1.A New Beginning
Part 1:Klik Disini
Part 2:Klik Disini
Aku terduduk dibangku taman yang asri itu.Memandangi lingkungan sekitar yang dihiasi kehijauan dan udara segar.Burung yang berterbangan sambil berkicau merdu dan bunga yang bermekaran menyejukan hati ini.Namun...mengapa aku sendirian saja disini?
Seekor kupu-kupu terbang di atas kepalaku dan sesekali menyentuh helai rambutku.Kupu-kupu berwarna kuning keemasan itu lalu hinggap dikeningku.Aku pun tersenyum kecil dan berusaha meraihnya.Dengan sekejab,Kupu-kupu itu terbang lagi....dan hinggap sesaat di jari-jari manisku.Lalu ia terbang lagi dan secara mengejutkan ada suara yang berbicara padaku....
(Sheila)
"Sheila...ikutlah denganku" suara itu memanggilku
Kulihat sekeliling...dan tidak ada orang disana...sekali lagi terdengar suara yang sama.
"Sheila...ikutlah denganku"
Seketika aku pun terkejut amat sangat,setelah tahu bahwa yang berbicara adalah kupu-kupu itu.
"Kamu bisa berbicara?" Tanpa ada jawaban,ia terbang mendahuluiku
Aku kemudian berdiri dan mengikuti kupu-kupu itu...Ia menuntunku ketengah taman itu.Kemudian,secara ajaib Kupu-kupu itu pun menghilang...lenyap...bagaikan ditelan bumi.Tak sampai berapa detik...terdengar langkah kaki seorang dibelakangku.Kulihat pria itu dengan tatapan bingung dan penuh tanya karena wajahnya tidak bisa kulihat dengan jelas.
(Ia mendekatkan wajahnya ke arah wajahku dan....)
Pria itu terus berjalan kearahku.Meskipun wajahnya tak terlihat,aku seakan mengenal nya begitu akrab.Langkahnya melambat ketika ia mulai mendekat denganku.Ia membelai rambutku dengan halus.Aku merasa aneh...padahal aku tak pernah bertemu dengannya,tapi rasanya aku pernah merasakan belaian lembut ini sebelumnya.Ia pun merangkulku dan mendekatkan wajahnya kearah wajahku seraya menyebutkan namaku dengan halus..."Sheila"...Lalu Ia mencoba mencium bibirku dan...
*KRINGGGGGGGG!!!!!
Mataku terbuka dengan penuh kejut....Ahhhh...ternyata yang tadi hanya mimpi.Huh,sial,padahal sedang asik-asiknya.Kumatikan jam weker yang membangunkanku...Terima kasih jam weker,karena kamulah momen indahku dalam mimpi sirna.
(Ahhhh Sebel!Kenapa cuma mimpi!!!!)
Melihat sekeliling kamar...mataku langsung tertuju pada sebuah foto yang terpasang didinding...Sebuah foto kejadian yang tak akan pernah kulupakan...foto saat perayaan ulang tahunku yang ke 17 beberapa waktu lalu.Hari itulah jalinan cintaku dengan Sherwin dimulai.
Kuaktifkan Handphoneku yang kuletakan disamping lampu tidur.Saat itu juga,Handphone bergetar dan menunjukan catatan pengingat pada bagian kalender...Begitu kubaca...aku pun langsung tersenyum penuh kejut...
"Pengingat Hari Ini...Jam 9 pagi pergi bersama Sherwin ke Bioskop Vivens Imago"
Ahh yes!!!Hari minggu ini aku ada janji kencan dengan kekasih tercintaku Sherwin :)
2.Sunshine of Love
Setelah mandi dan berdandan rapi,aku langsung menghubungi Sherwin.
"Hai Win,jadi kan kita pergi hari ini?" Tanya ku membuka percakapan telepon
"Jadi dong my hubby,kamu dah siap?" jawabnya dengan semangat
"Udah siap nih,tinggal nunggu kamu jemput" tuturku
Kututup telepon itu dan membereskan keperluan pribadi kedalam tas ku.Kemudian handphoneku berbunyi.Kukira Sherwin meneleponku lagi,tapi ternyata begitu kulihat itu adalah telepon dari sahabatku Nanda.
"Sheil,boring nih,jalan yuk" Suara khas Nanda terdengar setelah aku mengangkat teleponnya
"Jalan?" tanyaku bingung
"Iya ini kan hari minggu,jalan lah bertiga kayak biasa" pungkas nya lagi
"Lah gw baru mau jalan sama Sherwin ini Nan" Jawabku
"Nah gw ikut dong,ama si Fani juga nih" mohon Nanda
Sebuah kata-kata yang membuatku cukup dongkol.Sebenarnya aku hanya ingin berdua dengan Sherwin,namun apa daya...meskipun mereka mengganggu tapi mereka tetap sahabat baikku.Akhirnya aku setuju dengan permintaan mereka untuk ikut denganku dan Sherwin.
(Sherwin)
(James)
Keluar dari kamar dan turun kelantai bawah tepatnya ruang tamu,kudengar mama,papa dan kak Dina sedang berbincang bincang santai dengan seseorang.Begitu aku sampai diruang tamu itu,ada seorang lelaki yang tak asing untukku.Ia adalah sepupuku bernama James.Ia tinggal bersama orang tua nya di Amerika dan kebetulan sekali Ia mampir kerumahku.
"Eh Sheil,ini ada James datang dari Amerika" tukas Mama kepadaku yang langsung menyalaminya
"Hai James,lama nih gak ketemu,udah berapa tahun ya?" ucapku berbasa-basi
"wahh 10 tahun ada kali ya,terakhir kamu masih SD" jawab James sambil tertawa
"Loh kamu mau kemana Sheil rapi amat?" Tanya Papaku
"Mau pergi sama Sherwin Pa" Jawabku sedikit malu
Kak Dina pun kemudian muncul dari arah kamarnya dan menanyakan hal yang sama seperti papa.
"Eh mau kemana kemana lu kece banget kayak gitu,jangan bilang lu mau pergi lagi?" Tanya Kak Dina
"Iya mau cabut ama Sherwin" jawabku santai
"Jah gw gk diajak nih?boring dirumah..eh ini kan ada James ajak aja yuk jalan liat-liat udah lama gak disini kan dia" Usul kak Dina
"Wahh iya-iya mau banget" teriak James kegirangan
Yahhh....janjinya pergi berdua kenapa jadi beramai-ramai seperti ini?Beberapa saat kemudian,mobil Sherwin tiba didepan rumahku.Sherwin terlihat agak kecewa setelah mengetahui acara kencan berdua kini berubah menjadi acara liburan ramai-ramai.Tapi akhirnya Ia bisa menerima dengan santai.
Setelah Nanda dan Fani datang,kami semua naik ke mobil Sherwin dan mengarahkan diri ke bioskop vivens imago yang letaknya tidak jauh dari rumahku.
3.In The Dark Of Theatre Room
Setelah pesanan datang,dengan lahap kami langsung memakan semuanya.Kak Dina kemudian mengusulkan untuk sembari jalan-jalan di mall tersebut.Seperti hal nya perempuan muda pada umumnya,kami yang wanita (Aku,Kak Dina,Fani dan Nanda) pasti dengan asyik melihat-lihat barang aksesoris yang dipajang dietalase berbagai toko di mall itu.Sedangkan yang pria hanya menjadi pendamping saja.Namun,Sherwin tetap menggandeng tanganku selama kami berjalan-jalan.
Melewati sebuah tempat cetak foto,Kak Dina secara refleks berhenti sambil membaca sebuah pengumuman yang dipasang diluar toko itu...kami pun mendekat karena penasaran apa yang sedang dibacanya.
"Kak,lagi ngapain?" Tanya ku
"Gak kok,cuma iseng baca aja" jawab Kak Dina
Kulihat disitu adalah sebuah pengumuman tentang kontes foto pernikahan dengan hadiah yang sangat menarik.Contoh fotonya menggunakan foto Yoona SNSD dan aktor Jang Geun Suk.Hmm...non sense....Kemudian kami melanjutkan jalan-jalan kami di mall itu hingga hari menjelang malam.
Sebelum pulang,Sherwin berhenti disebuah toko dan membelikanku sebuah gelang dengan tulisan "I Love U" yang sangat indah.Aku senang menerimanya dan langsung Ia kenakan padaku dilengan kiri.Dia pun juga mengatakan...."I Love You my Baby" sambil mengelus daguku.
5.Gettin' Sick
Hingga akhirnya dua hari kemudian barulah Sherwin datang menjeguk.Ia terlihat lelah saat itu.Ketika kutanya,Ia hanya menjawab lelah dengan pekerjaan dikantor.Ia terlihat gugup...tak seperti biasanya.Sherwin seperti menyembunyikan sesuatu dariku.Tapi ketika kutanya Ia selalu mengelak.Ia hanya bilang kepadaku untuk cepat sembuh.
Lalu tiba-tiba kak Dina muncul dari ambang pintu...
"Win,ayo ntar keburu sore" rengek kak Dina
"Iya ayo dah" Jawab Sherwin
"Sheil,gue pinjem bentar ya cowok lu,gak ada yang anterin gw" Ujar kak Dina kepadaku
"Hah mau kemana lu berdua?" Tanyaku heran
"Ada yang mau gw beli,kebetulan Sherwin juga mau keperluan ditempat yang sama jadi ya sekalian" jawab kak Dina meyakinkan aku
Aku sempat heran mengapa bisa mereka pergi berdua ke tempat yang sama pada waktu yang sama pula.Mereka langsung pergi meninggalkan aku karena kak Dina menarik Sherwin untuk pergi.Aku hanya melempar senyum pasrah saat Sherwin berpamitan denganku.
Aku pun berpikir tanpa henti.Ada sedikit rasa cemburu timbul dihati.Sakit ditubuh rasanya tak tertahankan lagi jika ditambah memikirkan hal ini.Kubuang jauh jauh prasangka buruk tentang Sherwin dan kak Dina...Mereka hanya ingin pergi ketempat yang kebetulan sama....jadi tidak ada apa-apa...aku yakin...
Ketika aku sedang berpikir,tiba-tiba pintu kamarku terbuka...dan masuk sebuah wajah tampan nan gagah...
"Selamat Sore Sheila,Gimana keadaanmu?"
Aku pun menoleh dan melihat ternyata itu dokter Richard!Astaga,jadi mamaku memanggil dokter muda ini.Sungguh terkejut diriku ini...Ia adalah tetanggaku dulu saat masih menjadi mahasiswa kedokteran sebuah universitas.
Ia langsung memeriksaku mulai dari detak jantung dan bola mata serta lidah.Menurutnya,Aku mengalami gejala penyakit serius, dan harus menjalani rawat inap,tapi aku bersikeras kepadanya supaya hal itu tidak terjadi.Akhirnya dokter tampan itu memberikanku obat racikan yang harus ditebus di apotek.Jujur saja aku tak suka dirawat dirumah sakit.
Setelah dokter Richard pulang,Kembali terpikir olehku apa yang sebenarnya kak Dina dan Sherwin lakukan?Kutunggu sampai jam 12 malam,belum terdengar suara pintu terbuka yang artinya kak Dina belum pulang....
6.Power-less
Esoknya kulihat Kak Dina sudah rapi bersiap untuk berangkat sekolah.Aku yang masih terkulai lemas pun bertanya heran.
"Kak,semalem ampe jam berapa lu berdua?" tanyaku
"Jam...gak tau deh lupa" Jawabnya santai
"Gak ampe tengah malam kan?" aku makin heran
"Kalo iya emang kenapa adikku yang cantik?cemburu?" kata Kak Dina sambil mencubit kecil pipiku
"Serius,gue gak bercanda kak!" volume suaraku langsung naik
Belum sempat Ia menjawab,Kak Dina langsung cepat beranjak keluar kamar untuk berangkat.Aku langsung menelepon Sherwin...Tut....tut.....tut....Tidak ada jawaban...
Tak henti aku terus bertanya tanya.Sejak awal aku sedikit curiga...Apa yang mereka lakukan dibelakangku?Apa benar Sherwin dan kak Dina hanya kebetulan ke tempat yang sama?...Atau jangan-jangan....?Ah tidak mungkin....Kak Dina tidak mungkin menusukku dari belakang...apalagi Sherwin...
Tiba-tiba Ia berlutut sama seperti saat Ia menyatakan cintanya padaku sebelumnya...Dikeluarkannya setangkai bunga mawar merah yang cantik dan dikelopaknya terdapat kotak kecil.
"Apa ini Win" tanyaku
"Buka aja" pinta nya
Aku pun membuka kotak kecil itu dan...Ouh Tuhan sepasang cincin couple yang sangat indah...bertuliskan S (ala Superman) love S yang artinya "Sheila Love Sherwin".
Setelah Nanda dan Fani datang,kami semua naik ke mobil Sherwin dan mengarahkan diri ke bioskop vivens imago yang letaknya tidak jauh dari rumahku.
3.In The Dark Of Theatre Room
(Nonton Bioskop)
(Barisan Atas dari Kiri ke Kanan:Matt,Fani,Jeff)
(Barisan Bawah dari kiri ke kanan:James,Nanda,Kak Dina,Aku,dan Sherwin)
Sesampainya di Mall Coconut Ivory tempat bioskop Vivens Imago yang kami maksud,kami langsung "ngibrit" ke bioskop tersebut.Sudah kuduga sebelumnya...bioskop begitu ramai karena film yang kami tonton memang terbilang cukup populer.James yang mengantri membeli karcis mulai lelah terus berdiri.Disinilah kejadian unik dan kebetulan terjadi.
Didepan James berdiri seorang pria berpenampilan lusuh dan berambut gondrong berwarna pelangi dengan tato tribal....setelah kudekati...ASTAGA!...Itu Jeff!!!
"Loh Jeff,kamu ngapain disini?" tanyaku penuh kaget
"Mau cari cewek....ya mau nonton lah" jawabnya penuh canda seperti biasa
"eh ini sepupu aku yang dibelakang kamu,namanya James" kataku lagi
lalu keduanya saling berjabat tangan sembari saling berkenalan.
"Ouh halo nama saya Jeff,senang bertemu"
"hai saya James senang bertemu juga"
Tiba-tiba,Sherwin mendekat dan tatapannya langsung tajam melihat Jeff.Aku langsung mengusap lengannya dan mengatakan semua ini serba kebetulan karena memang aku tak tahu Jeff juga datang kemari untuk nonton.Tak hanya itu,Ia kesini tidak sendirian,melainkan dengan saudara nya bernama Matt yang baru saja membeli popcorn ukuran ekstra besar.
"Wuih ada Sheila,bisa bagi-bagi nih popcorn segini banyak" kata Matt kepada kami disusul decak kagum dan tawa lepas.
Akhirnya kami pun memasuki ruang bioskop yang dibuka.Satu per sat kami masuk dengan santai kecuali Matt yang sibuk membawa popcorn ukuran raksasa dikedua tangannya.Kami sampai tak berhenti tertawa melihatnya.Kami semua duduk dikursi yang berdekatan letaknya.
Lampu bioskop mulai redup dan film pun dimulai!
Selama film diputar,Sherwin tidak ada habisnya menggenggam tanganku dengan erat.Katanya biar aku tidak kedinginan.Ah..hangatnya tangan kekasihku ini.Sesekali juga Ia mencium keningku sampai-sampai aku grogi dibuatnya.Untunglah teman-teman yang lain tidak melihat kami berdua terlebih Jeff dan Matt yang malah asik berebutan popcorn.Selain gelap sepertinya film ini memang jauh lebih menarik hahahaha.
4.Quality Time
(James menanyai Sherwin soal hubungannya dengan Sheila)
Setelah film selesai,perut keroncongan tak tertahankan.Kami langsung naik kelantai atas untuk mengisi perut dan melanjutkan obrolan kami.Matt dan Jeff juga turut diajak namun mereka menolak dengan alasan pribadi.Jadi kakak beradik itu langsung pulang.
Kami berhenti disebuah restoran dilantai atas mall itu.Disitu aku memesan beberapa menu favorit seperti Chicken Butter,Tamarind Soup,Canned Fish dan sebagainya.Sebagai minuman aku memesan black carbonation water.Saat aku tengah sibuk memilih menu,kulihat James sedang berbincang dengan Sherwin.
"Win,lu udah berapa lama ama sepupu gw?" tanya James
"Hahahaha Kepo juga lu" canda Sherwin
"Gw kan penasaran man!" kata James
"Hmmm...baru berapa bulan kok,jadia pas dia ultah kemarin" jawab Sherwin santai
"Ouhh belum lama dong berarti ya,awalnya ketemu ama dia gimana?" tanya James lagi
"Ya gw pertama sempet ngira dia pembantu dirumah Dina,eh gak tau nya ade nya,makanya gw bilang kok cantik amat" jawab Sherwin dengan suara pelan
"Eh aku denger ya" cetus diriku smbil tertawa
"Ya gw pertama sempet ngira dia pembantu dirumah Dina,eh gak tau nya ade nya,makanya gw bilang kok cantik amat" jawab Sherwin dengan suara pelan
"Eh aku denger ya" cetus diriku smbil tertawa
(Sempet dikirain Pembantu...Grrrr!)
Setelah pesanan datang,dengan lahap kami langsung memakan semuanya.Kak Dina kemudian mengusulkan untuk sembari jalan-jalan di mall tersebut.Seperti hal nya perempuan muda pada umumnya,kami yang wanita (Aku,Kak Dina,Fani dan Nanda) pasti dengan asyik melihat-lihat barang aksesoris yang dipajang dietalase berbagai toko di mall itu.Sedangkan yang pria hanya menjadi pendamping saja.Namun,Sherwin tetap menggandeng tanganku selama kami berjalan-jalan.
Melewati sebuah tempat cetak foto,Kak Dina secara refleks berhenti sambil membaca sebuah pengumuman yang dipasang diluar toko itu...kami pun mendekat karena penasaran apa yang sedang dibacanya.
"Kak,lagi ngapain?" Tanya ku
"Gak kok,cuma iseng baca aja" jawab Kak Dina
(Kontes Foto Pernikahan)
Sebelum pulang,Sherwin berhenti disebuah toko dan membelikanku sebuah gelang dengan tulisan "I Love U" yang sangat indah.Aku senang menerimanya dan langsung Ia kenakan padaku dilengan kiri.Dia pun juga mengatakan...."I Love You my Baby" sambil mengelus daguku.
5.Gettin' Sick
(Berhenti disebuah Club)
Hari menunjukan pukul 8 Malam.tapi kami masih merasa kurang puas juga.Sherwin mengusulkan agar kami bersantai di sebuah club malam yang letaknya tidak jauh dari Mall Ivory.Semua mengangguk setuju karena Sherwin berjanji untuk mentraktir kami makan malam disana.
Mobil dengan sigap menembus kemacetan kota metropolitan dimalam hari yang sangat padat.Tak seberapa lama,kami sampai di club bernama Swinging Dance.
Didalam club yang cukup ramai,kami memilih tempat duduk yang berada disamping kiri panggung yang cukup besar.Kami semua pun tertegun sesaat.Kenapa club sepi sekali ya?Tidak ada penyanyi atau para pengiring musik yang memeriahkan suasana.Tak lama pembawa acara keluar dari belakang panggung dengan wajah was-was.
"Para tamu sekalian,kami mohon maaf sebesar besarnya,penyanyi kami malam ini tidak dapat hadir menghibur hadirin semua.Untuk itu bagi para tamu yang memiliki kemampuan untuk menyanyi dan bergoyang diatas panggung,kami persilahkan untuk mengisi acara malam ini...Kami menjanjikan akan ada hadiah menarik jika anda bersedia" ucap si pembawa acara
Menit demi menit berlalu...Namun tidak ada dari pengunjung yang maju menawarkan diri untuk mengisi kekosongan.Pembawa acara itupun lalu mulai berbicara lagi.
"Baiklah sepertinya perlu saya tunjuk...apakah nona gemuk yang ada dipojok??....tidak....apakah tuan berbaju kotak-kotak?....apakah lelaki berbaju pelayan dibelakang sana??tidak mau juga??.....Ouhhh....bagaimana kalau 3 nona cantik yang ad disamping panggung ini?" Ucapan pembawa acara sambil menunjuk aku,Fani dan Nanda.
Kami terkejut amat sangat.Para pengunjung lain langsung melihat ke arah kami dan menyoraki sambil memberi semangat.
"Maju,maju,maju" teriak pengunjung
Nanda terus menggelengkan kepalanya dengan malu-malu.Sedangkan Fani merasa tertantang dan ingin maju.Aku sendiri sebenarnya malas tapi aku juga tak ingin hanya duduk diam di club yang kosong.Jadi kutarik Fani dan Nanda menuju atas panggung.Ternyata kami harus berganti pakaian dulu diruang belakang panggung.Fani lalu menyerahkan file lagu yang disimpan di Handphone nya.
Kami pun kembali keluar keatas panggung diiringi sorak sorai penonton.Wew,ternyata cukup dingin dengan kostum terbuka seperti ini.Kubuka "show" kami dengan sedikit speech.
"Karena suasana sedang menjelang natal,maka kami akan menyanyikan sebuah lagu natal untuk para pengunjung sekalian...Lagu dari TTS-Dear Santa" kataku yang disambut gembira pengunjung club
Lagu pun terdengar dan kami mulai menyanyi...
Riuh penonton terdengar sangat meriah usai kami tampil.Usai memberi hormat kami kembali ke ruang ganti.
Sampai didalam,aku merasa ada yang aneh dengan tubuhku.Tadinya aku merasa bersemangat tapi sekarang badanku terasa lemas dan kepalaku pusing.Aku mencoba tidak menghiraukan dan tetap mencoba untuk "enjoy" dengan Sherwin dan teman-temanku lainnya.Kami bertiga kembali ke tempat duduk kami setelah mendapatkan bayaran yang terbilang lumayan....saat duduk Fani bertanya...
Didalam club yang cukup ramai,kami memilih tempat duduk yang berada disamping kiri panggung yang cukup besar.Kami semua pun tertegun sesaat.Kenapa club sepi sekali ya?Tidak ada penyanyi atau para pengiring musik yang memeriahkan suasana.Tak lama pembawa acara keluar dari belakang panggung dengan wajah was-was.
"Para tamu sekalian,kami mohon maaf sebesar besarnya,penyanyi kami malam ini tidak dapat hadir menghibur hadirin semua.Untuk itu bagi para tamu yang memiliki kemampuan untuk menyanyi dan bergoyang diatas panggung,kami persilahkan untuk mengisi acara malam ini...Kami menjanjikan akan ada hadiah menarik jika anda bersedia" ucap si pembawa acara
Menit demi menit berlalu...Namun tidak ada dari pengunjung yang maju menawarkan diri untuk mengisi kekosongan.Pembawa acara itupun lalu mulai berbicara lagi.
"Baiklah sepertinya perlu saya tunjuk...apakah nona gemuk yang ada dipojok??....tidak....apakah tuan berbaju kotak-kotak?....apakah lelaki berbaju pelayan dibelakang sana??tidak mau juga??.....Ouhhh....bagaimana kalau 3 nona cantik yang ad disamping panggung ini?" Ucapan pembawa acara sambil menunjuk aku,Fani dan Nanda.
Kami terkejut amat sangat.Para pengunjung lain langsung melihat ke arah kami dan menyoraki sambil memberi semangat.
"Maju,maju,maju" teriak pengunjung
Nanda terus menggelengkan kepalanya dengan malu-malu.Sedangkan Fani merasa tertantang dan ingin maju.Aku sendiri sebenarnya malas tapi aku juga tak ingin hanya duduk diam di club yang kosong.Jadi kutarik Fani dan Nanda menuju atas panggung.Ternyata kami harus berganti pakaian dulu diruang belakang panggung.Fani lalu menyerahkan file lagu yang disimpan di Handphone nya.
Kami pun kembali keluar keatas panggung diiringi sorak sorai penonton.Wew,ternyata cukup dingin dengan kostum terbuka seperti ini.Kubuka "show" kami dengan sedikit speech.
"Karena suasana sedang menjelang natal,maka kami akan menyanyikan sebuah lagu natal untuk para pengunjung sekalian...Lagu dari TTS-Dear Santa" kataku yang disambut gembira pengunjung club
Lagu pun terdengar dan kami mulai menyanyi...
Riuh penonton terdengar sangat meriah usai kami tampil.Usai memberi hormat kami kembali ke ruang ganti.
Sampai didalam,aku merasa ada yang aneh dengan tubuhku.Tadinya aku merasa bersemangat tapi sekarang badanku terasa lemas dan kepalaku pusing.Aku mencoba tidak menghiraukan dan tetap mencoba untuk "enjoy" dengan Sherwin dan teman-temanku lainnya.Kami bertiga kembali ke tempat duduk kami setelah mendapatkan bayaran yang terbilang lumayan....saat duduk Fani bertanya...
"Sheila,Lu kenapa?kok diem aja?" tanya Fani padaku
"Iya,kamu kenapa say?" tanya Sherwin juga
"Gak kok,oke-oke aja gue...ke toilet dulu ya" jawabku
Aku pun pergi ke toilet untuk mencuci muka.Siapa tahu saja aku merasa segar setelahnya.namun ternyata tidak!Aku malah merasa semakin pucat dan lemah.Sepertinya aku terlalu lelah hari ini.Aku pun kembali ke tempat duduk.Disitu kulihat,kak Dina dan Sherwin sedang membicarakan sesuatu.Aku pun sedikit kaget,kok tumben sekali mereka saling berbincang.Biasanya tidak.Tapi karena aku sedang lemah maka kuajak semua untuk pulang tanpa memikirkan apa yang mereka bicarakan.
"Eh pulang yuk,Gw gk enak badan nih" ucapku setelah kembali ke tempat duduk
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Sherwin sambil memegang dahi ku
"gak tahu nih,badan lemes kepala juga pusing" Jawabku
"Yah baru juga dateng...lu udah gak kuat" tanya James kepadaku yang kujawab dengan gelengan kepala
Akhirnya kami semua setuju untuk pulang.Untunglah jalanan sudah cukup lengang saat itu mengingat jam sudah lumayan malam sekitar pukul 21.30.Sampai dirumah,Sherwin membopongku kekamar dan langsung menyuruhku istirahat.
"Istirahat ya,semoga kamu besok sudah sehat lagi" Ucap Sherwin
"Iya makasih ya,aku minta maaf kalo hari ini kurang memuaskan gara-gara aku sakit" kataku memelas
Sherwin menggeleng sambil tersenyum.Ia mengucapkan selamat malam dan mencium keningku dan beranjak pergi.Kulihat dari jendela kamar,Kak Dina mengantar Sherwin hingga ke depan pintu.Namun kembali kulihat mereka terlibat perbincangan yang terlihat pribadi sekali seperti di club malam tadi.
"Hmm...mereka membicarakan apa ya?" gumamku dalam hati
"Eh pulang yuk,Gw gk enak badan nih" ucapku setelah kembali ke tempat duduk
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Sherwin sambil memegang dahi ku
"gak tahu nih,badan lemes kepala juga pusing" Jawabku
"Yah baru juga dateng...lu udah gak kuat" tanya James kepadaku yang kujawab dengan gelengan kepala
Akhirnya kami semua setuju untuk pulang.Untunglah jalanan sudah cukup lengang saat itu mengingat jam sudah lumayan malam sekitar pukul 21.30.Sampai dirumah,Sherwin membopongku kekamar dan langsung menyuruhku istirahat.
"Istirahat ya,semoga kamu besok sudah sehat lagi" Ucap Sherwin
"Iya makasih ya,aku minta maaf kalo hari ini kurang memuaskan gara-gara aku sakit" kataku memelas
Sherwin menggeleng sambil tersenyum.Ia mengucapkan selamat malam dan mencium keningku dan beranjak pergi.Kulihat dari jendela kamar,Kak Dina mengantar Sherwin hingga ke depan pintu.Namun kembali kulihat mereka terlibat perbincangan yang terlihat pribadi sekali seperti di club malam tadi.
"Hmm...mereka membicarakan apa ya?" gumamku dalam hati
Sheila Sakit :(
Esoknya...Aku tak bisa masuk sekolah.Badanku bertambah panas dan lemas.Mamaku ingin membawaku ke dokter namun aku tak kuat bangkit dari tempat tidur.Jadi mama menelepon dokter untuk datang kerumahku.Sayangnya dokter baru bisa datang setelah sore hari selepas praktek di klinik tempat Ia bekerja.Aku harus kuat menunggu hingga sore hari.Selain itu James juga sudah pulang ke Amerika untuk melanjutkan studinya.Jadi tak ada yang mengantarku ke dokter.
Seharian aku hanya bisa tidur di atas ranjang.Sesekali aku merasa mual...maka itulah aku tak bisa makan.Dari pagi hanya minum air putih saja...sungguh menderita.
Sore itu Sherwin tidak datang menjengukku...Aku amat sedih,mengapa disaat seperti ini Ia malah tidak ada untukku.Katanya Ia sedang ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan hari itu.Meskipun sedikit jengkel,aku tidak punya pilihan lain.Aku harus memaklumi karena dia sudah bekerja dan pasti sangat sibuk.
Hingga akhirnya dua hari kemudian barulah Sherwin datang menjeguk.Ia terlihat lelah saat itu.Ketika kutanya,Ia hanya menjawab lelah dengan pekerjaan dikantor.Ia terlihat gugup...tak seperti biasanya.Sherwin seperti menyembunyikan sesuatu dariku.Tapi ketika kutanya Ia selalu mengelak.Ia hanya bilang kepadaku untuk cepat sembuh.
Lalu tiba-tiba kak Dina muncul dari ambang pintu...
"Win,ayo ntar keburu sore" rengek kak Dina
"Iya ayo dah" Jawab Sherwin
"Sheil,gue pinjem bentar ya cowok lu,gak ada yang anterin gw" Ujar kak Dina kepadaku
"Hah mau kemana lu berdua?" Tanyaku heran
"Ada yang mau gw beli,kebetulan Sherwin juga mau keperluan ditempat yang sama jadi ya sekalian" jawab kak Dina meyakinkan aku
Aku sempat heran mengapa bisa mereka pergi berdua ke tempat yang sama pada waktu yang sama pula.Mereka langsung pergi meninggalkan aku karena kak Dina menarik Sherwin untuk pergi.Aku hanya melempar senyum pasrah saat Sherwin berpamitan denganku.
(Dokter Richard)
Aku pun berpikir tanpa henti.Ada sedikit rasa cemburu timbul dihati.Sakit ditubuh rasanya tak tertahankan lagi jika ditambah memikirkan hal ini.Kubuang jauh jauh prasangka buruk tentang Sherwin dan kak Dina...Mereka hanya ingin pergi ketempat yang kebetulan sama....jadi tidak ada apa-apa...aku yakin...
Ketika aku sedang berpikir,tiba-tiba pintu kamarku terbuka...dan masuk sebuah wajah tampan nan gagah...
"Selamat Sore Sheila,Gimana keadaanmu?"
Aku pun menoleh dan melihat ternyata itu dokter Richard!Astaga,jadi mamaku memanggil dokter muda ini.Sungguh terkejut diriku ini...Ia adalah tetanggaku dulu saat masih menjadi mahasiswa kedokteran sebuah universitas.
Ia langsung memeriksaku mulai dari detak jantung dan bola mata serta lidah.Menurutnya,Aku mengalami gejala penyakit serius, dan harus menjalani rawat inap,tapi aku bersikeras kepadanya supaya hal itu tidak terjadi.Akhirnya dokter tampan itu memberikanku obat racikan yang harus ditebus di apotek.Jujur saja aku tak suka dirawat dirumah sakit.
Setelah dokter Richard pulang,Kembali terpikir olehku apa yang sebenarnya kak Dina dan Sherwin lakukan?Kutunggu sampai jam 12 malam,belum terdengar suara pintu terbuka yang artinya kak Dina belum pulang....
6.Power-less
Esoknya kulihat Kak Dina sudah rapi bersiap untuk berangkat sekolah.Aku yang masih terkulai lemas pun bertanya heran.
"Kak,semalem ampe jam berapa lu berdua?" tanyaku
"Jam...gak tau deh lupa" Jawabnya santai
"Gak ampe tengah malam kan?" aku makin heran
"Kalo iya emang kenapa adikku yang cantik?cemburu?" kata Kak Dina sambil mencubit kecil pipiku
Belum sempat Ia menjawab,Kak Dina langsung cepat beranjak keluar kamar untuk berangkat.Aku langsung menelepon Sherwin...Tut....tut.....tut....Tidak ada jawaban...
Tak henti aku terus bertanya tanya.Sejak awal aku sedikit curiga...Apa yang mereka lakukan dibelakangku?Apa benar Sherwin dan kak Dina hanya kebetulan ke tempat yang sama?...Atau jangan-jangan....?Ah tidak mungkin....Kak Dina tidak mungkin menusukku dari belakang...apalagi Sherwin...
(Kak Dina main belakang dengan Sherwin....Gak Mungkin...)
Sepanjang hari aku tak bisa makan...memikirkan hal itu terus...Sherwin juga tak bisa dihubungi sejak tadi pagi.Mama pun khawatir dengan keadaanku saat itu.Mataku memandang kosong keluar jendela rumah.Disampingku hanya piring sarapan sejak pagi berisi makanan yang masih utuh dan sudah dingin.
"Sheil,kamu tuh harus makan,abis itu minum obat" kata mama
"Aku gak mau makan ma..." jawabku dengan datar
"Kamu mikirin apa sih sayang?" mama membelai rambutku
"Gak kok ma...gak mau makan aja.....mual rasanya" kataku lagi
Mama pun memelukku dengan erat....lalu Ia memandang wajahku dengan hangat...Aku menangis dipelukan mama...namun aku tak mau menceritakan apa yang aku pikirkan...aku tak ingin berburuk sangka dengan kakakku sendiri...Tak pelak...akhirnya aku paksakan diriku untuk makan guna membuat mama lega.
7.Suspicious
(Maaf...lagi)
Sore sekitar pukul 17.00....langit terlihat mendung...sepertinya akan turun hujan.Mama menutup jendela kamar karena takut aku makin tidak enak badan akibat angin luar yang dingin.Dari arah pintu pagar,terdengar suara kak Dina.Tunggu...sepertinya Ia tidak sendirian karena ada suara sepeda motor.
Saat masuk kamar,Aku langsung bertanya lagi,
"Ama siapa tadi pulang?"
"Ojek" jawabnya simpel
Aku tak serta merta percaya begtu saja perkataan kakakku itu.Untuk pertama kalinya aku tak mempercayai kak Dina...kakakku sendiri.
Selanjutnya malam itu....
Sherwin datang dengan membawa beberapa macaroons untukku.Aku sedikit pasif saat ia datang kerumah.Namun disatu sisi aku merindukan dia.
"Kamu kemana aja sih dari kemarin?sibuk boleh tapi masa aku ditinggalin?" kataku merengek
"Maaf beb,lagi sibuk bnget buka handphone langsung dimarahin bos...ada proyek besar" alasannya
Aku juga memperhatikan Ia membawa sebuah tas yang biasanya tak pernah ia bawa.Aku pun mencoba menanyakan.
"Itu tas isinya apa?aku gak pernah liat kamu bawa tas itu sebelumnya?" tanya penasaran
"eh ini anu...hmm...dokumen gitu" jawab Sherwin terbata-bata
"beneran?coba aku liat (sambil meraih tas hitam itu)"
"eh jangan dong nanti rusak dimarahin bos" Sherwin berusaha menahan tas tersebut
Aku berusaha meraih tas tersebut saking penasaran apakah benar itu dokumen kantor biasa atau bukan.Ketika aku meraba tas itu,aku langsung tahu itu bukan kertas atau semacamnya...terasa seperti jaket tebal atau jas.Padahal yang aku tahu,Sherwin tidak suka memakai jaket bila keluar.Ketika kubuka resletingnya,kulihat sebuah jas lengkap dengan dasi
"Loh kamu bawa jas?emang ke kantor pake jas?" aku pun heran
"gak kok...ini...uh...hmm...abis ini ada acara aja jadi aku bawa" kembali Sherwin terbata-bata
Beberapa menit kemudian,Ia langsung pamit karena harus menghadiri acara yang tadi Ia maksud...entah acara apa.....Ia terlihat terburu-buru...Hanya dalam hitungan detik saja,Ia langsung menghilang dari pintu rumah.
Tidak lama kemudian,Kak Dina masuk kamar dengan membawa hampir seluruh peralatan make-up miliknya.Bahkan Ia meminjam beberapa milikku juga.
"Sheil pinjem beberapa alat make up ya,lu kan lagi sakit gak dandan kan?Ada acara penting" Tanya Kak Dina
"eh lu mau bawa kemana? itukan masih ba...ru..."
Belum selesai aku bicara Ia sudah pergi lagi.Saat pergi Kak Dina berpenampilan rapi dan membawa tas make-up lengkap dengan isinya.Seperti orang yang mau pergi pesta.
TUNGGU!!!
Sepertinya tadi Sherwin pun bilang dia ingin mengunjungi sebuah acara...dan sekarang kak Dina pergi dengan penampilan rapi dan membawa semua alat dandan...
Kecurigaanku semakin memuncak saat itu...Apakah benar?
8.Shocking Truth
Reaksi obat membuatku tertidur sepanjang malam.Satu minggu sudah aku tak sekolah.Kira-kira seberapa banyak tugas yang aku harus aku kejar selama aku sakit ini?Sudah tak bisa terbayangkan lagi...
Aku mencoba untuk berjalan keluar kamar...sekadar menghirup udara pagi.Badanku masih saja lemas meskipun memang tak seperti kemarin.Aku duduk di sofa ruang tamu sambil membalas chattingan dari teman-temanku yang berharap aku segera sembuh.
Mama datang menanyakan keadaanku sambil memberikan sarapan pagi berupa bubur dan segelas air.Ia menyuapiku dengan lembut dan setelah itu aku menyadari bahwa obatku sudah habis.Tapi mengapa aku belum segar juga ya?
"obat udah habis ma,tapi kok Sheila belum enakan juga ya?" tanyaku sedih
"kamu itu banyak pikiran selama sakit,jadi ya begitu" kata mama
"aku kepikiran Sherwin ma,dia kok agak berubah ya...sekarang cuek" kataku lagi
"Sherwin?....kamu belum tahu ya?" mama mengecilkan suara
"tahu apa ma?" aku jadi penasaran
"Jangan bilang kakak kamu ya...mama lihat semalam dia pulang barengan Sherwin...sejak beberapa hari ini setelah kamu sakit juga udah beberapa kali" ujar mama
"HAH?"
Mendengar itu...tubuhku terasa seperti tersengat listrik bertegangan tinggi....Langsung kucari kakakku itu kekamarnya,dan aku teringat...ini kan jam sekolah,pasti Ia tidak ada dirumah...Namun diatas kasurnya,aku menemukan tas make-up yang semalam Ia bawa.Aku harus menemukan jawaban dari semua ini...
Saat hari mulai sore aku lihat Kak Dina pulang dengan wajah lelah.Memang sejak kemarin Ia selalu pulang larut sehingga kurang tidur malam.Tanpa berganti baju,Ia langsung tidur saja....Aku masuk kekamar nya dengan perlahan dan mencoba meraih handphone yang ada disampingnya....
Kuulurkan tanganku dan...#plak...tangan kak Dina bergeser kearahku...Memang kulihat wajahnya sangat cantik jika sedang tidur seperti ini...Ahhh aku jadi lupa aku ingin apa.Kugeser kembali tangan kakak yang menghalangi...dan akhirnya berhasil kuambil handphonenya....
"Kak...aku minta maaf aku lancang buka hape sembarangan tanpa izin" (gumamku dalam hati)
Aku keluar dari kamar nya dan langsung perlahan menuju kamarku dengan tertatih...aku lupa...aku kan masih sakit...
Sampai dikamar dan kubuka handphone itu...menyebalkan!Dikunci dengan password!Tapi tak apalah...aku tahu password handphone ini...
Kumasukan passwordnya..."dinacantikkayakyoonasnsd"
Dan terbukalah handphone canggih itu...Langsung kubuka chatting nya dengan Sherwin....huh menyebalkan....sudah dihapus...Namun aku bisa melihat daftar panggilan yang dihandphone itu sudah menelepon beberapa kali ke nomor milik Sherwin.
Tapi...tetap saja ini tak cukup bukti...kira-kira apa lagi ya yang harus kulihat untuk membuktikan?...ah foto-foto....kubuka gallery dan.....
Sisa hari itu kuhabiskan dengan hanya duduk di ruang tamu sambil nonton televisi.Acara hari itu memang banyak yang bertemakan natal.Berbagai film yang menayangkan kebahagiaan orang-orang yang merayakannya dengan sukacita.Tidak seperti diriku sekarang.
Sherwin juga tak henti mencoba menghubungi...aku tak menghirukannya...langsung kumatikan handphoneku agar Ia tak mengganggu....begitupun juga dengan kak Dina yang daritadi mencoba bicara denganku...Ia mengetuk pintu kamarku yang kukunci dari dalam...Maaf untuk kali ini sepertinya aku ingin sendirian dulu.
"Lu masih ngambek gara-gara kemarin?" tanya kak Dina
Aku tidak menjawab pertanyaan yang sudah pasti jawabannya iya....Saat ditengah jamuan makan itu,telepon rumah berdering.Papa langsung mengangkat.Terlihat papa berbicara cukup serius dan pribadi dengan si penelepon...tapi itu pasti dari teman kantornya...jadi tidak kuidahkan.
Papa lalu berjalan menuju keluar rumah...mungkin teman kantor mau ikut bergabung...Kulihat semua disitu sangat menikmati momen natal yang indah dengan kebersamaan.Setelah itu Papa kembali masuk namun Ia tidak sendirian...
"Ada siapa pa?" tanyaku
"itu lihat aja dibelakang kamu ada siapa?" jawab papa sambil tersenyum
Aku pun menoleh dan....oh tidak....
12.Love or Lost
Itu adalah sebuah wajah yang tentunya kukenal...Sherwin...baiklah aku tak tahu apa yang akan dia katakan kali ini.Aku hanya diam dan melanjutkan makanku.Ia pun berkata...
"Aku tahu dan mengerti kamu marah...tapi aku gak mau kamu marah hanya karena salah paham" kata Sherwin dibelakangku
Lalu Ia lanjut bicara lagi.
"Jika memang ini semua kesalahan aku,aku akan bersedia bertanggung jawab...tapi karena ini menyangkut kesalahpahaman,it ujuga tugasku untuk memperbaiki semuanya" kata Sherwin dengan tenang
Sherwin menarik tanganku...dan memberikanku sebuah brosur...
"Apa sih ini?gak jelas tahu gak" tanyaku jengkel
"baca aja" Kata Sherwin
Brosur itu...
Brosur itu adalah pegumuman kontes foto baju pengantin yang pernah kami lihat usai menonton bioskop beberapa minggu yang lalu.Namun aku masih tidak mengerti mengapa ia menyerahkan brosur ini kepadaku.
"Kamu masih ingat ini kan?Aku sama kak Dina ikut ini supaya bisa menang dan dapat hadiah pergi ke Eagle Park untuk merayakan libur natal disana...tentunya bukan sama kak Dina perginya,tapi sama kamu...Apa kamu lupa,dihari malam natal ini kita rayain anniversary kita yang sebulan" kata Sherwin
"ah?jadi...kamu? Tanyaku bingung
"Maka itu aku ajak kak Dina untuk kerjasama menangin kontes itu...untuk kamu....jadi kami berdandan dan berpose ala pengantin hanya untuk ikut kontes tidak lebih...dan kami berhasil menang" terang Sherwin
"hah?...jadi....tapi sebentar,foto yang dibioskop itu apa?kamu jangan ngada-ada" kataku masih belum percaya
"maksud lu ini?" Kak Dina melemparkan handphone nya kepadaku
Aku melihat ternyata di foto dibioskop itu bukan hanya dua tapi ada seorang lagi....
"Itu sebagai ucapan terima kasih aku ke kak Dina jadi aku ajak dia dan temannya nonton...supaya kamu gak cemburu aku cuma berdua sama kakak kamu...maaf ya aku gk bilang ke kamu" jelas Sherwin
"hahahahaha Itu foto gw potong sengaja pengen bercandain lu biar cemburu...eh ternyata kena juga lu hahahahahha" kata kak Dina sambil tertawa terbahak bahak
Aku pun tertunduk malu memandangi handphone kak Dina itu...Semua disitu menertawakan aku.
Sherwin kemudian membelai rambutku dan berkata "aku tidak akan pernah penghianati kamu karena aku telah berjanji sejak awal...aku dan kamu akan terus bersama"Selanjutnya malam itu....
Sherwin datang dengan membawa beberapa macaroons untukku.Aku sedikit pasif saat ia datang kerumah.Namun disatu sisi aku merindukan dia.
"Kamu kemana aja sih dari kemarin?sibuk boleh tapi masa aku ditinggalin?" kataku merengek
"Maaf beb,lagi sibuk bnget buka handphone langsung dimarahin bos...ada proyek besar" alasannya
Aku juga memperhatikan Ia membawa sebuah tas yang biasanya tak pernah ia bawa.Aku pun mencoba menanyakan.
"Itu tas isinya apa?aku gak pernah liat kamu bawa tas itu sebelumnya?" tanya penasaran
"eh ini anu...hmm...dokumen gitu" jawab Sherwin terbata-bata
"beneran?coba aku liat (sambil meraih tas hitam itu)"
"eh jangan dong nanti rusak dimarahin bos" Sherwin berusaha menahan tas tersebut
Aku berusaha meraih tas tersebut saking penasaran apakah benar itu dokumen kantor biasa atau bukan.Ketika aku meraba tas itu,aku langsung tahu itu bukan kertas atau semacamnya...terasa seperti jaket tebal atau jas.Padahal yang aku tahu,Sherwin tidak suka memakai jaket bila keluar.Ketika kubuka resletingnya,kulihat sebuah jas lengkap dengan dasi
"Loh kamu bawa jas?emang ke kantor pake jas?" aku pun heran
"gak kok...ini...uh...hmm...abis ini ada acara aja jadi aku bawa" kembali Sherwin terbata-bata
Beberapa menit kemudian,Ia langsung pamit karena harus menghadiri acara yang tadi Ia maksud...entah acara apa.....Ia terlihat terburu-buru...Hanya dalam hitungan detik saja,Ia langsung menghilang dari pintu rumah.
Tidak lama kemudian,Kak Dina masuk kamar dengan membawa hampir seluruh peralatan make-up miliknya.Bahkan Ia meminjam beberapa milikku juga.
"Sheil pinjem beberapa alat make up ya,lu kan lagi sakit gak dandan kan?Ada acara penting" Tanya Kak Dina
"eh lu mau bawa kemana? itukan masih ba...ru..."
Belum selesai aku bicara Ia sudah pergi lagi.Saat pergi Kak Dina berpenampilan rapi dan membawa tas make-up lengkap dengan isinya.Seperti orang yang mau pergi pesta.
TUNGGU!!!
Sepertinya tadi Sherwin pun bilang dia ingin mengunjungi sebuah acara...dan sekarang kak Dina pergi dengan penampilan rapi dan membawa semua alat dandan...
Kecurigaanku semakin memuncak saat itu...Apakah benar?
8.Shocking Truth
Reaksi obat membuatku tertidur sepanjang malam.Satu minggu sudah aku tak sekolah.Kira-kira seberapa banyak tugas yang aku harus aku kejar selama aku sakit ini?Sudah tak bisa terbayangkan lagi...
Aku mencoba untuk berjalan keluar kamar...sekadar menghirup udara pagi.Badanku masih saja lemas meskipun memang tak seperti kemarin.Aku duduk di sofa ruang tamu sambil membalas chattingan dari teman-temanku yang berharap aku segera sembuh.
Mama datang menanyakan keadaanku sambil memberikan sarapan pagi berupa bubur dan segelas air.Ia menyuapiku dengan lembut dan setelah itu aku menyadari bahwa obatku sudah habis.Tapi mengapa aku belum segar juga ya?
"obat udah habis ma,tapi kok Sheila belum enakan juga ya?" tanyaku sedih
"kamu itu banyak pikiran selama sakit,jadi ya begitu" kata mama
"aku kepikiran Sherwin ma,dia kok agak berubah ya...sekarang cuek" kataku lagi
"Sherwin?....kamu belum tahu ya?" mama mengecilkan suara
"tahu apa ma?" aku jadi penasaran
"Jangan bilang kakak kamu ya...mama lihat semalam dia pulang barengan Sherwin...sejak beberapa hari ini setelah kamu sakit juga udah beberapa kali" ujar mama
"HAH?"
Mendengar itu...tubuhku terasa seperti tersengat listrik bertegangan tinggi....Langsung kucari kakakku itu kekamarnya,dan aku teringat...ini kan jam sekolah,pasti Ia tidak ada dirumah...Namun diatas kasurnya,aku menemukan tas make-up yang semalam Ia bawa.Aku harus menemukan jawaban dari semua ini...
Saat hari mulai sore aku lihat Kak Dina pulang dengan wajah lelah.Memang sejak kemarin Ia selalu pulang larut sehingga kurang tidur malam.Tanpa berganti baju,Ia langsung tidur saja....Aku masuk kekamar nya dengan perlahan dan mencoba meraih handphone yang ada disampingnya....
Kuulurkan tanganku dan...#plak...tangan kak Dina bergeser kearahku...Memang kulihat wajahnya sangat cantik jika sedang tidur seperti ini...Ahhh aku jadi lupa aku ingin apa.Kugeser kembali tangan kakak yang menghalangi...dan akhirnya berhasil kuambil handphonenya....
"Kak...aku minta maaf aku lancang buka hape sembarangan tanpa izin" (gumamku dalam hati)
Aku keluar dari kamar nya dan langsung perlahan menuju kamarku dengan tertatih...aku lupa...aku kan masih sakit...
Sampai dikamar dan kubuka handphone itu...menyebalkan!Dikunci dengan password!Tapi tak apalah...aku tahu password handphone ini...
Kumasukan passwordnya..."dinacantikkayakyoonasnsd"
Dan terbukalah handphone canggih itu...Langsung kubuka chatting nya dengan Sherwin....huh menyebalkan....sudah dihapus...Namun aku bisa melihat daftar panggilan yang dihandphone itu sudah menelepon beberapa kali ke nomor milik Sherwin.
Tapi...tetap saja ini tak cukup bukti...kira-kira apa lagi ya yang harus kulihat untuk membuktikan?...ah foto-foto....kubuka gallery dan.....
(!!!!!!?????)
Air mata langsung deras mengalir ke pipiku...Inikah acara proyek besar yang dikatakan Sherwin??Inikah acara pribadi yang dikatakan kak Dina?Apa maksud dari foto ini?mesra sekali...Sherwin mengenakan jas hitam dan kak Dina mengenakan gaun pengantin berwarna putih dengan rangkaian bunga ditangannya....mereka berpose dengan wajah bahagia...oh jadi ini yang namanya foto pre-wedding?Jadi benar dugaanku...mereka sering jalan berdua selama aku sakit
Sherwin...apakah kamu tega sampai kamu berbuat sejauh ini kepadaku?Kenapa kamu tidak bilang saja...
Hati ini terasa seperti di iris-iris...aku tidak menyangka samasekali...Sherwin tega padaku...lagi-lagi aku dikecewakan olehnya.Padahal dulu Ia berjanji tidak akan pergi dariku...
9.Twist Of Fate
Kulihat ada beberapa foto lain selain foto yang tadi.Mereka nonton bersama dibioskop.Aku tak kuat lagi melihatnya...Jam berdentang keras menunjukan pukul 5 sore...
Terdengar suara bel rumahku...mama langsung berlari keluar untuk membukakan pintu.Terdengar suara khas Sherwin memasuki rumah disambut oleh mamaku.Aku menutup kepalaku dengan bantal.Malas sekali hharus bertemu dia saat ini...
Ia langsung masuk kekamarku...
"Sheila sayang,aku bawain makanan kesukaan kamu nih sate ayam" rayu Sherwin
Aku terus menyembunyikan kepalaku dibalik bantal...Ia pun mengangkat bantal itu perlahan tapi aku menahan bantal itu.
"Kamu tidur?bangun yuk udah sore nih masa bobok terus sih?" kata Sherwin sambil berusaha membangunkan aku
Aku masih lemas karena belum sehat betul...akhirnya aku biarkan Ia mengangkat bantal dari kepalaku...Dia pun tersenyum sambil menyerahkan sate ayam itu kepadaku...ihh,aku tak sudi memakannya sekalipun itu makanan kesukaannku.
"Aku mau ngomong sama kamu,ini serius dan aku minta kamu jawab yang jujur" kataku geram
"ada apa sayang?" tanya Sherwin dengan wajah bingung
"Gak usah pake sayang-sayangan...coba jelasin ini apa?" kataku sambil menunjukan handphone kakakku yang ada foto pre-wedding tadi...
(kalau kamu mau nya sama kakak aku,tinggalin aja aku!)
Dia langsung terkejut melihat foto itu.Aku langsung mendorongnya dari ranjangku.Aku tak henti memukulinya ssambil memarahinya.Keributan itu membuat kak Dina terbangun.Dina lalu keluar kamar dan menanyakan apa yang terjadi.
"Eh ini kenapa sih berdua berantem" tanya kak Dina
Dengan wajah geram aku menunjukan foto itu ke kak Dina...Ia kaget dengan mata terbelalak dan merogoh saku kanan dan kiri mencari handphonenya...
"Ini handphone lu kak...sori gue ambil tadi...tapi coba jelasin apa maksud dari semua ini"
Kami bertiga hanya saling diam...mencekam sekali...Hingga Sherwin kembali bicara
"Sheil aku minta maaf..ini cuma salah paham gak seperti yang kamu sangka sayang,plis kamu percayain aku sekali ini aja" Sherwin memohon
"apa?apa kamu bilang?salah paham?eh kamu pikir aku ini bego apa?!Ini jelas banget kamu ternyata jalan sama kakak aku...bahkan sekarang kalian udah berencana naik pelaminan kan?Yaudah selamat untuk kalian" kataku kesal
"Iya Sheil,kita gak ada hubungan apa-apa kok" timpal kak Dina
"Sheila,aku gak akan pernah ninggalin kamu,aku kan uddah janji" Sherwin memelas dihadapanku
"Ah basi,urusin tuh kak Dina,kamu tuh kebanyakan..........aduh"
Belum selesai aku bicara...kepalaku terasa sangat sakit...aku memegangi kepalaku...dan....semuanya gelap....aku pingsan....
10.Hatred Toward the One whom I Loved
Aku terbangun sekitar sejam kemudian...kubuka mataku perlahan...kulihat disitu ada Papa,Mama,Sherwin,kak Dina,Fani,Nanda,Jeff,Matt,dan dokter Richard.Aku merasakan sedikit ngilu ditangan kiri...hah?aku diinfus?
Dokter kemudian mendekati aku...
"Ini karena kamu tidak menjalani rawat inap...untung saja infus masih bisa membuat kamu sedikit lebih segar...panasmu sudah turun karena campuran obat yang saya racik dalam botol infus" kata dokter Richard dengan khawatir
Memang benar,tubuhku merasa jauh lebih ringan sekarang karena obat yang diinfuskan kepadaku.Tapi saat aku teringat apa yang terjadi sebelum ku pingsan....rasanya ada keinginan untuk tidak bangun samasekali....terlebih saat aku melihat Sherwin.
Sherwin kemudian mendekatiku...namun aku menjauh dan berteriak...
"PERGI KAMU!"
Semua disitu terkaget mendengar teriakanku...Dengan sedih...Sherwin keluar dari kamarku...Papa menyusulnya kedepan.
Aku kembali menangis...Dokter menyerahkan tisu dan memperingatkanku untuk jangan banyak berpikir terlebih dahulu.Namun tetap saja...aku tak bisa menahan emosiku.
~~~~~Later that night~~~~~
Aku tersadar dari lamunan panjang karena merasa kedinginan...ternyata jendela kamarku terbuka.Terlihat Salju didepan rumah turun perlahan dengan indahnya.Ah yes...inikan sudah mau natal...sebuah natal yang harusnya indah harus kulewati dengan kesedihan seperti musim lainnya.
(dekorasi natal)
Kukenakan baju tebal untuk menghangatkan tubuh.Untunglah...obat racikan dari dokter Richard sangat manjur untuk diriku sehingga aku sudah sehat dalam waktu singkat.Dokter muda yang hebat.
Saat keluar...aku sangat terkejut...ruang tamuku berhiaskan indah dengan pernak pernik natal.Pohon natal pun dengan gagah berdiri disamping perapian.Musik instrumen natal terdengar merdu ditelinga.Aku melihat sekelilingku dan ternyata rumah sepi...sampai...BRUKK!
Terdengar sesuatu terjatuh dari arah dapur rumah...setelah kudekati pelan-pelan,ternyata....itu kkk-beradik tukang rusuh...Jeff Dan Matt...
"Yahhh lu sih Matt bangun deh tuh...gk surprise" keluh Jeff
"licin kaki gue tadi jatuh deh" kata Matt sambil memegangi kakinya
Ternyata merekalah yang menyiapkan semua dekorasi ini.Mereka juga bilang bahwa papa dan mama sedang keluar membeli bahan makanan untuk pesta malam natal besok.Jeff dan Matt juga menuliskan disebuh karton besar harapan mereka kepadaku untuk natal tahun ini.
Aku pun ingin membantu tapi karena tanganku masih ada bekas infus yang belum kering,maka aku disuruh istirahat kembali.Sebelum kembali kekamar,aku mencoba melongok ke kamar kak Dina...kulihat dia sedang berbaring dengan wajah datar...huh biar saja...siapa peduli..
Sisa hari itu kuhabiskan dengan hanya duduk di ruang tamu sambil nonton televisi.Acara hari itu memang banyak yang bertemakan natal.Berbagai film yang menayangkan kebahagiaan orang-orang yang merayakannya dengan sukacita.Tidak seperti diriku sekarang.
Sherwin juga tak henti mencoba menghubungi...aku tak menghirukannya...langsung kumatikan handphoneku agar Ia tak mengganggu....begitupun juga dengan kak Dina yang daritadi mencoba bicara denganku...Ia mengetuk pintu kamarku yang kukunci dari dalam...Maaf untuk kali ini sepertinya aku ingin sendirian dulu.
11.Inikah Natal?
Esoknya,kami semua berkumpul dirumahku untuk merayakan malam natal dengan acara makan kecil.Sejak pagi mama sibuk memasak makanan untuk nanti sedangkan papa sibuk menyiapkan meja dan merapikan dekorasi natal.Kak Dina juga terlihat sibuk bersih-bersih rumah.Semua terlihat sangat sibuk...kecuali aku yang sibuk dengan diriku sendiri.
Tak lama setelah semua siap,"tamu undangan" yakni Fani,Nanda,Jeff,Matt dan dokter Richard datang.Keluargaku menyambut dengan sukacita.Mama pun kemudian memanggilku dari luar untuk seger menggabungkan diri dengan yang lain dimeja makan.
Dengan langkah malas,aku keluar dari kamar dan langsung menuju meja makan yang sudah dipenuhi menu makanan lezat.Semua disitu menyadari bahwa aku masih dalam keadaan marah terkait masalah kemarin.
Jeff membuka jamuan makan dengan doa,dan setelahnya...gachi shiksahaeyo/mari makan!
Semua disitu makan dengan lahap.Aku hanya makan sedikit sekali.Rasanya tak ingin makan.Napsu makan hilang jika teringat kejadian kemarin.
"Makan tuh,udah disiapin juga" kata kak Dina mencolekku
"gak napsu...lu aja" kataku sinis
Esoknya,kami semua berkumpul dirumahku untuk merayakan malam natal dengan acara makan kecil.Sejak pagi mama sibuk memasak makanan untuk nanti sedangkan papa sibuk menyiapkan meja dan merapikan dekorasi natal.Kak Dina juga terlihat sibuk bersih-bersih rumah.Semua terlihat sangat sibuk...kecuali aku yang sibuk dengan diriku sendiri.
Tak lama setelah semua siap,"tamu undangan" yakni Fani,Nanda,Jeff,Matt dan dokter Richard datang.Keluargaku menyambut dengan sukacita.Mama pun kemudian memanggilku dari luar untuk seger menggabungkan diri dengan yang lain dimeja makan.
Dengan langkah malas,aku keluar dari kamar dan langsung menuju meja makan yang sudah dipenuhi menu makanan lezat.Semua disitu menyadari bahwa aku masih dalam keadaan marah terkait masalah kemarin.
Jeff membuka jamuan makan dengan doa,dan setelahnya...gachi shiksahaeyo/mari makan!
Semua disitu makan dengan lahap.Aku hanya makan sedikit sekali.Rasanya tak ingin makan.Napsu makan hilang jika teringat kejadian kemarin.
"Makan tuh,udah disiapin juga" kata kak Dina mencolekku
"gak napsu...lu aja" kataku sinis
"Lu masih ngambek gara-gara kemarin?" tanya kak Dina
Aku tidak menjawab pertanyaan yang sudah pasti jawabannya iya....Saat ditengah jamuan makan itu,telepon rumah berdering.Papa langsung mengangkat.Terlihat papa berbicara cukup serius dan pribadi dengan si penelepon...tapi itu pasti dari teman kantornya...jadi tidak kuidahkan.
Papa lalu berjalan menuju keluar rumah...mungkin teman kantor mau ikut bergabung...Kulihat semua disitu sangat menikmati momen natal yang indah dengan kebersamaan.Setelah itu Papa kembali masuk namun Ia tidak sendirian...
"Ada siapa pa?" tanyaku
"itu lihat aja dibelakang kamu ada siapa?" jawab papa sambil tersenyum
Aku pun menoleh dan....oh tidak....
12.Love or Lost
Itu adalah sebuah wajah yang tentunya kukenal...Sherwin...baiklah aku tak tahu apa yang akan dia katakan kali ini.Aku hanya diam dan melanjutkan makanku.Ia pun berkata...
"Aku tahu dan mengerti kamu marah...tapi aku gak mau kamu marah hanya karena salah paham" kata Sherwin dibelakangku
Lalu Ia lanjut bicara lagi.
"Jika memang ini semua kesalahan aku,aku akan bersedia bertanggung jawab...tapi karena ini menyangkut kesalahpahaman,it ujuga tugasku untuk memperbaiki semuanya" kata Sherwin dengan tenang
Sherwin menarik tanganku...dan memberikanku sebuah brosur...
"Apa sih ini?gak jelas tahu gak" tanyaku jengkel
"baca aja" Kata Sherwin
Brosur itu...
Brosur itu adalah pegumuman kontes foto baju pengantin yang pernah kami lihat usai menonton bioskop beberapa minggu yang lalu.Namun aku masih tidak mengerti mengapa ia menyerahkan brosur ini kepadaku.
"Kamu masih ingat ini kan?Aku sama kak Dina ikut ini supaya bisa menang dan dapat hadiah pergi ke Eagle Park untuk merayakan libur natal disana...tentunya bukan sama kak Dina perginya,tapi sama kamu...Apa kamu lupa,dihari malam natal ini kita rayain anniversary kita yang sebulan" kata Sherwin
"ah?jadi...kamu? Tanyaku bingung
"Maka itu aku ajak kak Dina untuk kerjasama menangin kontes itu...untuk kamu....jadi kami berdandan dan berpose ala pengantin hanya untuk ikut kontes tidak lebih...dan kami berhasil menang" terang Sherwin
"hah?...jadi....tapi sebentar,foto yang dibioskop itu apa?kamu jangan ngada-ada" kataku masih belum percaya
"maksud lu ini?" Kak Dina melemparkan handphone nya kepadaku
Aku melihat ternyata di foto dibioskop itu bukan hanya dua tapi ada seorang lagi....
"Itu sebagai ucapan terima kasih aku ke kak Dina jadi aku ajak dia dan temannya nonton...supaya kamu gak cemburu aku cuma berdua sama kakak kamu...maaf ya aku gk bilang ke kamu" jelas Sherwin
"hahahahaha Itu foto gw potong sengaja pengen bercandain lu biar cemburu...eh ternyata kena juga lu hahahahahha" kata kak Dina sambil tertawa terbahak bahak
Aku pun tertunduk malu memandangi handphone kak Dina itu...Semua disitu menertawakan aku.
Tiba-tiba Ia berlutut sama seperti saat Ia menyatakan cintanya padaku sebelumnya...Dikeluarkannya setangkai bunga mawar merah yang cantik dan dikelopaknya terdapat kotak kecil.
"Apa ini Win" tanyaku
"Buka aja" pinta nya
Aku pun membuka kotak kecil itu dan...Ouh Tuhan sepasang cincin couple yang sangat indah...bertuliskan S (ala Superman) love S yang artinya "Sheila Love Sherwin".
Cantik sekali!!aku sangat menyukai cincin itu!
Ia lalu mengambil cincin itu dan memasangkannya pada jari manisku.Sangat pas dijariku yang mungil.Ia juga memasang cincin satunya pada jarinya sendiri.
"Ini sebagai tanda,bahwa kita akan terus bersama...tak akan terpisahkan" kata Sherwin
Aku pun memeluk dirinya dan langsung meminta maaf kepadanya juga dengan kak Dina yang telah aku salah persepsikan.Ternyata mereka telah capek-capek menyiapkan peringatan sebulan hubungan aku dan dia.
Kembali pelukan dan ciuman hangat kudaratkan dipipinya...momen indah yang menutup jamuan makan kami malam itu...
"I Love You"
Biarlah cinta kami tetap putih seputih salju dan kokoh seperti pohon natal...seberapa kuat cobaan yang datang...meski kecurigaan timbul diantara kami...tidak akan merubuhkan hubungan kami ini....
Siapa pemilik hati ini??hanya kamu Sherwin!
Ia lalu mengambil cincin itu dan memasangkannya pada jari manisku.Sangat pas dijariku yang mungil.Ia juga memasang cincin satunya pada jarinya sendiri.
"Ini sebagai tanda,bahwa kita akan terus bersama...tak akan terpisahkan" kata Sherwin
Aku pun memeluk dirinya dan langsung meminta maaf kepadanya juga dengan kak Dina yang telah aku salah persepsikan.Ternyata mereka telah capek-capek menyiapkan peringatan sebulan hubungan aku dan dia.
Kembali pelukan dan ciuman hangat kudaratkan dipipinya...momen indah yang menutup jamuan makan kami malam itu...
"I Love You"
Biarlah cinta kami tetap putih seputih salju dan kokoh seperti pohon natal...seberapa kuat cobaan yang datang...meski kecurigaan timbul diantara kami...tidak akan merubuhkan hubungan kami ini....
Siapa pemilik hati ini??hanya kamu Sherwin!
TAMAT
Welcome back to X-E Blog!
Artikel pertama di bulan desember....sebelumnya maaf nih guys,gw gak sempat untuk nulis karena sibuk ujian semester.Tapi akhirnya gw mendapatkan bahan bagus untuk ditulis yakni kiah nyata dari sahabat gw yang sangat luar biasa.
Sebelumnya gw berterima kasih kepada para pembaca yang setia mengikuti dari part pertama hingga ketiga ini...Semoga dibagian selanjutnya kalian tetap setia seperti Sherwin yang setia mencintai Sheila hahaha...
So thanks for visit,Let us welcome Christmas with smile on our face....The Christ was about to come!
And...Keep Living in the Moment with Me Jeff Hardy!!
Cast:
1.Marcela Valen/Sheila:Seohyun (SNSD)
2.Sherwin:Cho Kyuhyun (Super Junior)
3.James:Kim Heechul (Super Junior)
4.Nanda:Kim Taeyeon (SNSD)
5.Fani:Tiffany Hwang (SNSD)
6.Me/Kristo:Jeff Hardy
7.My Brother:Matt Hardy
8.Dokter Richard:Lee Donghae (Super Junior)
8.Dokter Richard:Lee Donghae (Super Junior)
*Semua gambar adalah hak cipta dari pemilik masing-masing...All pictures are copyrighted by those who owned it respectively
Tidak ada komentar:
Posting Komentar