Kamis, 19 Juni 2014

Shell (Company Profile)

1       Company Profile
Meskipun Royal Dutch Shell plc didirikan di Den Haag pada tahun 1890, sejarah Shell di Indonesia dimulai sejak tahun 1884 ketika warga negara Belanda, Aeilko Jans Zijlker, menemukan jejak minyak di Sumatra. Dengan lisensi yang  diperoleh dari penguasa setempat, Sultan Langkat, dia menggali sumur pertamanya yang ternyata kering. Setahun setelahnya, dia menggali Telaga Tunggal 1 di Pangkalan Brandan Sumatra Utara dan kali ini dia menemukan minyak dari Telaga Tunggal 1 dan mulai berproduksi dalam kuantitas komersial.
Pada tahun 1890, Ziljker mengubah "Provisional Sumatra Petroleum Company" miliknya menjadi sesuatu yang  lebih substansial, dan pada tanggal 16 Juni, piagam perusahaan Royal Dutch Petroleum Company didirikan di Den Haag. Sejak itulah Royal Dutch Shell plc/Shell Group of Companies ada di Indonesia dalam berbagai aktivitas bisnis.
1.1.2  Aktivitas Bisnis Saat Ini
Sebagai bagian dari Royal Dutch/Shell Group (Shell), salah satu perusahaan minyak dan gas terkemuka di dunia, Shell Indonesia memiliki ikatan sejarah yang erat dengan Indonesia sejak 100 tahun yang lalu.

Beroperasi di dalam bidang Produksi Minyak Hilir, Shell Indonesia melayani pangsa pasar bisnis dan pengendara bermotor. Shell Indonesia, mengelola kegiatan bisnisnya yang  meliputi pemasaran dan perdagangan pelumas secara langsung maupun melalui distributor-distributor yang  ditunjuk.

1.1.3    Pelumas, BBM & Bitumen

Shell merupakan pemain utama dalam pasar pelumas industri. Shell terbukti sebagai pemimpin dan inovator pelumas yang mampu memenuhi berbagai macam dan jenis kebutuhan mesin, seperti mesin hidrolik, roda gigi, peralatan mesin, kompresor, dan turbin. Shell menyediakan beraneka ragam produk pelumas yang telah dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik masing-masing industri seperti: pertambangan, semen, dan pembangkit tenaga listrik.

Dalam bidang transportasi, Shell menawarkan berbagai pelumas yang berkualitas tinggi, diantaranya Rimula, yang telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan transportasi.
Dalam bidang Kelautan, Shell menyediakan bahan bakar, pelumas, dan pelayanan terkait untu kapal-kapal dalam berbagai skala. Di Indonesia, Shell Marine Products memiliki jaringan pasokan yang kuat dari lebih dari 15 lokasi pelabuhan melalui distributor-distributor resmi.

Pada tahun 2006, Shell memulai bisnis Commercial Fuels di Indonesia, dimana Shell menyediakan bahan bakar dan dukungan teknis terkait untuk Sektor Industri dan Transportasi.

1.1.3  SPBU Shell

Shell Indonesia mencatat tonggak sejarah baru dengan diresmikannya SPBU Shell pertama di Karawaci, Tangerang.  Shell merupakan perusahaan minyak internasional pertama dalam bisnis ritel BBM di Indonesia setelah 40 tahun.

SPBU berkelas internasional dengan fasilitas lengkap ini merupakan perwujudan komitmen Shell untuk memberikan produk dengan kualitas teruji, kuantitas yang akurat dan layanan terbaik . Shell memiliki aspirasi untuk meningkatkan jumlah SPBU di Jakarta dan di wilayah lain di Indonesia.

2.      Event Perusahaan (Sumber:Neraca.com)

Shell Indonesia Dukung Bank Sampah Depok (BSD)

NERACA
Melalui program Supel (Shell Untuk Pelestarian Lingkungan), PT Shell Indonesia bekerjasama dengan  Yayasan Semai Karakter Bangsa, pengelola Bank Sampah Depok (BSD), membantu masyarakat Depok menangani sampahnya. Diharapkan pada 2014, sebanyak 2000 unit Bank Sampah dapat berdiri di Depok.

Retail Network Delivery Manager, PT Shell Indonesia, Iwan Salim mengatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen Shell untuk memberikan manfaat bagi masyarakat Depok melalui program investasi sosialnya, antara lain melalui program pemeliharaan lingkungan.
“Sampah merupakan salah satu masalah terberat yang dihadapi Kota Depok, dan kami ingin membantu masyarakat menanggulanginya sebagaimana kami membantu masyarakat di sekitar lokasi kami yang lain,"  jelas Iwan Salim. Program bank sampah ini, kata dia,  merupakan prakarsa nyata untuk mengelola sampah sekaligus memberi nilai ekonomis pada kegiatan tersebut yang langsung dapat dinikmati warga.
Saat ini, sebanyak 900 ton sampah setiap harinya terkumpul dari 11 kecamatan yang ada di wilayah Depok. Pihak Pemerintah Kota Depok sendiri hanya mampu mengatasi kurang dari setengahnya. Sisanya  masih dibuang secara sembarangan dibanyak tempat seperti sungai-sungai, lahan-lahan kosong dan di jalan-jalan.
Hal ini seharusnya tidak terjadi. Undang-Undang  No.18 Tahun 2008 tentang Persampahan menyatakan kita sebagai penghasil sampah wajib mengolah sampah kita sendiri. Karenanya, komunitas bank sampah di lingkungan Depok berusaha untuk aktif mengedukasi dan menggerakkan masyarakat untuk dapat mengolah sampahnya sendiri hingga tidak perlu dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” kata Isnarto, yang mendirikan Bank Sampah Depok di tahun 2011.
Pria yang bercita-cita mengembangkan wisata berbasis pengolahan sampah, penghijauan dan pertanian ini mengungkapkan bahwa pada saat ini jangkauan BSD baru mencakup 5 kecamatan di Depok dengan 4.500 nasabah (4.500 Kepala Keluarga).
“Kami berharap tambahan sarana dan prasarana dari pihak Shell Indonesia ini akan bisa menambah kinerja pengelolaan sampah oleh BSD di Depok sehingga aspirasi kami untuk dapat membangun 2000 bank sampah pada tahun 2014 dapat tercapai,” tambah  Isnarto yang juga bercita-cita mengembangkan berbagai industri kreatif yang melibatkan warga sekitar, serta menyelenggarakan berbagai kursus pengolahan limbah.



Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mengapresiasi dukungan PT Shell Indonesia bagi kegiatan BSD untuk mengatasi masalah sampah di Depok. Waliota meyakini program itu juga akan membawa perbaikan lingkungan serta menyumbang pada kesejahteraan masyarakat Depok. “Partisipasi Shell sangat membantu tugas Pemkot dalam menangani sampah di Depok secara terpadu dengan melibatkan masyarakat. Langkah terobosan ini diharapkan dapat diikuti perusahaan lainnya, sehingga Depok yang bersih dan nyaman semakin cepat terwujud,” ujar dia.
Selain di Depok, program Shell terseut juga dilakukan di Surabaya dan Jakarta. Di Surabaya Shell Indonesia bekerjasama dengan Pusdakota (Pusat Pemberdayaan Masyarakat Kota) dan Pemkot Surabaya membantu pendirian Bank Sampah di desa Panjang Jiwo (Prapen), dan di desa Babatan dan Lontar (wilayah Pakuwon). Di Radio Dalam, Jakarta, Shell juga melakukan pengolahan sampah menjadi kompos, dan pembuatan biopori untuk mencegah banjir. Program itu diagrap bareng bersama Universitas Islam Negeri (UIN).
3.      CSR (Corporate Social Responsibility) dari Shell

Road Safety

Road Safety is part of Shell Indonesia’s social investment/Corporate Social Responsibility (CSR), which has an objective to give active contribution towards road safety and security in the streets.
Shell Indonesia’s commitment to sustainable development includes recognition of our corporate social responsibility. The main objective is to contribute towards the development and well being of society through a variety of social and community care programmes.
Safety education is of primary importance in Indonesia,which suffers high incidence of road accidents. is considered one of the major educational tools in road safety awareness for the young.
In the world, it is estimated around 1,2 million lives were lost every year due to traffic accidents, reported in World Report on Road Traffic Injury Prevention by WHO (World Health Organisation). In the next 20 years, the figures is estimated to increase by 65%, if no real action taken to prevent them. Meanwhile, in Indonesia, every year it is recorded that 30,000 lives were lost due to traffic accidents. Traffic accident is the third cause of death – after heart problem and stroke.
“Road Safety: Think Safety, Act Safely” program is part of targeting elementary school children with to give awareness of the importance of road safety and security in the streets since early age.
In general, this program is intended to increase people’s awareness and traffic ethics and reduce traffic accidents figures and other effects. This project has also provided an opportunity for Shell to establish a smart partnership with National Traffic Police & Saka Bhayangkara Traffic Park in Cibubur.
4.      Publik Yang Tergolong Internal & Eskternal
Internal:
-Founder:Jean Baptiste
-Chairman:Jorma Ollila
-CEO (Chief Operation Officer):Peter Voser and Ben Van Vurden
-Country Chairman of Shell Indonesia:Darwin Silalahi
Eksternal:
-Publik/Masyarakat Umum
-Pelanggan SPBU Shell



5.      Pendapat Kami
            Menurut kami,PR dari Shell bekerja dengan baik.Karena Shell tidak hanya mementingkan kepentingan perusahaan melainkan dengan kelestarian lingkungan serta keselamatan di jalan.
            Seperti yang kita tahu,proses pengolahan minyak,pasti menyebabkan polusi udara.Untuk menghilangkan label masyarakat tersebut,Shell melakukan kegiatan sosial seperti pada contoh kasus diatas. Dengan kegiatan pembersihan lingkungan (bank sampah),maka lingkungan akan terpelihara pula dari polusi tanah.
Referensi:Shell.co.id

Neraca.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar