1.Day by Day/Hari Demi Hari
Kubuka jendela kamarku yang langsung diramaikan dengan sinar matahari pagi.Ah...Indahnya matahari pagi ini.Sayang sekali hatiku tak secerah sang surya.Oh iya, masih ingatkah kalian denganku?Namaku Marchela Valen,umurku 16 hampir 17 tahun,dan tentunya kalian masih ingat bukan dengan kisahku sebelumnya?Kalau belum membacanya bisa di klik disini.
Padahal aku sudah berjanji pada diriku bahwa aku tak akan pernah bersedih lagi.Namun tetap saja...kesedihanku masih belum terobati.Kata-kata janji tak pernah bersedih rasanya hanya sebatas di mulut saja.Tapi didalam hati ini...hari demi hari...ahh tetap saja sama...sedih dan galau tak pernah terlepas dari diriku ini.
Hari itu hari malam minggu...hari yang menyenangkan bagi pasangan muda yang pastinya memanfaatkan waktu luang untuk menghibur diri bersama kekasih mereka masing-masing.Nampaknya,hal itu tidak berlaku untukku.
Aku berbaring diatas lantai dengan terkelungkup...berguling kesana kemari saking bosannya.Sekonyong-konyong...aku merasakan sesuatu masuk ke telingaku.Kulihat benda itu adalah handsfree..aku sampai tersentak saking kagetnya.
Oh ternyata...itu kakakku Dina.
"Eh nge galau mulu lo,masuk angin ntar dilantai mulu" pungkas Kak Dina
"Gue lagi bosen kak..." Aku menjawabnya sambil melepaskan handsfree yang ia masukan.
"Yah masih mikirin tuh pelayan resto?udah lah" Jawab Kak Dina
Belum sempat aku membalasnya,Ia sudah kembali bicara
"Mending dengerin lagu bareng ama gw" Katanya sambil kembali memasukan handfree ke telingaku
Alunan musik membuatku sedikit tenang.Ah terima kasih Kak Dina,meskipun terkadang cerewet,tapi Ia ternyata menyayangi aku adiknya.Kulihat perlahan Ia tertidur...Aku bersandar padanya dan tanpa terasa aku mulai terlelap juga.
Hari demi hari...kulewati seperti ini...bosan dan sedih...namun kulewati dengan tabah.Alunan lagu "The Way You Look At Me" dari Christian Bautista membawaku tidur siang itu.
"Cause there's somethin in the way you look at me...it's as if my heart knows you're the missing piece...You make me believe that there's nothing in this world I can't be.............."
2.Siapa Kamu?
Padahal aku sudah berjanji pada diriku bahwa aku tak akan pernah bersedih lagi.Namun tetap saja...kesedihanku masih belum terobati.Kata-kata janji tak pernah bersedih rasanya hanya sebatas di mulut saja.Tapi didalam hati ini...hari demi hari...ahh tetap saja sama...sedih dan galau tak pernah terlepas dari diriku ini.
(Hai Masih Ingat Denganku?)
Aku berbaring diatas lantai dengan terkelungkup...berguling kesana kemari saking bosannya.Sekonyong-konyong...aku merasakan sesuatu masuk ke telingaku.Kulihat benda itu adalah handsfree..aku sampai tersentak saking kagetnya.
Oh ternyata...itu kakakku Dina.
"Eh nge galau mulu lo,masuk angin ntar dilantai mulu" pungkas Kak Dina
"Gue lagi bosen kak..." Aku menjawabnya sambil melepaskan handsfree yang ia masukan.
"Yah masih mikirin tuh pelayan resto?udah lah" Jawab Kak Dina
Belum sempat aku membalasnya,Ia sudah kembali bicara
(Mendengarkan musik berdua Kak Dina)
Alunan musik membuatku sedikit tenang.Ah terima kasih Kak Dina,meskipun terkadang cerewet,tapi Ia ternyata menyayangi aku adiknya.Kulihat perlahan Ia tertidur...Aku bersandar padanya dan tanpa terasa aku mulai terlelap juga.
Hari demi hari...kulewati seperti ini...bosan dan sedih...namun kulewati dengan tabah.Alunan lagu "The Way You Look At Me" dari Christian Bautista membawaku tidur siang itu.
"Cause there's somethin in the way you look at me...it's as if my heart knows you're the missing piece...You make me believe that there's nothing in this world I can't be.............."
2.Siapa Kamu?
(Sherwin)
Bus melaju dengan cepatnya...asap knalpot membuat mata terasa gatal.Aku menyeka mata dengan tangan sembari terus berjalan mengejar angkutan umum yang siap mengantarku pulang hari itu.Melelahkan jika setiap hari harus begini....Kuseka keringatku yang bercucuran...meskipun akhirnya aku bisa pulang hari itu.
Kemacetan panjang kota metropolitan memang menjadi ciri khas tersendiri...humm...sabar...sabar...sabar...benaku berdengung...
Sampai dirumah,aku terduduk diteras rumah...angin berhembus pelan diteras itu...sejuk sekali.Mukaku kembali kutekuk setelah melihat setumpukan sampah dan debu yang cukup pekat dimeja teras dan juga kaca jendela...
Sampai dirumah,aku terduduk diteras rumah...angin berhembus pelan diteras itu...sejuk sekali.Mukaku kembali kutekuk setelah melihat setumpukan sampah dan debu yang cukup pekat dimeja teras dan juga kaca jendela...
(Bersih-bersih dulu ah)
Kuganti pakaian seragam dengan pakaian rumah.Lalu kuambil kain lap basah dan mulai membersihkn meja dan kursi teras yang cukup kotor.Tak lupa juga kuambil sapu untuk membersihkan sampah yang berserakan di teras itu.
Tidak lama kemudian...dari pintu rumah terdengar suara dua orang...sedang membuka pintu rumah.Aku melongok siapa yang datang.Ternyata kakakku Dina dan seorang pria muda yang asing bagiku.Dari wajahnya,kutaksir dia masih berusia sekitar 23 tahun tak berbeda jauh dengan kak Dina.Wajahnya cukup kalem dan pendiam.
(Kasar juga kata-katanya)
Kak Dina mempersilahkan pria itu masuk kerumah.Ia berjalan melewatiku.Aku tampak cuek saja karena memang aku tak mengenal dirinya.Lebih baik aku lanjutkan bersih-bersihku lalu mengerjakan tugas sekolah yang menumpuk.
Dari dalam rumah kudengar dengan cukup jelas:
"Itu siapa Din?Pembantu lo?Cantik ya" Tanya Pria itu
"Sembarangan lo hahahaha itu adik gue" Jawab Kak Dina dengan tawa kecil
"Ouh...maaf maaf" jawabnya dengan malu
Aku sedikit jengkel dibuatnya karena ia berkata seperti itu.Namun aku tetap cuek saja.Kulihat dia terus memperhatikan aku yang sedang menyapu lantai teras rumah.Sesekali Ia tersenyum jika aku menatapnya....Aku bersikap biasa...paling dia hanya seorang pria yang akan menyakitiku seperti si pelayan restoran itu...
Setengah jam berlalu...aku akhirnya selesai membersihkan teras depan.Hmmm lumayan bersih juga ternyata.Bersamaan dengan itu,Si Pria asing pamit pulang dengan kak Dina.Sambil berjalan menuju mobil mewahnya,Ia mengucapkan salam padaku.Kubalas dengan senyum tawar....Ia juga meninggalkan namanya untuk ku kuingat alias berkenalan...Namanya adalah...Sherwin.
3.Oh My God...
(Celaka...Kenapa harus kesana sih)
Beberapa hari setelah kejadian itu,kulihat kak Dina seringkali mendapatkan SMS dari entah siapa.Iseng-iseng kubuka Handphone milik kakakku itu.Dan kubaca...HAH!!!Ternyata Sherwin yang kemarin itu...dia menanyakan tentang diriku, mulai dari nomor handphone,pin BB dan lainnya.
Untungnya Kak Dina menolak memberi tahu semua itu.Memang lebih baik jika aku yang memberinya langsung.Dia mengajakku untuk menemaninya makan malam.Ketika membaca lebih lanjut,tiba-tiba Kak Dina masuk ke kamar.Aku kaget setengah mati...
"Loh tumben lo ke kamar gue?ngapain?" Tanya Kak Dina bingung
"Hmmm...gk kok...cuma...mau pinjem parfum" Kataku terbata-bata dibarengi senyum memelas
"Eh temen gw yang kemarin ngajakin lu tuh makan malem bareng,mau gak?"
"Ihh gak mau ah kalo cuma berdua doang...ama kakak yuk"
"Lah lo yang diajak kok gue ikut-ikutan"
Akhirnya setelah dibujuk kakakku pun bersedia menemaniku.Kak Dina langsung menelepon Sherwin dan terdengar Ia memang cukup senang mendengar aku bersedia untuk makan malam...tapi dengan kakakku juga.
Pukul 8 Malam...cuaca berangin...Sebuah mobil sedan hitam membunyikan klakson didepan rumah kami.Aku dan Kak Dina langsung menghampiri mobil itu.Sherwin mengenakan pakaian yang rapi seperti ingin pergi ke pesta dansa.Namun kami hanya berpakaian biasa.Sherwin terlihat agak kecewa setelah mengetahui bahwa Kak Dina juga ikut pergi bersama kami.Namun Ia tak bisa menolak,dan kami pun berangkat.
Sepanjang perjalanan,aku hanya diam duduk disebelahnya.Sesekali kak Dina berbicara hal yang tidak ada hubungannya dengan diriku seperti bagaimana karir Sherwin dan kehidupannya setelah lulus sekolah.Ditengah pembicaraan itu:
"win,jadi kita mau kemana nih?" Tanya kak Dina
"Kita ke restoran Haidesh ya" Jawabnya
"HAHHH HAIDESH??!!" Jawabku secara refleks dan memecahkan keheningan.
Sherwin dan kak Dina terkejut amat sangat melihat reaksiku.Restoran yang memiliki cerita masa lalu yang panjang denganku....Ini artinya....aku kan bertemu dengan Erik lagi...Kakakku langsung menyadari kekagetanku.Sedangkan Sherwin malah terbingung bingung melihat mengapa aku begitu terkejut ketika mendengar nama restoran mewah itu.Ahh sudahlah...
Diriku masuk ke restoran Haidesh dengan wajah yang suntuk.Masih teringat apa yang terjadi beberapa waktu lalu.Baru saja selesai memesan makanan,Erik tiba-tiba keluar dari dapur.Astaga!Ia langsung melihatku.Aku mencoba membuang muka....masih teringat betapa sakitnya Ia menyakitiku dulu.
"Kayaknya baju didepan tadi bagus tuh gue pengen beli ah...lu berdua aja yang makan"
Kak Dina tiba-tiba pamit untuk membeli baju...meninggalkan aku berdua dengan Sherwin.Aku pun bertambah canggung karena hal itu.Saat kak Dina "menghilang" dari pandangan,Sherwin membuka pembicaraan kami untuk pertama kalinya.
"Hai Sheil,kamu kok daritadi diam aja sih?" Tanya nya dengan ramah
"Ouh gak apa-apa kok,cuma lagi capek aja" jawabku kalem
Pembicaraan kami pun terus berlanjut hingga makanan pesanan kami datang.Kami terus berbincang kecil dan aku hanya bersikap pasif.Selesai makan,Sherwin memintaku untuk foto bersama.Awalnya aku sedikit menolak,namun timbul niat jahil untuk mengerjai Erik si pelayan yang berani mempermainkan perasaanku.
Ia menyiapkan Handphone dan Klik!!!
(Hasil Selfie pertama kali...ups ada yang cemburu?)
Erik terlihat cukup kecewa dengan pemandangan itu.Ah biarlah dia merasakan bagaimana rasanya sakit hati.Sebagai hidangan penutup,Sherwin memesan menu dessert.
Selesai membayar dikasir,Sherwin meminta nomor handphone ku beserta Sosmed lainnya dan mengantarkanku pulang.
4.Haruskah Aku Membuka Hati?
(Buka hati atau tidak?bingung...)
Tak terasa sebulan telah berlalu.Dan tanpa terasa pula hari ini sudah menjelang weekend lagi.Seperti biasa pun aku hanya chatting dengan temanku yang sangat mengidolakan Jeff Hardy itu.Namanya sebut saja Jeff.Aku hanya biasa saja menanggapinya...karena Ia pun menganggapku sebagai adiknya semata.
Beberapa menit kemudian...Handphoneku berdering keras...Nomor yang tak kukenal...tetap kuangkat:
"Hai Sheila!"
*Aku langsung mengenali suara itu...Sherwin!
"Hai juga Win!" jawabku
"Kamu ada waktu gak?" tanya Sherwin
"hmm ada...kenapa?" Aku agak bingung
"Aku mau ke rumahmu boleh?" jawabnya santai
"ouh boleh kok?" aku mengiyakan
Aku pun merasa bingung untuk apa Ia datang kerumahku?Apakah ada sesuatu yang penting?Meskipun dia sudah bilang ingin datang,Ia tidak datang juga hingga satu jam kemudian...Astaga lama sekali...hampir saja aku tertidur karena bosan.
"Hai Sheila,maaf tadi jalanan macet aku jadi lama deh,maklum jam pulang kantor" ujarnya sambil menyeka keringat di dahi nya
Tidak masalah menurutku karena memang malam itu aku tak pergi kemana-mana.Tanpa membuang waktu Ia menyerahkan bungkusan putih.Ia menyuruhku untuk membukanya.Isinya...ahhh!!!Macaron!
(Macaron)
Kue yang sangat kusukai!Ia langsung mempersilahkanku untuk melahapnya.Aku juga membaginya untuk makan bersamaku.Tak enak rasanya kalau aku hanya makan sendiri saja,terlebih dia sudah memberikan ini untukku.
Saat aku sedang asik makan Macaron...Ia mengatakan sesuatu yang membuatku hampir tersedak.
"Manisnya Macaron tak sanggup mengalahkan manisnya wajahmu" Katanya sambil membelai rambutku yang panjang.
"Ih apa sih kamu ini malam-malam gak nyambung" Kataku dengan muka heran.
Betapa terkejutnya aku mendengar perkataannya itu.Aku jadi sedikit malu dan terdiam.Setelah itu Ia pamit pulang.Aku mengantarnya hingga depan pintu gerbang rumahku.Sebelum pulang Ia mengatakan akan mengajakku makan malam besok.Aku yang awalnya ragu akhirnya menyetujuinya.
Malam itu aku tak lepas dari rasa bingung...Apakah Ia menyukaiku?Kuceritakan semua yang aku alami dengan sahabatku Jeff.Ia setuju dengan ajakan Sherwin untuk mengajakku makan malam.
(Dinner at La Primum Resto)
Keesokan harinya,Ia bilang akan menjemputku jam 6 Sore.Namun,kembali Ia terlambat dengan alasan yang sama seperti kemarin...macet.Meskipun jengkel,aku tetap bersabar dan mengikuti dia.Jam 19.30 kami berangkat menuju sebuah restoran Dim Sum bernama La Primum Resto.
Saat disana,ternyata Ia sudah membuat reservasi untuk 2 orang.Namun karena kami datang terlambat,reservasi pun dibatalkan oleh pihak restoran.Sherwin langsung meminta maaf kepadaku memesan meja yang baru untuk kami tempati.hmm aku ingin marah rasanya...Baiklah..tidak apa untuk kali ini.
Kami memesan beberapa menu makanan berupa Tofu Stews,chicken steam rice,chop suey,serta natural black carbonation water.Sambil menunggu makanan...Seperti biasanya,Ia terus memandangiku.Kenapa sih dia terus saja seperti itu dari kemarin?Sikapnya sungguh aneh...
(Gachi Shiksahaeyo/Mari Makan!)
Makanan pesanan datang dan...mari makan!!!
Perut sudah kenyang dan tak mampu untuk diisi apapun lagi.Begitupun dengan Sherwin.Rasa kantuk mulai menyerang.Ia langsung mengajakku untuk pulang karena hari sudah malam dan esok hari sudah harus kembali sekolah.
Saat berjalan menuju tempat parkir,kami melewati sebuah toko boneka.Ditoko tersebut aku melihat sebuah boneka yang sangat lucu.Sayang sekali toko itu sudah tutup karena sudah malam.Tapi aku terus memandanginya selagi kami berjalan melewati emperan toko.
Mobil meluncur kembali kerumahku...Sebelum ku turun,Ia sempat mengucapkan selamat malam untukku.Aku tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepadanya.
Masuk kedalam kamar,aku merebahkan diri.Handphoneku bergetar dan langsung kubuka.Ternyata itu Sherwin.Astaga belum sampai 5 menit aku masuk rumah,Ia langsung mengirimkan pesan singkat.Isinya seperti ini:
Saat berjalan menuju tempat parkir,kami melewati sebuah toko boneka.Ditoko tersebut aku melihat sebuah boneka yang sangat lucu.Sayang sekali toko itu sudah tutup karena sudah malam.Tapi aku terus memandanginya selagi kami berjalan melewati emperan toko.
Mobil meluncur kembali kerumahku...Sebelum ku turun,Ia sempat mengucapkan selamat malam untukku.Aku tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepadanya.
Masuk kedalam kamar,aku merebahkan diri.Handphoneku bergetar dan langsung kubuka.Ternyata itu Sherwin.Astaga belum sampai 5 menit aku masuk rumah,Ia langsung mengirimkan pesan singkat.Isinya seperti ini:
"Selamat Malam Sheila,terima kasih ya untuk malam ini
aku senang sekali aku bisa kenal kamu
Moga besok kita bisa ketemu lagi ya!Good Night!"
ahh...Sherwin bisa saja...meskipun aku sempat jengkel karena Ia sering terlambat jika membuat janji,namun akhirnya kuputuskan...Aku akan mencoba membuka hati untuknya.Tapi aku butuh waktu apakah aku bisa untuk menyayangi dia.
5.Menyebalkan!
Begitulah selama beberapa hari kedepan kulewati bersama dengan dia.Meskipun masih belum bisa dibilang resmi berpacaran,kami selalu berduaan bila bepergian.Akan tetapi lambat laun,aku mulai merasa tidak nyaman dengan keadaan yang sedang kualami ini.Ia juga tak senang melihatku mengobrol dengan Jeff sahabat karibku.Sherwin seringkali memmperingatkanku untuk tidak berhubungan dengan Jeff.Padahal aku sudah bersikeras menyatakan bahwa aku dan dia hanya sekadar teman dekat saja.Ah sulitnya...
Suatu sore kami janjian untuk pergi jalan-jalan ke Metropolis Mall.Ia bilang akan menjemputku pukul 16.00...Tapi hingga matahari tenggelam Ia tak juga datang.Aku bosan menunggunya hingga berjam-jam.Akhirnya setelah menunggu lebih dari 2 jam,Ia meneleponku...
"Sheil,aduh maaf banget ya aku gak bisa pergi soalnya ada urusan mendadak" katanya dengan panik
"Ya kamu harus nya kasih tahu aku dong...kirim SMS gak sampe berapa menit kan" jawabku gusar
Singkatnya...aku dan dia tak jadi pergi karena Ia ada urusan yang mendesak dan tak bisa ditunda.Tak lama kemudian,Kak Dina menanyakan apa yang terjadi padaku:
"Kenapa sheil?"
"Gak jadi pergi sama Sherwin...katanya ada urusan mendadak?"
"Urusan mendadak?orang dia baru aja update di sosmed lagi hang out ama teman-temannya"
Kak Dina melemparkan Handphone nya ke arah ku,dan aku langsung melihat sebuah foto yang memang ada dia didalam nya...
Ternyata...inikah yang Ia sebut urusan mendadak?Ia malah bersenang senang dengan teman-temannya sedangkan aku harus menunggunya disini sekian lama dan digigit nyamuk?
Menyebalkan!dia BOHONG!!!
6.Maafkan Aku Sheila,Ini Salah Paham
Aku benar-benar kecewa dengannya...kemarin ia seakan menganggapku yang paling utama...aku memang mengerti kalau Sherwin memang sudah bekerja dan sibuk.Tapi aku tak bisa menerima dia berbohong padaku.Hati ini sudah tersakiti karena dusta pria yang tak bertanggung jawab sebelumnya...Ahh dugaanku benar...Sherwin sama saja seperti lelaki-lelaki yang terdahulu.
Hanya bisa menyakitiku saja...Hari itu hari Kamis....sore hari yang melelahkan.Aku pulang dari sekolah dan seperti biasa duduk di teras rumah.Dari dalam rumah aku mencium aroma tajam yang khas...ini...bau durian!!
Aku langsung masuk kedalam rumah dan mendapati dimeja makan ada beberapa potong durian.Wah aku langsung melahap bagian kecilnya dan rasanya enak sekali!!!Benar-benar manis!!!
(Kue Bolu Durian dan Duriannya!Ada yang mau?)
"Eh main makan aja sembarangan" Kak Dina menepukku dari belakang
"Iya enak nih?dari siapa?" tanyaku dengan mulut penuh durian
"Nih cobain,aku buat bolu durian" Kak Dina menyuapiku dengan bolu durian yang rasanya juga tak kalah enak.
"AHMMMM Enak kak!" Ujarku kagum
"enak dong!Siapa dulu yang kirimin duriannya?Aku kan cuma bikin bolu nya doang" jawab Kak Dina
"Emang siapa yang kirimin?" Tanyaku heran
Kak Dina langsung menunjuk ke belakang rumah.Aku pun langsung mengarah ketempat itu.Disana....
"enak dong!Siapa dulu yang kirimin duriannya?Aku kan cuma bikin bolu nya doang" jawab Kak Dina
"Emang siapa yang kirimin?" Tanyaku heran
Kak Dina langsung menunjuk ke belakang rumah.Aku pun langsung mengarah ketempat itu.Disana....
(ternyata)
Aku melihat seorang lelaki...Ia duduk dirumput belakang rumahku dan disampingnya berjejer beberapa durian...
"Enak gak durian nya?kamu pasti suka kan?"
Ya...siapa lagi kalau bukan Sherwin.Aku hanya diam saja dan membalikan badan untuk kembali masuk kedalam rumah.Ia mengejarku masuk dan memberikan...
Sebuah boneka...boneka yang sebelumnya aku inginkan saat setelah makan malam bersama Sherwin malam itu.Aku tak ingin menerimanya...Ia terlanjur mengecewakan aku.
"Tolonglah Sheil,aku minta maaf...aku bukan bermaksud untuk membuat kamu sedih"
"basi...kamu pembohong!" Kataku sambil berlalu
Ia lalu memegang tanganku erat dan memohon kepadaku...
"Aku janji sheil...aku gak akan bohongin kamu lagi" pintanya kepadaku
Lalu Ia menjelaskan bahwa kemarin ada janji dengan teman-teman lamanya saat masih sekolah dulu.Sherwin benar-benar lupa Ia juga berjanji untuk pergi bersamaku dihari yang sama.
Belum sempat aku menjawab,aku menghela napas panjang...lalu pergi ke kamarku dilantai atas...
7.Maaf...Dan Maaf...
Ia menyusulku kekamar...didampingi kak Dina.Aku hanya mampu duduk termenung memandang keluar jendela.Ia kembali meminta maaf kepadaku...
"Sheil,apa yang bisa aku lakuin supaya kamu bisa maafin aku?"
"Eh kamu tuh gak cukup nyakitin aku sekali...mau jalan,selalu telat...sekarang?kamu bohong sama aku!Apa kamu pikir semua selesai hanya dengan minta maaf?" Jawabku dengan kesal
"Tolong Sheil...sekali ini aja..pliss...aku akan berubah demi kamu" Ia berlutut didepanku sambil memohon
Kak Dina hanya bisa terdiam melihat kejadian itu...Ia tak mampu berkata sepatah kata pun.Aku hanya duduk tanpa merasa pegal sedikit pun.Begitupun dengan dia...hanya berlutut dihadapanku sambil sesekali memanggil namaku.
Lalu dia meraih tanganku...aku dengan refleks menarik tanganku kembali...Ia tanpa lelah meminta maaf...Akhirnya aku pun mulai bicara...
"Aku memang belum sembuh dari sakit hati yang terdahulu...tapi kalau sebelumnya aku bisa memaafkan kamu,kenapa sekarang gak bisa?" Ujarku disertai senyum kecil.
"Jadi,kamu maafin aku?" Tanya Sherwin dan aku pun mengangguk.
Saking senangnya,Ia secara tak sadar memeluk Kak Dina...astaga anak ini...aku tertawa melihat hal itu.Kak Dina pun tak kalah kagetnya.Meskipun memang aku masih jengkel karena-nya...masih kuberikan kesempatan dan kuterima maafnya...karena...aku mulai menyayangi dia...
8.Don't Fight!
8.Don't Fight!
(Second Dinner at La Mare Seafood)
Sebagai tanda permintaan maafnya kepadaku,Sherwin mengajakku pergi makan malam di Restoran Seafood La Mare.Aku cukup senang dengan pemandangan restoran pinggir laut.Angin berhembus ketika Ia membukakan pintu mobil untukku dan mengibaskan rambut panjangku yang kugerai ini.
Kami berjalan bersama menuju restoran tersebut.Ia menuntunku dengan hangat.Kebetulan keadaan restoran tidak terlalu ramai.Padahal biasanya jika malam hari aku yakin restoran ini pasti ramai.Pelayanan restoran langsung menyambut dengan ramah dan mengantarkan kami menuju meja kami.Sungguh pemandangan yang indah sekali.Angin sepoi-sepoi...iringan musik yang merdu dari para pemain musik,dan perahu-perahu kecil yang berlalu lalang disebelah kami.
Makanan pesanan datang dan kami makan diiringii musik dan angin lembut disekitar kami.Sungguh atmosfer yang sangat romantis.Tenang dan sejuk...itulah yang aku rasakan malam ini.
Makanan pesanan datang dan kami makan diiringii musik dan angin lembut disekitar kami.Sungguh atmosfer yang sangat romantis.Tenang dan sejuk...itulah yang aku rasakan malam ini.
Seusai makan kami terdiam sebentar...hingga Sherwin mulai bicara kembali.
"Malam ini akan menjadi malam yang bersejarah untuk aku" katanya sambil meraih tanganku
"Memang kenapa Sherwin?" jawabku dengan senyum
"Aku ingin bilang sesuatu sama kamu Sheil" ujar Sherwin
Aku sepertinya mengerti apa yang ia maksud...Ia ingin menyatakan cintanya kepadaku!Ah senangnya,tapi aku mencoba untuk tetap tenang dan berpura-pura tidak mengerti apa yang Ia maksud.Ia mulai bicara lagi.
"Sheil aku..."
Belum sempat Ia menyelesaikan kata-kata itu,aku melihat seseorang lewat didepan kami.Sebuah wajah jelek yang familiar...hahahaha
Ternyata itu teman baikku Jeff!Aku langsung menyapa nya.
"Hai Jeff!!Astaga Kenapa bisa ketemu disini?" sapaku
"Wah Sheila,iya lagi pengen keluar rumah aja nih" jawab Jeff sambil tertawa kecil.
Jeff secara kebetulan juga ingin makan malam ditempat yang sama.Jadi aku mengajaknya untuk duduk bersama kami.Sherwin sedikit terkaget dengan kehadiran Jeff.
"Win,ini teman baik aku,kenalin namanya Jeff" pungkasku
"ouh..iya...hai Jeff salam kenal" Jawabnya dengan wajah datar
Kami bertiga lalu memesan makanan penutup sambil mengobrol panjang lebar.Namun disini,aku melihat sikap Sherwin agak berubah.Tadinya Ia cukup aktif mengobrol denganku.Mungkin Ia canggung karena belum mengenal sahabatku Jeff.
Aku bercanda tawa dengannya seperti yang biasa kami lakukan di sosmed.Namun,aku tak menyangka hal itu mendatangkan peristiwa buruk antara aku dan Sherwin.Bermula saat Jeff pamit ke toilet dan Sherwin pun mulai berbicara.
"Emang siapa sih dia?kelihatannya kamu dekat banget sama dia?" Tanya Sherwin dengan nada marah
"Itu teman aku yang sering ngobrol sama aku,kan aku pernah cerita ke kamu" Jawabku
"Hah teman?Aku rasa dia suka tuh sama kamu" Sherwin langsung terlihat bosan
Seketika suasana langsung berubah.Kami yang tadinya tenggelam dalam suasana romantis kini jadi terdiam mencekam.Ia terlihat sedih dan kesal.Aku jadi merasa tak enak.Namun didalam hatiku,aku juga merasa bingung.Jeff dan aku hanya teman akrab biasa dan tak lebih.Aku juga sudah menceritakannya ke Sherwin yang sebenarnya tidak menyukai Jeff.Hari ini mereka bertemu disaat yang sangat krusial.
"Malam ini akan menjadi malam yang bersejarah untuk aku" katanya sambil meraih tanganku
"Memang kenapa Sherwin?" jawabku dengan senyum
"Aku ingin bilang sesuatu sama kamu Sheil" ujar Sherwin
Aku sepertinya mengerti apa yang ia maksud...Ia ingin menyatakan cintanya kepadaku!Ah senangnya,tapi aku mencoba untuk tetap tenang dan berpura-pura tidak mengerti apa yang Ia maksud.Ia mulai bicara lagi.
"Sheil aku..."
Belum sempat Ia menyelesaikan kata-kata itu,aku melihat seseorang lewat didepan kami.Sebuah wajah jelek yang familiar...hahahaha
Ternyata itu teman baikku Jeff!Aku langsung menyapa nya.
"Hai Jeff!!Astaga Kenapa bisa ketemu disini?" sapaku
"Wah Sheila,iya lagi pengen keluar rumah aja nih" jawab Jeff sambil tertawa kecil.
Jeff secara kebetulan juga ingin makan malam ditempat yang sama.Jadi aku mengajaknya untuk duduk bersama kami.Sherwin sedikit terkaget dengan kehadiran Jeff.
"Win,ini teman baik aku,kenalin namanya Jeff" pungkasku
"ouh..iya...hai Jeff salam kenal" Jawabnya dengan wajah datar
Kami bertiga lalu memesan makanan penutup sambil mengobrol panjang lebar.Namun disini,aku melihat sikap Sherwin agak berubah.Tadinya Ia cukup aktif mengobrol denganku.Mungkin Ia canggung karena belum mengenal sahabatku Jeff.
Aku bercanda tawa dengannya seperti yang biasa kami lakukan di sosmed.Namun,aku tak menyangka hal itu mendatangkan peristiwa buruk antara aku dan Sherwin.Bermula saat Jeff pamit ke toilet dan Sherwin pun mulai berbicara.
"Emang siapa sih dia?kelihatannya kamu dekat banget sama dia?" Tanya Sherwin dengan nada marah
"Itu teman aku yang sering ngobrol sama aku,kan aku pernah cerita ke kamu" Jawabku
"Hah teman?Aku rasa dia suka tuh sama kamu" Sherwin langsung terlihat bosan
Seketika suasana langsung berubah.Kami yang tadinya tenggelam dalam suasana romantis kini jadi terdiam mencekam.Ia terlihat sedih dan kesal.Aku jadi merasa tak enak.Namun didalam hatiku,aku juga merasa bingung.Jeff dan aku hanya teman akrab biasa dan tak lebih.Aku juga sudah menceritakannya ke Sherwin yang sebenarnya tidak menyukai Jeff.Hari ini mereka bertemu disaat yang sangat krusial.
(Maaf,tapi saya tidak suka anda dekat dengan Sheila)
Jeff pun kembali dari toilet dan langsung pamit pulang.Ia menyalamiku dan hendak menyalami Sherwin juga.Namun Sherwin tidak menanggapi acungan tangan Jeff.Aku pun bingung mengapa Ia melakukan hal itu.
Keadaan akhirnya memanas ketika Sherwin berdiri dan menarik pakaian Jeff.
"Dengar ya,gue gak suka lu deket-deket sama Sheila" Ujar Sherwin
"Eh pasang telinga baik-baik ya...gue sama dia cuma teman...lagian emang lu punya hak ngatur dia?" Jawab Jeff
Aku pun berdiri dan melerai mereka.Aku menarik Sherwin dari Jeff daripada keributan makin menjadi di restoran itu.
"Cukup Win,udah jangan ribut,apa yang Jeff bilang itu bener" sahutku sambil menarik dirinya
"ahh apanya yang teman,kamu juga kelihatan suka sama dia kok Sheil!selamat ya Jeff lu berhasil dapetin Sheila" Ujar Sherwin sambil menunjuk Jeff
"Sherwin!!!"
Aku berteriak dan langsung menampar pipi nya dengan cukup keras....
9.I Miss You...
Sherwin terpelanting kebelakang menerima tamparanku yang keras...Aku seakan tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.Aku menangis karena malu dan kesal disaksikan pengunjung restoran yang lain termasuk Jeff.
Semua terdiam...hening mencekam...Jeff lalu memberikan kode kepada pengunjung lain agar tetap duduk tenang.Sherwin lalu pergi meninggalkan aku dan Jeff.
Aku kembali duduk termenung di kursi.Setelah beberapa saat,Jeff kemudian mengantarkanku pulang dengan motornya.Sampai didepan rumahku Jeff memohon maaf atas apa yang telah terjadi barusan.
"Sheil,aku bener-bener minta maaf atas kejadian tadi.Aku gak bermaksud bikin kalian ribut" katanya seraya mengambil helm yang kupakai
"Tidak Jeff...itu bukan salah kamu kok" sahutku
"Itu salahku...kenapa tadi aku gak sadar ada kamu dan pacarmu disitu" sahut Jeff lagi
"hmm...belum pacaran kok Jeff...udah kamu jangan merasa bersalah...sudahlah..aku mau masuk dulu" gumamku seraya masuk kedalam rumah
Aku langsung masuk kedalam kamar dan menyembunyikan diriku dibalik selimut.Aku kembali menangis bahkan lebih keras.Seakan tak peduli orang-orang rumahku sudah terlelap tidur.
Spanduk bertuliskan "Happy Sweet Seventeen Sheila" terpasang rapi dipanggung.Pesta dimulai pukul 18.00...Namun aku sudah harus "merapikan diri" berjam-jam sebelumnya.Kukenakan gaun putih cantik dan baluran make-up...Tak lupa...mahkota kecilku yang kukenakan sebelumnya.
Para tamu undangan mulai berdatangan...kulihat dari jendela kamar...Sherwin belum terlihat...padahal pesta sudah akan dimulai.Aku sudah harus keluar.Tak lucu bila aku harus murung di hari spesial ini karena Ia tidak datang.
Lampu kelap kelip pun menerangi halaman pesta kebun.Para tamu terdengar saling bersenda gurau satu sama lain.
Tiba-tiba Handphone ku berdering...AH! SHERWIN! Langsung kuangkat tanpa basa-basi..
"Halo win,kamu dimana?Pesta udah mau mulai" Tanyaku penuh rasa rindu
"Maaf...aku gak bisa datang"........Ia langsung menutup teleponnya.....
Aku lemas....dan.....tak percaya apa yang baru kudengar dari mulutnya....Dan kembali...Air mata menetes di pipi...
13.Inikah Takdirku?
14.Seal The Fate
"Cukup Win,udah jangan ribut,apa yang Jeff bilang itu bener" sahutku sambil menarik dirinya
"ahh apanya yang teman,kamu juga kelihatan suka sama dia kok Sheil!selamat ya Jeff lu berhasil dapetin Sheila" Ujar Sherwin sambil menunjuk Jeff
"Sherwin!!!"
Aku berteriak dan langsung menampar pipi nya dengan cukup keras....
9.I Miss You...
(Menyembunyikan diri dibalik selimut sambil menangis)
Sherwin terpelanting kebelakang menerima tamparanku yang keras...Aku seakan tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.Aku menangis karena malu dan kesal disaksikan pengunjung restoran yang lain termasuk Jeff.
Semua terdiam...hening mencekam...Jeff lalu memberikan kode kepada pengunjung lain agar tetap duduk tenang.Sherwin lalu pergi meninggalkan aku dan Jeff.
Aku kembali duduk termenung di kursi.Setelah beberapa saat,Jeff kemudian mengantarkanku pulang dengan motornya.Sampai didepan rumahku Jeff memohon maaf atas apa yang telah terjadi barusan.
"Sheil,aku bener-bener minta maaf atas kejadian tadi.Aku gak bermaksud bikin kalian ribut" katanya seraya mengambil helm yang kupakai
"Tidak Jeff...itu bukan salah kamu kok" sahutku
"Itu salahku...kenapa tadi aku gak sadar ada kamu dan pacarmu disitu" sahut Jeff lagi
"hmm...belum pacaran kok Jeff...udah kamu jangan merasa bersalah...sudahlah..aku mau masuk dulu" gumamku seraya masuk kedalam rumah
Aku langsung masuk kedalam kamar dan menyembunyikan diriku dibalik selimut.Aku kembali menangis bahkan lebih keras.Seakan tak peduli orang-orang rumahku sudah terlelap tidur.
(Hanya bisa menangis)
Aku tidak tidur semalaman...Pengalaman buruk tadi membuatku lupa apa yang harus kulakukan...sekolah....Aku sampai tidak masuk sekolah keesokannya karena rasa lelah akibat menangis sepanjang malam.
Siang harinya,Nanda dan Fani (dua teman akrabku) datang kerumah dan menanyakan mengapa aku tak sekolah hari itu.Aku langsung menceritakan semua itu kepada mereka berdua.Nanda dan Fani tak kalah terkejut mendengar ceritaku.Mereka pun menghiburku dengan candaan mereka.Aku pun sangat bersyukur aku memiliki teman seperti mereka.Selalu setia menghibur meskipun tetap ada yang mengganjal dihati.
(Hanya bisa memandangi foto nya untuk melepas rindu)
Tak terasa seminggu telah berlalu.Begitu pula dua dan tiga minggu kemudian.Tak ada kabar darinya...Aku tak menghubungi dia juga sebaliknya Ia tak menghubungiku.Aku tidak sanggup membohongi diriku lagi.Meskipun kemarin aku kesal dan marah padanya...aku merindukan dia.Hanya foto dirinya yang pernah Ia berikan padaku...itulah pengganti dirinya saat ini...I Miss You So Much Dear...
10.Don't Be Sad...Mom Stand By You
(Jangan Sedih anak mama yang manis!Sebentar lagi kan hari spesial)
Pintu kamarku terbuka,dan kulihat ternyata itu mamaku.Orang yang sangat aku sayangi.Mamaku adalah orang yang lembut.Ia juga tegas dan berpendirian kuat.Mama lalu memelukku erat lalu memulai pembicaraan.
"Sheila...kamu kenapa sih sayang?beberapa minggu ini kayaknya sedih mulu?" tanya mama
"entah nih ma...aku pusing..." jawabku sembari membalas pelukan mama
"kamu berantem ya sama Sherwin?" Tanya mamaku lagi
"ahhhhh...kok mama tahu sih" jawabku manja
"iyalah mama ini udah tahu sifat kamu kalo lagi ada masalah" mama mengusap wajahku dengan halus
Akhirnya aku menceritakan apa yang menimpaku kepada mama.Ia mendengarkan dengan seksama (sama seperti kalian yang membaca cerita ini ^^).Mamaku juga menjadi tempatku mengadu jika Jeff sedang sibuk dan tak sempat mengobrol denganku.Mama meresponku...
"Aduh kasihan anak mama...kamu kok galak amat sih ampe segitunya" tanya mama
"abis...Sheila kesal ma waktu itu...tapi dia gak ada...Sheila kangen" jawabku dengan malu
"kesal sih boleh,tapi jangan sampai main tangan ya...." nasihat mama
Lalu mama bicara lagi...
"Yasudah kamu jangan sedih lagi ya,sebentar lagi kan hari spesial kamu sayang" ujar mama sambil menyerahkan kalender kecil yang disalah satu tanggal sudah ditandai lingkaran merah dengan tulisan "Happy Birthday Marchela Valen/Sheila"
Astaga!
Aku lupa,minggu depan adalah ulang tahun ku yang ke 17!!!
Mama menyerahkan sebuah kertas untuk menuliskan siapa saja yang akan diundang ke acara pesta ulang tahunku nanti.Sebenarnya aku tak mau mengadakan pesta,namun mamaku sangat ingin membuat momen "Sweet Seventeen" yang tak terlupakan untukku...ohhh terima kasih mama!!
11.I Want to See You...Again
11.I Want to See You...Again
(Mau undang siapa saja ya?Tulis dulu deh..)
Aku dan Kak Dina pun berunding...siapa yang ingin diundang dalam ulang tahunku nanti.hmm...yang pasti teman-teman terdekatku...Fani...Nanda...dan Jeff...Untuk Erik...baiklah dia akan kuundang juga meskipun masih kesal dengannya.
Nama demi nama ditulis didalam daftar...tak lupa para tetangga dan kerabat dekat.Jericho...Ryder....Sunny....Jessica....Yuri....Matt....Roman...Dean...Paul....Brock....Heyman...Sooyoung...Owens....
Ugh...capek sekali tangan ini menulis daftar nama undangan...Setelah kuteliti...ternyata tak terasa sudah 99 orang yang kuundang....kuperiksa dalam daftar siapa yang masih terlupakan.Awalnya aku pikir sudah cukup...hingga aku menyadari ada satu orang yang belum kutulis.....Sherwin.
Aku harap kamu datang dan kita melupakan apa yang terjadi...Aku ingin bersamamu lagi...Aku ingin kita bersama....Aku menyayangimu...sungguh...Please return....come to my party...I want to see you...again.
Nomor undangan ke 100...Sherwin....
12.Would You Come?
(You can't stop stop stop it's a party time!P-A-R-T-Y)
Akhirnya hari yang dinanti pun datang.Bertempat di halaman belakang rumahku.Semua keluarga sibuk mempersiapkan segala sesuatunya sejak beberapa hari sebelumnya.Mulai dari panggung,catering,pengeras suara hingga kue ulang tahun.
(Merias Wajah)
Para tamu undangan mulai berdatangan...kulihat dari jendela kamar...Sherwin belum terlihat...padahal pesta sudah akan dimulai.Aku sudah harus keluar.Tak lucu bila aku harus murung di hari spesial ini karena Ia tidak datang.
Lampu kelap kelip pun menerangi halaman pesta kebun.Para tamu terdengar saling bersenda gurau satu sama lain.
Tiba-tiba Handphone ku berdering...AH! SHERWIN! Langsung kuangkat tanpa basa-basi..
"Halo win,kamu dimana?Pesta udah mau mulai" Tanyaku penuh rasa rindu
"Maaf...aku gak bisa datang"........Ia langsung menutup teleponnya.....
Aku lemas....dan.....tak percaya apa yang baru kudengar dari mulutnya....Dan kembali...Air mata menetes di pipi...
13.Inikah Takdirku?
(Bahkan aku harus bersedih di hari ulang tahunku)
Mama masuk bersama Papa kedalam kamar hendak memanggilku.Pesta benar-benar akan dimulai.Orang tuaku terkejut melihatku menangis sambil memegangi handphoneku yang basah karena air mata.
"Mama...Sherwin gak bisa datang " tangisku dipelukan mama
"Aduh sayang...mungkin dia lagi sibuk...kamu harus ngertiin dong" hibur mama
"Iya Tuan Putri,udah hapus air mata kamu nanti make up kamu luntur, terus teman-teman udah pada nunggu dihalaman" pinta papa sambil menyerahkan selembar tisu untuk mengelap air mataku
"Iya bener tuh kata papa...kamu kan hari ini udah 17 tahun...sudah cukup dewasa untuk mengerti orang lain...dia kan bekerja maka itulah sibuk" kata mama
Oh Tuhan....Inikah Takdirku?Haruskah aku bersedih dihari ulang tahunku ini?Kuatkanlah aku Ya Tuhan
14.Seal The Fate
(Sheila memasuki panggung dengan anggun)
Mama dan Papa menuntunku menuju belakang panggung setelah memperbaiki make up yang sempat luntur akibat air mata....Didalam hati,aku terus memikirkan Sherwin.Kenapa kau tidak bisa hadir disini meskipun hanya sesaat saja?Meskipun hanya sesingkat kedipan mata,aku sangat ingin bertemu denganmu.Emcee lalu terdengar membacakan sedikit tentang kisahku:
"Hari ini 17 tahun yang lalu...telah lahir seorang anak perempuan
Ia diberi nama Marcela Valen...Ia biasa dipanggil Sheila!
Tanpa terasa,bayi mungil tumbuh menjadi wanita dewasa hari ini
Ia dikasihi oleh Tuhan dan sesamanya
Untuk itu...Ladies Gentlemens,boys and girls,children of all ages
Tonight!! WE celebrate the very sweety sweet seventeen...of our lovely friend...
SHEILA!!!"
Aku pun keluar diiringin musik dari SNSD berjudul PARTY.Emcee langsung menyambutku dengan ramah.Lalu beberapa teman berkumpul ditengah dan melakukan atraksi "candle light" yang berjumlah 17 itu.Acara kemudian dilanjutkan dengan nyanyian,tarian,dan pemotongan kue.
Seperti biasanya,potongan kue akan diberikan kepada orang-orang yang terdekat.Tentu saja,kue pertama kuberikan kepada mama dan papaku yang telah membesarkanku.Mereka terlihat bahagia sekali setelah menerima kue dariku.Potongan kedua kuberikan untuk kakakku Dina yang selalu menjadi partner dirumah yang baik.Potongan ketiga kuberikan untuk Nanda dan Fani sebagai karibku sedangkan potongan keempat kuberikan untuk Jeff dan saudaranya Matt.Total ada lima potongan untuk para orang terdekat.
Emcee lalu menanyakan siapa yang akan menerima potongan kelima ini.Aku pun terdiam memegangi potongan kelima itu.Aku mengambil microphone yang dipegang emcee dan mulai berbicara:
"Semua orang merasa bahagia dihari spesial nya masing-masing
kebahagiaan yang didambakan selalu didapatkan...
Kecuali untukku...aku selalu sedih dan menderita
Bahkan dihari ulang tahun yang ke 17 ini pun
Orang yang aku nantikan tidak datang
Padahal...aku sangat ingin memberikan potongan kue ini untuknya"
Lalu kulihat semua orang berdiri diam.Mereka mendengarkan dengan sedih.Mama dan Papa terlihat cemas melihatku dipanggung.Emcee pun menanyakan:
"Sheila...dihari ultah ke tujuh belas ini,siapa yang sebenarnya kamu nantikan?"
"Aku menantikan seorang yang sangat aku sayangi....meskipun dia memiliki banyak kekurangan,namun ia tulus mencintaiku...ia bahkan belum sempat menyatakan perasaannya kepadaku...Untuk Sherwin....Jika kamu bisa mendengarku....Aku ingin kita bersama...Aku sangat mencin...."
Tiba-tiba saat aku belum selesai berbicara...
"Aku disini...Dibelakangmu Sheil..."
Jantung ini langsung berdetak kencang dan perlahan aku menoleh kebelakang.
15.Will You Be Mine?
(Aku menoleh kebelakang dan...sesosok pria tampan berdiri dihadapanku)
Aku tak sanggup berkata-kata....SHERWIN!!!
Bukankah Ia sendiri yang bilang tidak bisa datang?Mengapa tahu-tahu dia sudah ada disini?
Sherwin lalu mendekatiku dan menggandeng tanganku untuk berjalan ketengah panggung itu.Lalu ia memandangku dan kami pun saling berpandangan.
Ia memegang tanganku dengan hangat...lalu ia mulai berkata:
"Sheila,Satu bulan sudah berlalu...namun untukku...semua ini bagai seribu tahun.Didalam kesedihanku aku berusaha melupakanmu...tapi semakin kuhilangkan semua tentang dirimu,semakin kuat gambar dan rupamu dalam ingatanku
Sejak pertama aku melihatmu,hidupku semakin istimewa.Bersamamu aku sungguh penuh warna seperti kue macaron dan tekadku untuk memilikimu semakin tajam setajam buah durian.Dan kusadari diriku tanpamu..bagaikan desert yang tanpa topping...kosong tanpa apapun
Malam ini...setelah menunggu hari seribu bintang....Aku ingin engkau tahu...Bahwa aku sangat mencintaimu"
Sherwin melepas jas hitam yang ia kenakan dan mengeluarkan setangkai bunga mawar...dan Ia berlutut didepanku!!
"Sheila...maukah kamu menjadi milikku?"
(TERIMA!!TERIMA!!TERIMA!!)
Para hadirin langsung berdecak kagum dan berteriak "TERIMA TERIMA TERIMA"!
Aku sungguh malu sekaligus senang melihat aksinya itu.Aku sempat membalikan badan...aku melihat sekelilingku termasuk orang tuaku.Papa dan Mama menangguk dan tersenyum tanda menyetujui.
Aku pun mengambil bunga itu dan berkata...YES
(Terima kasih semuanya!)
SHEILA SHERWIN SELAMAT!!!!!
Emcee berteriak diikuti riuh penonton yang semakin menjadi jadi.Mereka menyoraki kami dengan ucapan selamat.Kami pun berpelukan dan semua penonton bertepuk tangan dan mengakhiri acara Ulang Tahun ku!
16.Tuhan yang Memberikanku Dirimu
Aku duduk bersamanya malam itu.Saling merangkul dan melindungi satu sama lain dari angin malam.Ia menceritakan semua yang terjadi pada saat pesta ulang tahunku.Ternyata Sherwin sudah merencanakan semua ini bersama dengan kakakku Dina dan juga emcee yang memimpin acara itu.Termasuk membohongiku soal Ia tak bisa datang ke pesta itu.Ouh jadi kalian bersekongkol untuk membuat semua ini.Namun aku sungguh senang mendengar itu.Ia juga meminta maaf atas semua yang telah terjadi.Aku pun telah melupakan segala hal yang terjadi.Bagiku yang sudah terjadi biarlah terjadi.
Sambil tetap berpelukan...kami memulai pembicaraan.
"Aku disini untukmu Sheila...sekalipun kau pergi aku akan menunggu" Ujarnya
"benarkah?" Tanyaku
"Lihatlah keatas....kemanapun kamu pergi...pasti kamu akan kembali?" jawabnya sambil membelai rambutku
"mengapa begitu?" tanyaku lagi sambil tersenyum
"Karena bintang dilangit pun tahu bahwa kamu hanya untukku" sambil mempererat pelukannya kepadaku.
(memandang bintang bersama)
Akhirnya...segala penderitaanku berakhir.Meskipun aku tahu rintangan hidup akan selalu menanti,aku akan tetap kuat bersamanya disisiku.
Inikah Takdirku?Ya...Ini takdirku untuk bersamamu!
TAMAT
Segala kesedihan dan penderitaan dalam hidupmu,hadapilah!Karena sesungguhnya sesuatu yang manis menantimu diakhir jalan.Don't Give Up!-Kristoforus Pratama
Hi Guys!This X-E Blog!
Phew lelahnya tangan ini sehabis mengetik.Cerita ini adalah lanjutan cerita dari part pertama yang pernah gw share bulan September 2015 lalu.Akhirnya tokoh Sheila mampu mendapatkan kebahagiaan setelah menderita sekian lama.Seperti biasa,cerita ini diambil dari kisah nyata dan untuk keamanan privasi para tokoh yang terlibat,gw menyamarkan identitas mereka dengan foto artis Korea yang sudah terkenal.
Akhir kata terima kasih sudah membaca,And For You guys who stood with me,You will Living in the Moment with me Jeff Hardy!
CAST:
1.Marcela Valen/Sheila:Seohyun (SNSD)
2.Sherwin:Cho Kyuhyun (Super Junior)
3.Dina:Yoona (SNSD)
4.Fani:Tiffany (SNSD)
5.Nanda:Kim Taeyeon (SNSD)
6.Mama Sheila:Seohyun's Mom
7.Jeff/Gw sendiri:Jeff Hardy
All Pictures belongs to all sites who owns it/Semua gambar adalah milik semua website yang memilikinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar