Singkat cerita nih, gw lagi galau pengen nulis apa di blog ini. Kesibukan bikin skripsi yang membuat tiga per empat gila, membuat rambut rontok satu per satu. Terkadang baper gimana gitu lihat teman2 yang ambil 3,5 tahun udah pada jadi sarjana sedangkan gw masih berkutat dengan tantangan terakhir yang cukup membuat jantung berdebar.
Merebahkan diri dan melihat kesana kemari, tiba-tiba mata minus gw ini langsung tertuju pada netbook kecil gw yang telah menemani selama 4 tahun kuliah ini. Netbook Lenovo S110 keluaran tahun 2012 ini memang tidak gw beli saat pertama gw mendapatkannya dulu. FYI, kampus gw memberikan netbook ini pada setiap mahasiswa baru (kalo sekarang gw kurang tw deh dapatnya apa). Yang pasti, satu angkatan gw dikampus, pasti punya netbook ini.
Sedikit tentang Netbook, pada awalnya, memang jujur aja gw agak kecewa setelah melihat spesifikasi dari "mungil" yang satu ini. Netbook besutan Lenovo ini hanya dibekali dengan Intel Atom N2800 1.86 GHz, 2 GB RAM, VRAM 512 MB dan Layar kecil (namanya juga netbook). Dari biodata kecil yang gw sebutin diatas sudah pasti dapat dipastikan, netbook ini memang bukan untuk kerja berat. Jangankan untuk gaming, untuk multitasking biasa seperti mengetik dokumen dan browsing (dengan membuka banyak tab) dalam waktu bersamaan saja, terkadang suka agak lag atau lemot sekali.
Berikut spesifikasi singkat dari Lenovo S110 Ideapad:
OS: Windows 7 Starter
Procie: Intel Atom N2800 1.8GHz
Video Card/VGA: Intel GMA 3600 Series ; 3630 HD
RAM: 2GB DDR3
Memory: SATA 300GB
Baterai: Li-ion 4400
Memang benar adanya, netbook tidak diciptakan untuk menjalankan program-program ekstrem. Pengguna hanya dapat menggunakan netbook untuk mengetik dokumen, browsing, editing video dalam skala kecil dan beberapa hal lainnya. Meskipun begitu, penjualan netbook di awal 2010an memang cukup drastis karena banyak masyarakat yang memilih netbook dengan alasan praktis merujuk pada ukurannya yang 3 kali lipat lebih kecil daripada laptop.
Karena spesifikasi yang minim dan kebiasaan gw untuk iseng2 mencoba sesuatu yang berbeda, akhirnya timbul niat jahat gw untuk mengerjai Netbook yang sebenarnya setia sama gw ini. Yeps, gw akan mencoba untuk menginstall dan menjalankan software game didalamnya.
Gw gila? Yes gw gila dengan rasa penasaran saat mencoba nya. Setidak nya ada tiga permainan yang gw coba install di Netbook gw itu. Game tersebut adalah Grand Theft Auto San Andreas (untuk kategori ringan), Resident Evil 5 (Untuk kategori sedang), dan Final Fantasy VIII Steam Edition (Untuk Kategori menengah atas), serta DreadOut (Untuk kategori tinggi). Bagaimana hasilnya, ini dia review performa ketiga game tersebut!
Grand Theft Auto San Andreas
Untuk game legendaris sekaligus terlaris di konsol PS2 ini, Netbook gw masih bisa ngangkat dengan cantik dan mulus bagaikan artis Jepang (uhum). Maklum, game GTA San Andreas ini memang dikenal sebagai salah satu game open-world yang memiliki kebutuhan komputer rendah. Bahkan Komputer dengan RAM kurang dari 1 GB pun dapat dengan lancar memainkan game ini dengan rata-rata FPS adalah 30 - 40 fps namun dengan mengorbankan setting rata kiri semua. Tapi yang penting masih game-able!
Untuk game GTA San Andreas setting yang dipakai adalah:
1. 600 x 400 Resolusi
2.Semua efek grafik yang memberatkan dimatikan termasuk anti aliasing dan draw distance
Resident Evil 5
(Kotak-kotak and garis-garis ;.;)
Setting semua ke paling low atau rendah...ahh lumayan lancar di menu nya, meskipun garis-garis seperti digambar belum dapat teratasi. Gw coba untuk mengetes performa nya lewat fitur benchmark yang memang tersedia dari game nya. Apa yang terjadi? Benar-benar luar biasa, karena fps maksimum yang gw dapatkan hanya berkisar 7-12 FPS saja sebelum akhirnya game stuck alias diam tidak bernyawa. Aduh ini video klip lagu sedih atau game sih...mirisnya hati ini....
CTRL + Alt + Delete alias Task Manager dan matikan game nya secara manual. Percobaan kedua ini gw nyatakan gagal total = ="
Resident Evil 4
(Kepala manusia, badan truk, kaki nya daun...luar biasa deh, FAILED!)
Keesokan harinya, gw yang masih sedih karena Resident Evil 5 stuck alias tidak jalan, menemukan akal baru untuk percobaan ketiga yakni dengan pendahulunya yakni Resident Evil 4. Dari kepingan DVD convert ke .iso file barulah transfer ke netbook. Iseng-iseng untuk mengecek minimum requirement Resident Evil 4 dan mata gw langsung pun berbinar karena betapa rendahnya spesifikasi yang diminta. Ya paling tidak kuat lah netbook mungil gw ini.
Proses instalasi tidak begitu lama, dan gw yakin sekali game rilisan 2005 ini pasti bisa di mainkan. Selesai install, masuk ke game, lancar jaya...hingga ke gameplay nya dimana muka gw langsung berubah jadi mayat. Grafik nya benar-benar hancur binasa bagaikan bumi yang diterpa angin ribut. Berantakan tidak keruan. Gambar yang dihasilkan lebih mirip tempat sampah hiks....
Percobaan ketiga pun, gw kembali gagal. Belakangan gw baru tahu, ternyata VGA alias Video Card gw yang hanya 758 MB kurang kuat dan C++ pun out of date alias sudah kadaluarsa sehingga tidak compatible dengan game itu sendiri. Yang masih membuat gw bingung adalah, kenapa bisa? Inikan game lama?
Dreadout
Masih ingat kan ama game yang satu ini? Game lokal rasa internasional ini memang sempat gw cob di netbook gw. Yaps, seperti yang teman-teman duga, game ini memang tidak bisa di run. Tentu saja, spesifikasi minimal untuk memainkan game ini memang terbilang sangat tinggi (meskipun gak setinggi GTA V). Namun gw punya pengalaman yang menarik dimana, karakter yang muncul dalam game ini malah jauh lebih menyeramkan dari hantu sebenarnya hahahaa Putih semua udah kayak kuntilanak hahahahaa
(Oh My God!)
Final Fantasy VIII
(Sempet was-was pada awalnya sebelum game distart)
Phew, percobaan sebelumnya lebih banyak menemui kebuntuan dan kegagalan. Tapi gw masih melupakan satu game dari list gw yakni Final Fantasy VIII (8). Proses instalasi nya lamaaaa sekali. Gw sampai menghabiskan beberapa menit untuk memejamkan mata karena ngantuk menyerang. Selesai sekitar 45 menit kemudian, barulah game bisa di run. Setting pun tidak lupa gw rubah menjadi rata kiri dan mematikan semua efek spesial di game ini.
Mata terpejam, doa terucap, jari pun mengklik mouse untuk memulai game...hasilnya YES YES YES YES YES YES YES YES!!! Game dapat berjalan dengan mulus!!!! dapet sekitar 45-50 FPS. Meskipun memang di beberapa lokasi game seperti world map grafik sedikit terlihat rusak, tapi total semua nya perfek!!!
(Garis-garis hitam terlihat cukup banyak di world map)
Akhirnya setelah 3 kali gagal dalam percobaan, netbook ini bisa menjalankan Final Fantasy VIII dari Steam. But this victory came at cost however. Netbook gw terasa lebih cepat panas dibandingkan biaanya. Dan gw pikir ini adalah hal yang wajar...
Kesimpulan
Dari beberapa percobaan yang telah lakukan, gw menyimpulkan bahwa memang benar adanya, bahwa Netbook bukan untuk bermain game. Jika memang terpaksa karena tidak punya PC atau semacamnya, batasi waktu bermain hingga maksimal 1 jam dan istirahatkan netbook selama beberapa saat. Gw juga pernah mendengar pengalaman orang-orang yang menggunakan berbagai aplikasi untuk meningkatkan kinerja netbook saat menjalankan aplikasi berat seperti gaming dan video editing. Tpi untuk gw, aplikasi2 tersebut malah akan membuat hardware menjadi lebih panas.
So yeah that's all dari gw tentang eksperimen gw dengan si mungil Lenovo S110 Ideapad yang bikin males and tambah bosen hihihi
Thanks for Visit, and Keep Living in the Moment with Me Jeff Hardy!!!
Sumber:
https://id.notebooks-center.com/lenovo_ideapad_s110_59332342.html
Fix anak ubm ya wkwk
BalasHapusyoi hahaha
Hapus