Aihhh guys sorry banget gw baru sempet nulis lagi setelah sekian lama. Maklum deh, akhir-akhir ini gw sering sakit2an (akibat perubahan cuaca ekstrim) dan kesibukan akhir kuliah membuat blog ini makin tertinggalkan. Alhasil, pengalaman yang seharusnya ditulis langsung seminggu lalu, harus kena delay.
Oke terlepas dari apa yang gw alami, seperti biasanya, X-E akan sedikit berbagi oengalaman yang baru saja dilewati. Masih ingat bukan dua pengalaman tentang perjuangan gw bikin SIM? Baik C maupun A didapatkan dengan keringat loh bukan lewat....Ahem, calo...
Sewaktu membuka dompet, agak terkejut setelah melihat bahwa SIM C alias SIM motor sudah hampir habis. Ini menandakan bahwa gw sudah tua...Apa yang harus gw lakukan anak-anak???
Tentu saja memperpanjang masa berlakunya.
Cerita dimulai dari searching di mbah Google perihal apa saja yang harus disiapkan saat datang menuju Satpas SIM....Wow ternyata, proses perpanjangan bisa kita lakukan di beberapa tempat selain Satpas Daan Mogot! Berhubung jarak yang cukup jauh ditempuh dari tempat gw, jadi gw pun memutuskan untuk melakukan perpanjangan di Gerai SIM Artha Gading, Jakarta Utara. Kalo ada yang dekat, ngapain jauh2? Tanpa tedeng aling-aling, gw arahkan motor butut gw menuju kantor bokap alias Artha Gading Mall. Begitu tiba, mata gw terbelalak! Bukan karena melihat cewek cantik didepan gw, melainkan kondisi di lokasi yang amat sangat ramai!! Gw baru tersadar datang untuk mengurus kayak beginian harusnya ebih pagi.....astaga!
(Aduh...efek kesiangan)
Namun ini Indonesia, dan budayakan untuk antre ya kawans!
Persyaratan yang harus dibawa adalah Fotokopi KTP dan SIM masing masing 2 lembar. Untuk yang tidak sempat ke tempat fotokopi, tidak masalah, karena disana anda bisa fotokopi langsung ditempat dengan cukup menyiapkan uang 2 ribu rupiah. Selanjutnya kita akan diminta untuk mengisi data pribadi seperti Nama lengkap, tanggal lahir dan dan alamat tempat tinggal serta nomor handphone.
Setelah itu, kita akan mengantri sebentar untuk cek kesehatan. Cek kesehatan ini akan dipungut biaya sebesar Rp 30.000,-. Tentunya yang akan di tes adalah kesehatan mata dengan cara disuruh membaca dari jarak dekat. Namun kejanggalan disini adalah, jarak pengecekan mata terlalu dekat menurut gw. Setidak nya butuh kurang lebih 2,5 meter untuk mengecek mata di optik. Ahh udah lah lanjut hihihi. Cek buta warna juga dilakukan dengan cara melihat angka (seperti angak 20 berwarna hijau) yang tersembunyi dibalik tumpukan warna lain yang serupa. Ini banyak yang gagal, tapi toh dilulusin juga??? wah kenapa ya?
(Meja resepsionis sekaligus meja perpanjangan SIM)
Setelah cek mata, timbang berat badan dan ukur tinggi badan. Kejanggalan kedua adalah, berat badan semua orang disitu sama...padahal disebelah kanan gw jelas ada bapak-bapak tua yang gendut nya setengah mampus dan beratnya cuma 66 kilogram? Begitupun juga dengan mas-mas kurus disamping kiri gw yang beratnya juga 66 kilogram? hal ini berlanjut hingga kaki gw yang penuh bekas luka gw letakkan di atas timbangan itu, dan hasilnya pun sama. Kesimpulannya adalah? Timbangannya rusak dan dokternya gak nyadar. Cek kesehatan "ditutup" dengan cek tekanan darah yang hasilnya normal untuk gw di angka 120/80.
Selepas itu kita diminta untuk membayar uang asuransi kecelakaan jalan yang diterbitkan oleh Bhakti bayangkara sebesar Rp 30.000,-. Tunggulah nama anda dipanggil sembari duduk2 dibangku yang telah disiapkan pihak gerai SIM. Kalo gak bisa duduk, ya nasib deh pak berdiri hehehehe.
Untunglah yang kemarin gw lalui, prosesnya tidak begitu lama dan baru sekitar 20 menit, nama gw pun terdengar lewat speaker besar. Dengan langkah seribu pun, gw berlari kecil masuk ke ruang foto. Diruangan yang agak sempit itu, gw disambut oleh petugas foto berpangkat AIPTU (gw lupa siapa namanya). Si bapak AIPTU pun mempersilahkan gw untuk memeriksa kembali data yang telah masuk database Polri di SIM C gw. Dan setelah dipastikan benar, Si pak polisi menyuruh gw untuk..."Say Cheese!"
(Hey it's me! Why I looked like my daddy?)
Saat itu juga SIM C yang baru diperpanjang pun keluar dari mesin cetak portable disamping layar monitor. Untuk biaya utama perpanjangan, gw disuruh membayar Rp 75.000,-.
So total yang harus dikeluarkan oleh kita saat memperpanjang SIM C adalah Rp 135.000,- dan Rp. 140.000,- untuk SIM A.
Usai dari tempat tersebut, gw pun legaaa akhirnya gw tambah tua lahh...mksd nya SIM gw sudah diperpanjang dan akhirnya bebas turun ke jalanan seperti biasa tanpa harus khawatir. Oh iya untuk teman-teman pembaca, jangan sampai kelewat masa berlaku SIM nya yah, karena kalo lewat, anda harus mengikuti prosedur pembuatan SIM baru dengan mengikuti tes ini dan itu.
Okey guys itu dia tadi sedikit pengalaman gw saat memperpanjang SIM C di gerai SIM Artha Gading, Jakarta Utara. Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.
So Thanks for Visit, and Keep Living in the Moment with Me Jeff Hardy!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar