Jumat, 19 September 2014

Koes Plus...Sang Legenda yang Tinggal Nama

Welcome Back to X-E Blog!Thanks God It`s Friday!
Wow Sebelum gw nonton WWE Friday Night Smackdown,gw keinget sesuatu yang lupa untuk gw tulis di blog gw yang bodoh ini hehehehehehe

FYI,meskipun usia gw masih tergolong sangat muda,gw cukup menyukai lagu2 yang tenar di era 80-an.Ini terjadi karena bokap gw tercintah sangat suka untuk mendengarkan lagu tersebut disaat santai.Salah satu band yang yang paling gw sukain adalah "Koes Plus".Band legendaris ini rasa2nya mustahil jika tidak dikenal orang yang hidup pada zaman ketenaran mereka.

Inspirasi artikel ini gw dapat dari seorang bapak tua yang belagu nya setengah mampus.Saat gw sedang makan di kantin,dia menyanyikan sebuah lagu yang keliatannya udah tua banget.Lagu yang ia nyanyikan berjudul "Diana" yang dibawakan oleh Koes PlusGw lalu menyapa dia dan bertanya apakah benar lagu tersebut lagu Koes Plus.Ehhhh tapi si bapak tua itu malah bilang dengan bangga "Kamu mana tahu lagu itu,belum lahir"...Eiittssss Bapak yang sudah bau tanah,jangan nge-remehin gw yee!I`m a big fan of Koes Plus,and you had a big mistake to say that to me!Nahh cukup basa-basi nya,mari kita simak sedikit tentang Koes Plus versi X-E Blog!

Formation and Early Concept of the Legend


Konsep band legendaris ini awalnya adalah sebuah band keluarga Koeswoyo.Pada Awal nya,band ini bernama "Koes Bersaudara" atau "The Koes Brothers".Anggota nya adalah Yon,Yok,John,Tonny dan Nomo.Meskipun sudah lama terbentuk,band ini baru resmi pada tahun 1969.Koes Bersaudara memainkan lagu yang memiliki aliran sama seperti band2 papan atas di luar negeri seperti The Beatles.Karena inilah,mereka ditangkap pasukan KOTI (Komando Operasi Tertinggi) pada juli 1965.Mereka dipenjarakan selama kurang lebih 3 bulan.Namun,saat dipenjara inilah tercipta lagu2 populer yang menceritakan kekelaman yang mereka laami selama mendekam dibalik jeruji besi.Lagu yang paling diingat masyarakat adalah "Didalam Bui".

Koes Bersaudara kemudian dibebaskan tanpa alasan yang jelas pada sehari sebelum Tragedi G30S/PKI pada 29 September 1965.

Koes Bersaudara into Koes Plus;Murry`s Arrival
 (Kasmuri aka Murry)

Nomo Koeswoyo,mengundurkan diri karena memilih pekerjaan lain dibandingkan tetap bermusik.Ini merupakan awal konflik internal yang terjadi dikubu Koes Bersaudara.Karena mengingat konsep awal band ini adalah Band keluarga,jadi tidak ada pihak eksternal dikubu tersebut.Namun Yon,Tonny dan Yok tidak patah semangat.Mereka merekrut dua orang diluar keluarga yakni Totok dan Murry.Karena itulah nama band ini yang semula Koes Bersaudara berubah menjadi Koes Plus karena disamping ada anggota yang berasal dari keluarga Koeswoyo ada Plus dua orang dari pihak eksternal.

Album2 Koes Plus pada awalnya sangatlah tidak manis.Piringan hitam dan kaset yang mereka coba jual,sempat ditolak dibeberapa penjaja kaset.Bahkan tak sedikit orang yang menghina karya mereka.Baru setelah lagu “Kelelawar” diputar di RRI orang lalu mencari-cari album pertama Koes Plus. Beberapa waktu kemudian lewat lagu-lagunya “Derita”, “Kembali ke Jakarta”, “Malam Ini”, “Bunga di Tepi Jalan” hingga lagu “Cinta Buta”, Koes Plus mendominasi musik Indonesia waktu itu.

Aliran yang dibawakan Koes Plus saat itu adalah beraliran Pop,Melayu,Rock dan bahkan Jawa.Bersamaan dengan itu Koes Plus juga mengeluarkan album pop Jawa dengan lagu yang dikenal dari tukang becak, ibu-ibu rumah tangga, hinga anak-anak muda, yaitu “Tul Jaenak” dan “Ojo Nelongso”.Dan hebatnya, lagu-lagu mereka bukan lagu ‘asal jadi’, tetapi memang hampir semua enak didengar. 

Main Eventer and The Rise of Koes Plus
Pada tahun 1972-1976 udara Indonesia benar-benar dipenuhi oleh lagu-lagu Koes Plus. Baik radio atau orang pesta selalu mengumandangkan lagu Koes Plus. Barangkali tidak ada orang-orang Indonesia yang waktu itu masih berusia remaja yang tidak mengenal Koes Plus. Kapan Koes Plus mengeluarkan album baru selalu ditunggu-tunggu pecinta Koes Plus dan masyarakat umum.Tahun 1972 Koes Plus sempat menjadi band terbaik dalam Jambore Band di Senayan. Semua peserta menyanyikan lagu Barat berbahasa Inggris. Hanya Koes Plus yang berani tampil beda dengan menyanyikan lagu “Derita” dan “Manis dan Sayang”.

Dari informasi yang dikirim seorang penggemar Koes Plus, ternyata prestasi Koes Plus memang luar biasa. Pada tahun 1974 Koes Plus mengeluarkan 22 album, yaitu terdiri dari album lagu-lagu baru dan album-album "the best" termasuk album-album instrumentalia, yang dibuat dari instrument asli Koes Plus atau rekaman "master" yang kemudian diisi oleh permainan saxophone Albert Sumlang, seorang pemain dari group the Mercy's. Jadi rata-rata mereka mengeluarkan 2 album dalam satu bulan.  

Menurut sumber,satu personel Koes Plus bisa dibayar sebesar 3 juta rupiah (sangat besar saat itu).Uang tersebut bisa dipakai untuk membeli sebuah mobil sedan Toyota Corona terbaru (sekarang udah super jadul).Wahh bahagia banget....bagi2 kek tuh duit hihihihihihi

Crack in Koes Plus

Tiada gading yang tak retak.Pada 27 Maret 1987,Tonny Koeswoyo menghembuskan nafas terakhirnya di Jakarta akibat Kanker Usus yang sudah lama Ia idap.Kematian Tonny membawa duka yang mendalam bagi kubu Koes Plus.Dari sini pula,Koes Plus tidak banyak menciptakan lagu2 seperti dahulu.

Usia yang tua juga salah satu penghambat mereka.Diperparah dengan kehadiran aliran2 musik terbaru yang dibawakan oleh grup musik yang jauh lebih muda dan fresh.Koes Plus perlahan mundur dari panggung.

Brief Reunion and Murry`s Death;Fall of the Legend
(Reuni Koes Plus tahun 2011;dari kiri ke kanan:Yon,Yok dan Murry)

Masing2 pada tahun 2006,2009,dan 2011,Koes Plus masih mengeluarkan mini album mereka.Namun tentu saja,tak banyak yang bisa mereka lakukan saat itu karena posisi mereka sudah digeser jauh oleh band2 muda.

Nasib Koes Plus kini sangat tragis. Seperti kata Yon suatu ketika bahwa Koes Plus hanya besar namanya tetapi tidak punya apa-apa. Ucapan ini memang pas untuk mewakili keadaan personel Koes Plus. Mereka tidak mendapatkan uang dari hasil penjualan kaset yang berisi lagu-lagu lama mereka. Koes Plus hanya mengandalakn pendapatan dari manggung off-air dan penikmatnya jarang yang berasal dari kalangan muda.Nama mereka mungkin masih besar namun tidak tersohor seperti dahulu.

Koes Plus kembali dilanda kabar duka setelah drummer mereka Murry dipanggil yang maha kuasa pada awal 2014 lalu.Murry meninggal dunia pada 1 Februari 2014 sekitar pukul 05.00 WIB di kediamannya di Perumahan Kranggan Permai, Jati Sampurna, Bekasi, Jawa Barat, jenazahnya dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta.

Dengan ini eksistensi Koes Plus akhirnya terhenti karena hanya tinggal Yon yang masih aktif sedangkan sang kakak Yok,sudah mulai pensiun karena usia nya yang semakin tua.

Legacy of Koes Plus
 (Cover mini album Marshanda)

Meskipun Koes Plus sudah resmi "cease to exist",beberapa penyanyi masih menyanyikan ulang lagu2 Koes Plus.Contohnya pada sekitar tahun 2004,Marshanda pernah merilis mini album lagu "Kisah Sedih di Hari Minggu" ciptaan Tonny Koeswoyo.Ironisnya,kebanyakan kaum muda saat itu malah lebih mengetahui lagu tersebut sebagai "lagu baru nya Marshanda" dan bukan lagu sang legenda.Karena memang kaum muda kurang mengetahui sosok band Koes Plus....terlebih teman2 gw di sekolah atau dikampus.

Okey guys,itu dia tadi sedikit tentang Koes Plus hasil besutan gw selama sebulan penuh.Untuk para fans Koes Plus yang membaca ini,tolong masukannya ya,karena gw mungkin gk sefanatik kalian.Dan untuk bapak tua yang gw temuin di kantin..If you`re not down with that,then we got 2 words for yaaaa...SUCK IT!

So thanks for Reading and Keep Living in the Moment with Me Jeff Hardy!

sumber:wikipedia,koes-plus.com,http://hiburan.kompasiana.com/musik/2011/01/24/sejarah-emas-koes-plus-337128.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar