Selasa, 14 Juli 2015

Cinta Buta Pembawa Petaka

Sayup angin terdengar dari AC yang baru dihidupkan petugas kebersihan kelas ku pagi itu...

"Terima kasih mas!" kuucapkan pada si petugas yang disambut anggukan ramah.

Pagi itu langit mendung menghiasi kota Jakarta.Kampusku masih cukup sepi karena masih pagi,dan baru selesai libur semester...."Hmmm...masih pada males nih kyk nya abis liburan" sahutku dalam hati.

Beberapa menit berlalu,satu per satu teman-teman sekelas mulai berdatangan hingga akhirnya dosen pun memasuki ruang kelas.Aku dan teman-teman mempersiapkan diri untuk mengikuti kelas pagi itu.Seperti biasanya,pada awal pertemuan semester baru,akan ada perkenalan baik dari dosen maupun oleh mahasiswa.

Ketika usai perkenalan,pelajaran pun dimulai.Namun baru beberapa saat kelas dimulai,sekonyong konyong seseorang mengetuk pintu.Dosen mempersilahkan masuk kepada si pengetuk.Aku pun penasaran,siapa yang bisa terlambat masuk hingga lebih dari setengah jam di hari pertama semester baru seperti ini?

"Maaf bu,saya terlambat" Ujar si pengetuk pintu yang ternyata seorang wanita muda yang bisa dibilang sangat cantik.

"Ya,silahkan duduk,tidak masalah kok,hari ini baru perkenalan saja" jawab dosen

Kulihat semua mata (lelaki) dikelas tertuju pada si wanita tadi.Ia memilih duduk di paling belakang padahal masih tersedia banyak bangku kosong di bagian depan dan tengah.Jika diperhatikan,Wanita ini sangat menawan dipandangan mata.Rambut panjang sepunggung dengan sedikit ombak dan dicat pirang bercampur hitam,dandanan modis,sepatu high heels sedang,tas tangan elegan serta aroma parfum yang lembut dan tak menusuk hidung.Dari sisi fisik,bisa dilihat tingginya kutaksir sekitar 160 cm.Cukup ideal...

Namun Ia sangat pendiam...hampir tak pernah kudengar suara dari mulutnya.Ketika ditanya dosen pun,Ia tidak membuka mulutnya.Hanya nyengir saja...huh agak sombong sepertinya...

(Ilustrasi)

Suatu kali saat istirahat,aku pun akhirnya mencoba menyapa si wanita....Kubuka dengan senyuman khas ku.

"Hai kak,aku *(menyebut namaku),nama kakak siapa?" tanyaku.

"Halo juga,namaku Lina kamu semester 3 ya?" Jawabnya.

"Iy kak saya semester 3...memang kakak semester berapa?" tanyaku lagi.

"Aku semester 7,aku kakak kelas kamu" jawabnya.

Kamipun mengobrol pendek soal kehidupan pribadi kami masing-masing.Tapi satu hal yang membuatku jengkel adalah,sekalipun sedang mengobrol,Lina tetap sibuk melirik telepon genggam mewah miliknya.

"eh,aku izin pulang ya,mau jalan sama cowok aku nih,kalo ada tugas kasih tahu ya dek" pungkas Lina sambil beranjak berdiri

"Loh,kan masih 2 sks lagi kak,tanggung kali.Kenapa gak nanti aja?" jawabku

"Gak bisa nih,buru-buru"

Sebelum meninggalkan kelas,Lina memberikan nomor kontaknya mulai dari Pin BB,WA hingga Facebook miliknya.First impression,ternyata Lina tak seburuk yang aku dan teman-teman kira.Ternyata Lina tidak sombong.Namun mungkin Ia merasa canggung bersama adik kelas.Ia baru mengambil mata kuliah yang kami ikuti ini disemester akhir karena Ia tak sempat mengambil disemester sebelumnya akibat satu dua hal.Kami pun menjadi akrab sejak itu.Ia pun bahkan memanggilku dengan kata "sayang".Oh menakjubkan,seorang wanita cantik seperti dia memanggilku dengan kata "sayang".Meskipun aku tak menginginkan dia untuk menjadi pacarku (aku sudah memiliki orang yang aku sukai dikelas saat itu,disamping Lina sendiri sudah memiliki pacar).

Namun tetap saja...Lina terkesan pendiam dimata teman teman sekelasku.Hanya sesekali saja Ia berbicara,itupun hanya seperlunya.Samasekali tak tercermin keinginannya untuk bergaul dengan teman-teman lain dikelas.Ini menyulitkan terutama saat kerja kelompok....Lina hanya sibuk memainkan Handphone nya.

Aku pun menanyainya langsung...ternyata ia tak bisa lepas dari sang kekasih.Pembicaraan kami pun selalu berujung ke cerita tentang hubungan Lina dengan sang pacar yang usianya lebih muda.

"Dia umur nya sama kayak kamu,tapi dia pintar kok makanya aku mau jalan sama dia" tukas Lina kepadaku

Aku pun tak mempermasalahkan tentang hubungan Lina dan pacarnya tersebut.Meskipun aku sedikit bingung dengan penampilan pacarnya yang aku lihat lewat foto di HP Lina.Wajahnya terlihat keras dan galak serta dominan.Tapi aku tak mau berburuk sangka karena aku tak pernah bertemu dengan pacarnya.Prinsip "Don`t judge the book by it`s cover" pun aku gunakan.Siapa tahu,wajahnya saja yang galak,tapi hati nya baik.who knows?

Hingga suatu hari,ketika aku masuk kelas,aku mendapati Lina menangis di pojok kelas.Aku pun langsung menghampiri dirinya.Ternyata Lina sedang bertengkar dengan kekasihnya dan minta putus!

"Astaga,kegilaan macam apa ini?" pikirku dalam benak

Kulihat Lina mencoba menghubungi kekasihnya dan berbicara panjang lebar.Ia lalu berlari kecil ke arah toilet sambil menyeka air matanya tanpa melirik aku yang dilewatinya.Sekembalinya dari toilet,Ia meceritakan bahwa Ia sangat mencintai kekasih "berondong" nya itu.Bisa ku simpulkan,Lina lebih baik mati daripada harus berpisah dengan si "berondong".Oh,jadi ini yang namanya CINTA BUTA.

Dari sinilah,sesuatu yang merubah hidup Lina terjadi....pelan tapi pasti


Keesokan harinya,Kulihat Lina sudah kembali segar.Tanpa kutanyai,Ia langsung bercerita bahwa dirinya dan sang kekasih sudah kembali baik.Ia pun berkomitmen untuk tetap setia menemani pacarnya kapanpun.Namun dari sini,aku melihat banyak gelagat aneh dari Lina.Ia mulai sering izin tidak masuk atau pulang lebih awal.Untungnya dosen berbaik hati untuk tetap mengisi namanya di daftar absensi kelas.Lina tak pernah bercerita kemana kepergiannya kepadaku.Aku pun tidak ingin terlalu dalam ikut campur urusan orang lain.

Tanpa terasa...kami sudah mengakhiri semester ini.Ujian pun tiba.Namun hingga hari terakhir ujian,aku tak melihat Lina samasekali di kampus.BBM ku tidak dibalas olehnya bahkan HP nya tidak aktif lagi seperti sebelumnya dimana ia sering update status atau sekadar ganti foto di BBM.Kukira dia sakit atau ada urusan penting jadi harus ikut ujian susulan 2 minggu berikutnya...itu yang ada dalam benakku saat itu.

(hah?kamu?)

Aku pun melanjutkan hari hari kuliah yang membosankan ini.Tanpa terasa sudah setahun berlalu.Aku pun iseng melepas kejenuhan dikelas dengan membuka Facebook ku.Aku langsung melihat foto seorang wanita cantik yang tentu sudah tak asing bagiku.
Lina masih tampak cantik bahkan lebih cantik.Begitu kutanya soal kuliah,dia mengaku masih kuliah tapi sedang magang disebuah perusahaan swasta.Soal asmaranya,Ia masih menjalin kasih dengan pacar "berondongnya".Oh ternyata begitu baiklah.Aku berharap Lina bisa sukses menyelesaikan kuliahnya dan bisa melanjutkan hubungannya dengan sang pacar ke jenjang selanjutnya.

*6 Bulan kemudian......
Persepsiku tentu baik...Lina akan menyelesaikan studi nya dan bekerja.Namun ternyata semua persepsi ku tentang dia salah besar ketika aku berjalan melewati pasar ketika akan hendak pulang kerumah.

Dari kejauhan,aku melihat seorang wanita muda yang sedang hamil dengan rambut panjang sepunggung dengan sedikit ombak dan dicat pirang bercampur hitam,dandanan modis.Dari sisi fisik,bisa dilihat tingginya kutaksir sekitar 160 cm.Cukup ideal...Tapi tunggu!Kenapa ciri nya mirip dengan Lina?akhirnya kucoba untuk mendekati wanita itu dan.....ASTAGA!Itu Lina!Dan....perutnya?!

(hamil!?)

Aku tak sempat menghampirinya karena ramainya jalanan untuk diseberangi sedangkan Ia pun langsung bergegas dengan becak.Aku masih sempat bertanya tanya...secepat itukah Ia menikah?bagaimana dengan kuliahnya?seingatku,dia belum lulus?
Rasa penasaran kian memuncak.Ku-raih Handphone putihku dan langsung ku hubungi dia.Namun aku tak ingin langsung to the point,aku ingin memancingnya agar Ia mengakuinya sendiri.

"Halo kak Lina!"

"Hai juga!Tumben nih say"

"Hahahahaha iya kak,kakak apa kabar?

"Baik nih hahaha"

"Kak aku mau nanya sesuatu nih,tapi janji ya jangan marah"

"Ah kamu kayak baru kenal aku aja,kenapa dek?"

"Dari kemarin pasang status Facebook sedih terus kak?ada apa?"

"oh iya aku lg sedih aja"

"Sedih kenapa kak?semangat dong kan sudah mau lulus kuliah"

"Aku dah gak kuliah dek...please jangan kasih tahu teman-teman"

"karena apa kakak berhenti?"

"hmmm....Aku hamil say"

Jantungku seakan berhenti berdetak....Wanita yang aku lihat dipasar memang benar Lina.Aku langsung kaget mendengar ceritanya.Ternyata,Lina telah setahun berhenti kuliah karena terus menerus menuruti kata-kata pacarnya yang seringkali mengajak nya pergi disaat jam kuliah.
Ternyata pula,Ia hanya dipermainkan.Sambil menangis,Lina mengaku bahwa Ia sudah mencoba menuruti apa yang dinginkan kekasih "berondong" nya itu.Bahkan,Lina sampai hamil tua saat ini.Yang paling menyedihkan adalah,Kekasihnya tersebut tidak ingin bertanggung jawab atas kehamilan dirinya dan memilih lari dari tanggung jawab.Hingga saat kutanya lagi,sang kekasih tidak diketahui dimana rimbanya.

Lebih parahnya,Ia tak mendapatkan support dari keluarga.Meskipun begitu,baik Lina maupun orang tua nya,sepakat tidak akan menggugurkan kandungannya yang semakin hari semakin besar itu.Lina tidak tega untuk menggugurkan bayi nya.Sebagai Ibu yang baik,Ia akan melahirkan dan merawat anak nya.
Lina meminta doa dan dukungan moril bagi dirinya dari aku.Sebelum menutup pembicaraan sore itu,Lina mengakatan sesuatu yang sangat aku ingat hingga hari ini:
"Kamu satu satunya sahabat yang paling baik buat aku...trims y dek udah jadi teman yang baik.Cuma kamu yang mau ngobrol sama aku."

"Aku gak mau gugurin bayi aku,jadi doain y supaya persalinan lancar"

Ia juga berpesan untuk tidak menceritakan hal ini pada sesama mahasiswa terutama mereka yang satu angkatan dengan Lina.Aku pun turut sedih dan prihatin dengan apa yang menimpa Lina.Akhirnya aku pun pamit untuk menutup pembicaraan telepon tersebut.
Oh Tuhan,mengapa bisa terjadi demikian? Doaku berdesih.....

(Oh Tuhan.ampunilah sahabatku itu ya Tuhan)

Hello guys,welcome back to X-E Blog!
Wah yang tadi itu apa sih bro?Pasti pertanyaan kalian kurang lebih sama.Jarang-jarang kan,X-E Blog menghadirkan cerpen untuk kalian?

Tapi sayang nya yang diatas tadi bukanlah cerpen,melainkan kisah nyata yang gw alami.Latar ceritanya memang sedikit berbeda dengan aslinya bertujuan utuk melindungi privasi orang yang bersangkutan didalamnya termasuk gw sendiri.Hal ini termasuk dengan penyamaran nama asli.

Satu hal yang ingin gw sampaikan untuk kalian semua lewat cerita tadi adalah,Love is Blind...But your heart Never be Blind!

Artinya,Cinta itu memang buta,tapi hatimu tidak akan pernah buta.Jangan pernah melakukan hal yang tidak ingin kamu lakukan dengan terpaksa hanya karena masalah cinta belaka yang akan kamu sesali nantinya.Jika kamu merasa terbebani dengan kemauan dan tingkah laku pasanganmu,selama janur kuning belum berkibar,masih ada waktu untuk menemukan yang lebih baik lagi!

Semoga cerita diatas bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua disini!
So Thank for Reading and Keep Living in the Moment with Me Jeff Hardy!!!

N.B:Nama Lina bukanlah nama sebenarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar