacar kamu melanjutkan adegan terakhir...semuanya improvisasi...lanjutkan yang tadi saja...Gimana...mau?"
Aku dan Sherwin sempat berundingan ditempat itu...kalau aku menolak...drama ini akan hancur dan reputasi sekolahku akan buruk...Jadilah Sherwin menerima tawaran produser itu...
"Iya saya mau pak"
"gamsa-mida,hasigi balamida! (Terima kasih,ayo lewat sini)"
(kembali ke panggung)
Aku diperintahkan untuk kembali ke panggung sementar menunggu Sherwin untuk berganti pakaian dibelakang.Tak tahu harus bagaimana...aku mengambil nafas panjang dan berusaha berinteraksi dengan penonton...Drama yang seharusnya penuh romantisme kini berubah menjadi drama penuh canda yang high-beat.
"Hai semua...bagaimana menurut kalian...aku harus bagaimana ya?"
"Lanjut lanjut lanjut lanjut"
"Mana suaranya kalau mau lanjut"
"YEAHHHHHHHHHH"
(Sherwin and Sheila once again)
Seketika itu juga,Sherwin bergegas keluar dari belakang panggung dengan pakaian Hanbok.Ia memegang tanganku dan berkata...
"Perjalanan 6 jam bukanlah halangan....
Jarak 5283 km rela kulalui...
Dinginnya Seoul tak membekukan hatiku ini.......
Merdunya penyanyi Korea tak semerdu suaramu setiap hari...
Beratnya rintangan bukanlah penghadangku untuk mengatakan ini padamu....
Aku mencintaimu Sheila..."
Aku pun menoleh ke arah penonton sambil tersenyum lepas....Mereka langsung berkoar dengan yel-yel "YES YES YES YES YES sambil mengangkat tangan mereka keatas....akhirnya...Aku pun tersenyum dan berkata....
"Iya...aku juga mencintaimu"
Para penonton bersorak sorai...tidak ada satupun yang terlihat diam.Sherwin memelukku dengan erat dan....Muaachhh
Ia mencium bibirku....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
(YEAHHHHHH Penonton Senang!!!)
Penonton bertepuk tangan menutup drama kami malam itu.Kemudian aku dan dia berjalan kemmbali ke belakang panggung sembari petugas menutup layar panggung...Dibelakang,Sherwin mengatakan bahwa dirinya memang menyusul ku ditemani dua orang...siapa mereka?
(Nanda dan Kak Dina menyusul ke Korea)
Ternyata Nanda dan kak Dina yang diajak Sherwin ke Korea...Rasanya aku tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.Produser,Promotor dn pak Rudi yang awalnya marah akibat tingkah Sherwin,malah memuji penampilan kami berdua.
Semua disitu langsung mendekat dan menyalami kami berdua,termsuk kak Dina dan Nanda...Raut muka kebahagiaan sangat terasa diwajah mereka...kecuali Jeff yang murung di pojok ruangan....Hah?Jeff datang juga?Bukankah Ia bilang tak punya paspor?Lalu kenapa dia murung begitu?
11.Finally...
Sherwin mengajakku ke balkon atas gedung itu...Ia memelukku dengan erat sambil berkata,
"Lebih baik kamu menunggu seorang yang tepat bagi hidupmu selamanya daripada hanya sesaat...."
Aku menjawab,
"Jika memang kamulah orangnya....ahhh ata-kata kamu kayak drama aja hahaha"
Kami pun saling berpelukan memandang langit malam di kota Seoul yang menyejukan hati.
TAMAT
Closing
This is X-E Blog!
Gimana cerita part 4 dari seri Sheila ini?pasti....tak terduga semuanya hahahahaha harap kalian menyukainya ya!
So Thanks for Visit and Keep Living in the Moment with Me Jeff Hardy!!!
Perhatian!
Seluruh gambar dalam cerita dimiliki oleh situs yang memegang hak milik penuh
Cast:
1.Seohyun (SNSD):Marcella Valen/Sheila
2.Kyuhyun (SuJu):Sherwin
3.Siwon (SuJu):Niko
4.Im Yoona (SNSD):Dina
5.Kim Taeyeon (SNSD):Nanda
6.Tiffany Hwang (SNSD):Fani
7.Leetuk (SuJu):Pak Rudi
8.Kang Pil Suk:Kevin
9.Jeff Hardy:Kristo/Jeff
Langganan:
Postingan (Atom)