Senin, 25 April 2016

Mint Kanishtha "Si Pemulung Cantik"

Welcome Back To X-E Blog!
Entah kenapa akhirnya setelah lebih dari setahun tidak membahas tentang hal yang terjadi di kota Bangkok (X-E membahas sesuatu yang terkenal dari kota ini...and you know what I mean) akhirnya marilah kita kupas sebuah kisah mengsankan dari ibukota Thailand ini.

Singkat cerita gw sedang mengikuti seminar dikampus tentang menjaga kebersihan lingkungan demi masa depan #sokbijak

Ditengah seminar itu,gw melihat si pembicara menunjukan foto dimana beliau sedang menjadi "pemulung" dengan memuguti sampah plastik.Gw pun langsung mendapatkan sebuah inspirasi untuk menulis tentang para pemulung yang berjasa menguras keringat untuk membersihkan lingkungan kita.Baru akan searching di mbah Google tentang si pemulung, layar HP gw yang buluk ini langsung menampilkan seorang wanita cantik yang ternyata seorang pemulung!!!

Apa sih yang terlintas dibenak kalian ketika mendengar kata "pemulung" pasti terbayang mereka yang bertubuh kotor dan bau sedang mengais di pinggir jalan mencari sampah yang bisa didaur ulang.Namun pandangan itu hilang ketika melihat pemulung cantik ini...

WHAT THE HELL!
Saat pertama gw melihat foto nya dari dekat,gw seakan tak percaya!Okey tanpa harus berlama-lama lagi marilah langsung kita bahas si "Pemulung Cantik" Mint Kanishtha!

(Then and Now)

Well just believe me...dua perempuan pada foto diatas adalah orang yang sama.Sungguh perbedaan yang kontras bukan?Mint Kanishtha atau dengan nama lengkap Kanita "Mint" pasang merupakan anak perempuan dari latar belakang keluarga dengan ekonomi yang rendah.Kesehariannya, bersama sang ibu,Ia mengumpulkan ssampah yang berserakan dijalanan sekitar tempat tinggal nya.Kurang lebih sama dengan mereka yang berprofesi sama di Indonesia.

Ditengah terik matahari siang hari yang menyengat kulit,Mint dan ibunnya tanpa lelah "mengais" kesana sini.Bau busuk yang khas dari sampah seakan telah menjadi sahabat sejati keduanya.Keadaan ekonomi mereka yang beraada dibawah rata-rata membuat sang ibu akhirnya tidak mungkin lagi untuk membayar tagihan sekolah Mint yang membengkak.Mint terpaksa berhenti sekolah pada Mathayom 3 (Setingkat SMP).

Tak ingin tinggal diam,Mint mencoba membantu untuk meringankan beban hidup keluarganya dengan beberapa pekerjaan kecil namun tidak membuahkan hasil yang indah.Semua berlanjut hingga setidaknya ada beberapa orang sekitarnya yang menyemangati dirinya untuk ikut dalam kontes "Miss Uncensored News Thailand 2015".Sang ibu pun mendukung hal tersebut dan mengumpulkan uang guna mendaftarkan Mint ke dalam kontes tersebut.

(I never heard about his beauty contest...)

Singkat cerita,Mint berhasil lolos seleksi kontes.Ia pun berjuang untuk bersaing dengan banyak kontestan lainnya.Dari soal paras,Mint tidaklah kalah dengan kontestan lain yang cantik,tinggi semampai dan berasal dari kalangan keluarga mampu.

Perjuangan panjang yang melelahkan dilewati Mint di kontes sponsoran majalah Lucile Star tersebut.Dirinya merasa sangat minder jika mengingat dirinya yang berasal dari kalangan bawah bersaing dengan mereka yang cantik dan lebih berpengatahuan luas dari dirinya.Namun,kenyataanya,Mint berhasil masuk dalam 10 besar kontes kecantikan tersebut.

(The CHAMP is HERE!)

Dunia permodelan pun akhirnya dikejutkan pada oktober 2015.Nama Mint Kanishtha diumumkan juri sebagai pemenang!Langit malam Bangkok,Thailand diriuhkan oleh kerasnya tembangan kembang api yang menandai malam puncak pemilihan Miss Uncensored News Thailand 2015.

Terharu dan seakan tak percaya ketika mahkota juara dipakaikan dikepalanya,Mint pun dengan cepat langsung kembali ke rumahnya dan menemui ibunya yang sedang bekerja mengumpulkan sampah.Tanpa rasa sungkan ataupun merasa gengsi,Ia langsung memeluk dan bersimpuh dihadapan sang ibu yang sangat ia cintai.

(Mint Kanishtha bersimpuh dikaki Ibu nya)

(duduk bersama untuk melepas rindu)

Sebagai seorang juara,Mint berhak untuk membawa pulang uang senilai 30.000 bath atau sekitar Rp 70.000.000,-.Uang tersebut Ia ingin gunakan untuk sang ibu yang telah memperjuangkan agar dirinya bisa masuk dalam kontes Miss Uncensored.Namun dari sinilah timbul sedikit kekacauan.

Kemenangan Mint menimbulkan kontroversi yang membuat publik Thailand heboh.Saat sebuah universitas ternama datang untuk memberikan hadiah sponsor berupa beasiswa,ternyata terugkap bahwa Mint hanyalah tamatan Mathayom 3 (SMP).Padahal saat mendaftarkan diri,data dirinya menyatakan bahwa dirinya terakhir mengenyam pendidikan pada tingkat Mathayom 6 (setingkat SMA).

Pada sebuah jumpa pers,sambil menangis untuk meminta maaf,Mint menyatakan bahwa sang paman lah yang mengisi data dirinya pada saat pendaftaran.Begitu berita ini mencuat,Mint yang tadinya terkenal dan dipuja,kini malah dihujat netizen lokal.Banyak yang berpendapat bahwa hadiah yang diteriimanya harus ditarik kembali karena pemalsuan informasi tentang data dirinya.

(konferensi pers dirinya terkait kesalahan identitas)

Mint terus berusaha untuk meminta maaf karena tujuan dirinya tidak bermaksud menipu publik atau semacamnya.Pada jumpa pers yang sama,pihak panitia akhirnya memutuskan untuk membiarkan dirinya sebagai pemenang yang berarti Mint tetap memiliki mahkota dan hadiah uang tunai yang telah ia terima.Hal tersebut juga diterima oleh juara kedua dan ketiga yang membawahinya.Hal ini dinilai hanyalah sebuah kesalah pahaman yang berlanjut hingga kemenangannya.

Bernapas lega pada akhirnya,Mint Kanishtha akhirnya bisa menaikan taraf hidup keluarganya yang terpuruk akibat kemiskinan.Kini beberapa sumber mengatakan bahwa Mint telah banyak menerima panggilan menjadi seorang artis.

Untuk Mint,Selamat ya!

Gallery








Oke guys itu tadi sedikit tentang si pemulung cantik yang berhasil membuat hiddupnya menjadi cantik secantik dirinya.In the end,jangan pernah minder karena semua orang bisa berhasil karena perjuangan yang keras dalam hidup so NEVER GIVE UP!

So Thanks for Visit and Keep Living in the Moment with Me JEFF HARDY!!!

Sumber:
http://www.kuakap.com/2015/10/biodata-profil-mint-kanistha-gadis-pemulung-juara-ratu-kecantikan-thailand-dan-foto-terbaru.html
http://www.bangkokpost.com/learning/work/747868/beauty-queen-garbage-collector-will-still-help-mother

Kamis, 21 April 2016

Banjir Air, Banjir Penyakit

Sebagian besar warga Pademangan,Jakarta Utara yang tinggal di sekitar daerah Utara,menganggap banjir sebagai hal yang sudah biasa.Padahal berbagai program pelestarian hidup secara bekelanjutan telah dicanangkan berkali kali.Namun hingga kini, hal tersebut belum membuahkan hasil.Seperti hal nya pada musim hujan sebelumnya,saat banjir seperti ini, berbagai jenis penyakit seperti gatal kulit,muntaber,dan bahkan demam berdarah mulai menjangkit warga Jakarta Utara.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.Saluran air disekitar wilayah Pademangan terkesan dangkal.Tidak hanya Pademangan, wilayah Mangga Dua yang jaraknya hanya 1 kilometer lebih memprihatinkan.”Kerajaan Elektronik” ini umumnya menghasilkan sampah berupa kardus bekas komputer dan elektronik lainnya.

(Ilustrasi;Sumber:Tempo.co.id)

Persiapan warga untuk menghadapi banjir pun terkesan kurang.Saluran air yang semestinya untuk mengalirkan air ke sungai terdekat beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah.Tumpukan sampah paling parah terjadi di Kali Mati,Pademangan.Tumpukan sampah tersebut menghasilkan aroma yang tidak sedap membuat mereka yang melintas harus menutup hidung.

Pantauan kami sejauh ini, penyakit berbahaya seperti demam berdarah mulai melanda.Kebanyakan yang terkena penyakit tersebut adalah  anak usia 4-12 tahun.Warga dari berbagai RT di Pademangan pun mulai melakukan pembenahan seperti melakukan kerja bakti dengan melakukan pengerukan sampah di saluran air dan Kali Mati yang langsung mengalir ke laut Ancol.

Selain pengerukan tanah juga telah dilakukan pengasapan atau fogging utuk membasmi nyamuk dewasa dan penaburan bubuk abate untuk membasmi jentik nyamuk.Namun hal tersebut masih belum cukup untuk mengatasi “banjir penyakit”.

Seorang warga Pademangan Cencen (20) mengatakan bahwa intensitas hujan yang tinggi,membuat wilayah ini tergenang dalam waktu kurang dari satu jam karena wilayahnya termasuk rendah sehingga mudah tergenang air.
“kesadaran warga nya masih kurang banget sering buang sampah sembarangan,disini juga tempatnya rendah kan jadi hujan sebentar aja udah banjir” ujar dara manis kelahiran 1995 tersebut.

Pemeliharaan saluran air harus mendapatkan perhatian lebih.Warga merasa prihatin jika harus berpikir bahwa bencana banjir yang melanda wilayahnya menjadi hal yang lumrah.Kesadaran masyarakat dalam mengelola saluran air perlu ditingkatkan.Hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama.

Sisi pembangunan juga harus diperhatikan lokasinya mengingat banyak bangunan liar yang menghalangi aliran air menuju saluran dan menjadi salah satu penyebab banjir.Diharapkan kedepannya, Warga Pademangan dan sekitarnya dapat terbebas dari bencana banjir dan penyakit.Hal tersebut harus dimulai dari peningkatan kesadaran akan kelestarian lingkungan.

Senin, 04 April 2016

"Bule Penjual Kue Cubit" Brian Murphy

Welcome Back to X-E Blog!
Okey tanpa terasa kita memsuki bulan April di tahun 2016.Kali ini gw akan mengajak kalian untuk sedikit meliat profile seorang penjual makanan yang sangat fenomenal untuk sebagian orang yang belum pernah mendengarnya.

Satu pertanyaan sebelum kita lebih jauh...Apakah yang terbesit dibenak anda ketika mendengar kata "orang bule"?Pasti langsung muncul bayangan...seseorang yang tingginya lebih dari 6 kaki...berkulit putih dan berpenampilan oke...hampir dapat dipastikan bahwa mereka datang ke Indonesia untuk berlibur sebagai turis asing.Dari segi ekonomi pun,mereka dapat dikatakan cukup mapan.

Namun hal tadi sirna ketika melihat dari dekat bule yang satu ini...

(Christopher Bryan Murphy)

Sulit membayangkan nasib si bule yang satu ini.Namanya adalah Christopher Bryan Murphy.Pria kelahiran Carolina Utara,Amerika Serikat 1978 ini,memilih tinggal menetap di Indonesia bersama istri dan kedua anaknnya.

Untuk menyambung hidupnya,Bryan berjualan kue cubit disebuah kios dikawasan Cipinang Kebembem,Jakarta Timur.Gw tidak sengaja melihat dirinya diliput oleh salah satu stasiun televisi swasta.Setelah mematangkan niat,gw pun memutuskan untuk datang langsung ke tempat Bryan dikawasan Cipinang ini.

Perjalanan gw tempuh cukup lama dan panjang sekitar 1,5 jam karena macet dan nyasar (dasar GPS).Setelah hampir menyerah,gw pun menanyakan lokasi kios Bryan kepada orang sekitar situ dan akhirnya berhasil menemukan tempatnya.Sayang sekali pada kedatangan gw yang pertama ini,kios terlihat tutup.Dua minggu setelahnya,gw mendapatkan nomor kontak Bryan Murphy yang bersedia untuk gw datangi.

(Banner Warung "Mas Bul")

Sampai ditempat,gw langsung disambut oleh Bryan.Ternyata Ia lebih dikenal sebagai Mas Bule oleh kalangan warga sekitar.Mas bule ternyata memiliki sejarah berdagang yang cukup membuat para pendengarnya miris.Setelah tinggal di Indonesia sejak sekitar tahun 2013,Ia sempat berjualan bakmi ayam keliling,namun hasilnya sangat buruk karena tidak laku.Kemudian disusul oleh bakso dan siomay yang juga tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya.

Pasti juga terbesit dibenak anda sebuah pertanyaan..."Mengapa tidak mencoba pekerjaan lain?" ...Bryan telah mencoba beberapa pekerjaan lain yakni menjadi guru bahasa inggris disebuah sekolah namun Ia tidak betah karena tidak mampu untuk mengajar anak kecil terutama yang nakal.Melamar di beberapa stasiun TV sebagai editor pun telah dilaksanakan namun tidak mendapat tanggapan positif hingga saat ini.

Selama 6-8 bulan lamanya,nasib Mas bule cenderung kurang beruntung.Kemudian Ia pun mencoba untuk berjualan es pisang ijo (yang sifatnya franchise) dan juga kue cubit serta takoyaki.Menurut pengakuannya,Es pisang ijo hanya laku pada saat tertentu saja terutama pada bulan Ramadhan,jadi Ia memutuskan untuk melanjutkan kue cubit dan takoyaki sebagai menu andalan utama di kios nya.

(Menu Makanan di warung mas bule...silahkan pilih!)

Setiap harinya,beginilah mas bule menjalani harinya.Semua Ia lakukan demi menghidupi istri dan kedua anaknya.

Oh iya!!!Untuk masalah harga,warung ini menurut gw relatif murah dalam memberikan harga.Satu kue cubit dihargai seribu rupiah untuk satu pcs.Harga ini pun berlaku untuk takoyaki.Namun untuk beberapa variasi dengan topping biasa akan dikenakan biaya tambahan yang tidak banyak samasekali yakni hanya berkisar Rp 500-Rp 1000,-

Kebanyakan pelanggan mas bule adalah anak-anak kecil yang masih bersekolah.Maka dari itu,biasanya Mas bule akan membuka tokonya pada saat menjelang sore dengan asumsi anak-anak tengah kembali dari sekolah atau sepulang dari bermain.

Warung Mas Bule ini terletak di jalan Cipinang Kebembem No 5 RT 5/13.Berminatkah anda untuk mencoba?

Ahhh I almost forgot!
Tak lupa foto selfie bersama dengan mas bule alias Bryan Murphy....
(DAMN...I'm so ugly...)

Akun Warung Mas Bul:

Okey guys itu dia tadi sedikit perjalanan gw berkunjung ke Warung Mas Bule,bagi kalian yang membaca bisa membagikan kisah kecil ini...agar kalian menyadari betapa pentingnya untuk selalu bersyukur atas apa yang kamu miliki saat ini.

So thanks for Visit and Keep Living in the Moment with Me Jeff Hardy!!